Chapter 4: Mungkinkah....

1.1K 81 5
                                    

4 minggu kemudian...di apartemen Namjoon

Pagi ini, Seokjin terbangun dengan keadaan yang tidak biasa. Ia merasa mual yang hebat, padahal seingatnya ia tidak memiliki maag atau penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Akhirnya ia segera pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.

Namjoon yang tadi masih tidur nyenyak pun terbangun karena mendengar suara orang muntah. Setelah sadar bahwa orang itu adalah Seokjin, ia langsung berlari menghampiri sumber suara.

Dan kekhawatirannya itu benar adanya. Seokjin memuntahkan isi perutnya lumayan banyak. Namjoon pun membantunya dengan memijat tengkuknya. Setelah dirasa mual Seokjin mulai mereda, ia mendudukkan Seokjin ke tepi ranjang dan memberinya air putih untuk menetralkan mulut dan tenggorokannya yang asam.

“Jinnie, kau kenapa? pagi-pagi begini udah mual-mual aja. Kamu alergi dengan bahan makanan tertentu? Atau penyakit pencernaan?”

Seokjin yang masih lemas dengan napas yg tersenggal hanya menanggapinya dengan gelengan kecil. “aku...tidak apa-apa Joon-ah. Aku tidak punya penyakit semacam itu. Tiba-tiba saja...begini. aku juga tidak mengerti.”

“yasudah, kau istirahatlah dulu. Tapi, aku masih ada urusan di kantor, hanya sebentar. Aku janji akan pulang cepat hari ini.”

“jangan terlalu khawatirkan aku, dan bersiaplah untuk berangkat ke kantor. Kau akan kesiangan nanti.” Ucap Seokjin sembari membetulkan posisi duduknya.

“emm...baiklah. tapi aku tetap memegang janjiku untuk pulang lebih awal.” Namjoonpun segera keluar dari kamar dan memilih mandi di kamar mandi di dekat dapur. Ia khawatir Seokjin akan kesusahan jika harus berjalan ke dapur untuk muntah lagi.

Sebelum berangkat, ia sempatkan untuk berpamitan kepada Seokjin. “Jinnie, aku berangkat dulu. jika kau butuh apa-apa, tinggal telpon aku saja.” Setelah itu, ia mencium dahi Seokjin.
“iya...hati-hati ya. Pokoknya jangan terlalu mencemaskan aku. Aku bukan anak kecil lagi.” Ucap Seokjin dengan lemas.

   Sesaat setelah Namjoon pergi, Seokjin mulai merasakan hal yang sama seperti saat bangun tidur tadi. Segera saja ia berlari kecil ke kamar mandi dan memuntahkan semuanya, hingga benar-benar tidak ada yang bersisa di perut Seokjin.


~🐑 💜 🐨 ~

Namjoon yang sudah berada di depan layar monitor selama 2 jam itu memilih untuk mengalihkan pandangannya sejenak dari layar dan mengistirahatkan matanya. Tiba-tiba saja ia memikirkan keadaan Seokjin pagi tadi.
“dia sebenarnya sakit apa sih? Pagi-pagi langsung muntah. Jangan-jangan dia menyembunyikan penyakit yang berbahaya dariku? Aish, nanti saja aku bawa dia ke dokter.”

~ 🐑 💜 🐨 ~

    Seokjin berjalan lemas ke dapur untuk mencari sesuatu untuk mengganjal perutnya yang benar-benar kosong. Namun saat sudah menemukan roti bolu di kulkas, Seokjin merasa mual setelah mencium aromanya. Hampir saja ia memuntahkan isi perutnya-asam lambung-yang tersisa.

   Pada akhirnya, ia memilih membuat teh hangat dan membawanya ke ruang tengah. Sembari mengistirahatkan tubuhnya, ia menghidupkan TV dan mencari channel yang bagus. Setidaknya dengan menonton TV aku bisa melupakan rasa mualku, kurang lebih begitu isi pikiran Seokjin sekarang.

   Di tengah waktu bersantainya, tiba-tiba saja ia ingin memakan sesuatu yang segar dan masam, Lebih tepatnya jeruk Jeju. Ya, Seokjin sedang benar-benar ingin makan jeruk Jeju sekarang. Tanpa pikir panjang, iapun langsung menelpon kekasihnya yang masih berada di kantor.

Kim' FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang