Pagi ini, mimpi indah Namjoon terganggu dengan bunyi ponsel yang berdering keras tanda bahwa ada seseorang yang menelponnya di seberang sana. Dengan sedikit mengumpat, Namjoon terpaksa meninggalkan ranjang empuknya dan berjalan menuju nakas guna mengangkat telponnya yg berdering sedari tadi.
"halo hoseok"
"......."
"Apa? Tugas di luar kota?"
"......."
"Tapi istri--maksudku calon istriku baru saja melahirkan hoseok-ah. Bisakah kau tugaskan sekretarisku saja?"
"........"
"Ah~ begitu ya. Nanti aku bicarakan dgn Seokjin dulu"
Seokjin yg samar-samar mendengar suara calon suaminya berdebat dgn telponnya itu merasa terganggu dan terbangun.
"Ngg....Joon-ah..."
"Iya, nanti aku kabari lagi hoseok-ah. Sampai jumpa lagi."
Tuut~
Sesaat setelah menutup telponnya, Namjoon pun menoleh ke arah Seokjin yang baru saja bangun.
"Eh, nyonya Kim sudah bangun. Maaf kalau suaraku terlalu keras waktu telpon tadi. Gimana tidurnya?"
"Nyenyak banget, sampai ndak sadar kalau udah siang. Kalau Jinnie boleh tau, tadi appa telpon sama siapa?"
"Sama Hoseok, rekan kantor appa. Oiya Jinnie, em....appa ma kasih tau sesuatu."
"Apa itu appa? Bilang aja ke Jinnie."
"Mm....okedeh. Jadi gini, appa bakal ada tugas di luar negeri yang mungkin appa bakal pergi lumayan lama. Bagaimana Jinnie?"
"Yah, sebenarnya Jinnie agak ndak rela sih. Tapi kan appa kerja buat cari uang untuk menghidupi keluarga kita. Jinnie ndak bisa larang appa untuk pergi." Kata Seokjin dengan sedih karena calon suaminya bakal pergi ke luar negeri untuk waktu yang lama.
"Yakin Jinnie ndak papa? Sebenarnya aku ingin menyuruh sepupuku Taehyung untuk menemanimu disini, tapi ia juga sedang liburan bersama pacarnya."
Seokjin menggeleng untuk menanggapi perkataan lelaki jeniusnya itu. "Tidak apa-apa Joon-ah, aku bisa mengurus diriku sendiri dan Minnie kecil kita. Jangan terlalu khawatirkan aku."
"Terimakasih chagi. Appa akan berjanji untuk menjaga hati appa dan kembalu ke Jinnie demi keluarga kita." Kata Namjoon seraya mencium kening lelaki manisnya itu.
"Kalau begitu, appa siap-siap dulu. Masalah koper dan barang-barang bawaan appa biar Jinnie yang bantu siapin."
"Oke chagi~" kata si namja jangkung sambil menyambar handuk lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi, tentu saja.
~ 🐑💜🐨 ~
Setelah koper dan barang bawaan sudah siap, Seokjin mengecek keadaan calon suaminya yang belum juga keluar dari kamar. Seokjin pun menyusul Namjoon di kamar, karena ia yakin Namjoon sedang kesusahan mengenakan bajunya.
"Joonie sayang, kenapa belum selesai juga?" Kata Seokjin yang hanya memperlihatkan kepalanya di pintu.
Namjoon yang sedang kesusahan merapikan kerah bajunya itu langsung menengok ketika lelaki manisnya itu memanggilnya. Seokjin yang mengetahui itu dengan sigap membantu merapikan kerah baju namja jangkungnya itu. Sementara itu, Namjoon memperhatikan wajah calon istrinya itu, sebelum ia berangkat ke luar kota sambil mengelus pipi mulus Seokjin.
" Jinnie, selama aku tidak ada di rumah, tolong jaga baby kita ya. Aku tidak mau anak pertama kita sakit-sakitan nanti." Kata Namjoon sambil menatap manik mata indah milik Seokjin."Dan juga untukmu calon istriku, saat pulang nanti aku akan segera menikahimu. Jadi tetaplah sehat Jinnie, dan tunggulah aku." Dan dengan lembut dia mencium bibir tebal milik Seokjin.
Seokjin pun menerima ciuman itu dengan tulus."Tentu saja Joonie. Aku akan menjaga baby kita dengan sangat baik agar dia bisa tumbuh menjadi anak yang pintar dan tampan sepertimu. Dan aku akan setia menantimu calon suamiku, agar nanti kita bisa menikah dan hidup bahagia." Kata Seokjin dengan sangat tulus.
Tanpa sadar air mata Seokjin jatuh. Bukan karena sedih, namun dia merasa sangat beruntung mempunyai namja sebaik dan setulus Namjoon dalam mencintai dirinya. Mulai dari kebaikan hatinya, ketulusan hatinya, pokoknya semua hal baik yang ada pada diri Namjoon benar-benar membuatnya candu. Dan tugasnya sekarang adalah menjaga keluarga kecilnya ini agar tetap harmonis.
Suara dering alarm yang dipasang Namjoon menginterupsi kegiatan perpisahan mereka. Itu tandanya sudah waktunya Namjoon untuk segera berangkat ke bandara agar tidak tertinggal pesawat.
"Ini sudah waktunya, sayang. Aku akan pergi sekarang." Kata Namjoon sambil menggenggam kedua tangan Seokjin.
"Selalu ingat pesan dariku Jinnie, aku akan menjaga diriku disana. Jadi kau tidak perlu khawatir." Seokjin mrnanggapinya dengan anggukan kecil dan senyuman tipis.
Setelah berpamitan kepada Minnie kecil yang masih tidur, Namjoon segera mengambil koper dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil, tentu saja Seokjin membantu agar tidak ada yang tertinggal. Namjoon segera masuk ke dalam mobil, dan melihat dari spion sosok tinggi ramping Jinnie-nya untuk yang terakhir kali sebelum berangkat. Dan pada akhirnya, Namjoon pun meninggalkan apartemennya dan juga namja manisnya itu.
"Hati-hati disana sayangku, tolong jaga hatimu untukku dan anak kita." Batin Seokjin setelah melihat mobil Namjoon hilang dari pandangannya. Lalu ia pun kembali ke dalam apartemennya untuk mengurus bayi kecilnya.
~ 🐑 💜 🐨 ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim' Family
FanfictionSebuah cerita tentang bayangan ketika Namjoon dan Seokjin mengikat janji sehidup semati dan memulai bahtera rumah tangga bersama. Berdasarkan pengalaman Roleplayer author pribadi. Harap dimaklumi jika ada typo atau keambiguan kata².