Chapter 2: Ketidaksengajaan

1.8K 114 3
                                    

 Seokjin menyandarkan kepalanya di kursi mobil, dan mengedarkan pandangannya ke jalanan yang berada di depannya. Sekali-kali ia melihat ke arah pertokoan yang ada di pinggir jalan seolah mencari sesuatu.

“Joon-ah, sebenarnya ke mana kau akan mengajakku pergi?”

“bukankah aku tadi sudah bilang, kita akan merayakan kelulusanmu, Jinnie. Dan kau sudah bertanya kepadaku tentang itu berkali-kali.”

Seokjin yang sudah lelah atas keingintahuannya tentang kemana kekasihnya itu akan mengajaknya pergi, memilih untuk memejamkan matanya untuk mecoba tidur. Seharian tadi dia belum istirahat sama sekali karena acara kelulusan tadi benar-benar menguras tenaganya.

~ 🐑 💜 🐨 ~

   "Jinnie, bangun. Kita sudah sampai, mari kita turun. Apa aku perlu membopongmu?”

Seokjin yang mendengar itu langsung terbangun 100% dan langsung membawa barang-barang yang dikira perlu untuk dibawa, termasuk smartphone pemberian kekasihnya, tentu saja. Namjoon menggandeng tangan Seokjin karena khawatir kekasihnya itu akan hilang di tengah orang-orang.

Dan kalian tau kemana Namjoon membawa Seokjin? Ke sebuah bar yang bisa disebut mewah. Seokjin yang notabenenya baru pertama kali masuk ke dalam sebuah bar sangat-sangat merasakan culture-shock. Sebuah lingkungan baru yang menurutnya sangat berlainan dengan kepribadiannya.

“hey Jinnie, kita duduk disana saja ya? Yang tidak terlalu ramai.” Kata Namjoon sembari menunjuk sebuah meja dengan 2 kursi di pojokan yang tidak terlalu jauh dengan bartender. Dan si Seokjin polos itu hanya mengangguk sebagai reaksinya dan berjalan cepat dengan sedikit menunduk karena ada 2 orang wanita yang memakai pakaian yg menurutnya ‘kekurangan bahan’.

Namjoon menarik kursi untuk Seokjin dan menyuruhnya duduk. Sementara Namjoon pergi menuju bartender untuk memesan vodka untuk dirinya dan minuman beralkohol rendah untuk Seokjin.

Sembari menunggu Namjoon, Seokjin melihat-lihat fotonya yg ia ambil tadi setelah acara kelulusan. Tak sadar, ia mulai menyunggingkan senyum mengingat moment bahagia sore tadi. Hingga ia tak menyadari kehadiran Namjoon di depannya dengan minuman yang telah ia pesan, sehingga Namjoon menginterupsi kegiatannya dengan deheman kecil.

“lihat apa sih, sampai senyum-senyum sendiri begitu. Serius banget lagi.”

“aku liat foto-foto kita waktu di kelulusanku tadi. Habis ekspresimu absurd banget sih.” Ia menunjukkan beberapa foto kepada Namjoon yang menurutnya tidak patut dilihat khalayak ramai.


Lalu mereka tertawa bersama melewati malam yang semakin larut ditemani oleh minuman beralkohol. Tanpa sadar, semakin larut mereka semakin banyak menghabiskan alkohol, apalagi Namjoon yang daritadi sudah mabuk berat. Sementara seokjin masih bisa mengendalikan keinginannya untuk tidak minum lebih banyak lagi, sehingga ia masih setengah sadar.

“satu botol lagi...Jinnie...kita habiskan waktu kita bersama ya... andaikan waktu bisa dihentikan...hehe...” ucap Namjoon yang mulai ngelantur.

“sudah Joon-ah, kau sudah mabuk berat ini. Jika diteruskan bisa bahaya nanti.” Cegah Seokjin sambil menjauhkan 1 botol vodka yang masih utuh dari jangkauan Namjoon.


“Jinnie...berikan itu padaku....aku menginginkannya Jinnie...”

Kim' FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang