Plak
Plak
Tamparan melayang di pipi pasangan yang tengah asyik mengobrol."Gue gak nyangka lo sebrengsek ini vin, terus maksud lo nangis sampe kejer-kejer di rumasakit pake mohon-mohon supaya fanny sadar apa Hah, cuma buat lo sakitin lagi, IYA? Jawab brengsek." Amarah lena tak dapat di tahan lagi dia begitu kecewa pada sahabatnya ini.
"Dan lo wanita gak tau diri, belum puas juga lo ganggu rumah tangga temen gue hah, terbuat dari apa hati lo Pelakor." Ucap lena pada shila yang masih memegangi pipi akibat tamparan lena.
"Ah gue lupa, bukan PELAKOR namanya kalau tau diri, tapi yang gak bisa gue percaya sama lo vin sampai kapan lo begini, kemarin lo bilang nyesel dan bakal bahagiain keluarga lo, tapi apa nyatanya? lo malah nyakitin mereka hanya karena perempuan ini."
"Terus apa yang barusan gue denger? Lo mu misahin kevan dari ibunya? DIMANA HATI LO KEVIN? dimana lo saat fanny hamil? Saat dia ngidam? Dimana lo, Saat dia harus mempertaruhkan nyawanya untuk kevan? Ga ada kan, lo gak pernah ada buat fanny, malah saat itu gue udah berusaha ngehubungi lo, tapi apa jawaban lo waktu itu 'GUE GAK BISA JENGUK FANNY SAAT INI KARENA SHILA LAGI DEMAM' lo bukan manusia jika lo melakukan hal sekeji itu." Lena terus mengungkit kejadian di masa lalu agar kevin sadar betapa brengseknya dia.
"Len gue tau gue salah, maafin gue tapi lo gak usah bikin keributan disini malu diliatin orang, kita selasaikan di rumah aja." Kevin membujuk lena karena suasana di restoran yang tidak memungkinkan, dilihat dari semua mata pengunjung yang terpusat pada mereka saat ini.
"Minta maaf lo ke fanny bukan ke gue brengsek, dan malu kata lo? APA SELAMA LO SELINGKUH LO GAK MALU HAH, UDAH NYAKITIN ISTRI DAN ANAK Lo? BIAR SEMUA ORANG YANG ADA DI SINI TAU PERSELINGKUHAN LO SAMA WANITA INI." Teriak lena seperti orang kesetanan akibat amarahnya yang menggolak sampai keubun-ubun.
"Mas mbak yang ada di sini kalian lihat baik-baik wanita dan pria ini, jangan sampai hubungan kalian hancur karena sosok wanita murahan, bahkan tanpa tau malu wanita ini tengah mengandung anak dari suami orang, CIH MEMALUKAN." Tak ada yang bisa menghentikan lena saat ini, fanny yang melihat semua ini hanya naangis tak menyangka jika lena begitu membelanya mati-matian.
"LENA STOP! berhenti mempermalukan dirimu, shila juga sedang mengandung, bagaimana jika kandungannya kenapa-napa."
Plak
Tamparan kini berasal dari fanny untuk kevin karena terus membela wanita yang membuat rumahtangganya hancur berantakan. Suaminya itu masih saja membela kekasihnya."Jangan membentak sahabatku, jika masih mau membela wanita itu silahkan, aku gak peduli karena mulai saat ini aku bakal ngurus perceraian kita dan jangan harap kevan bisa kamu ambil dari aku." Jeda fanny.
"Karena aku gak akan bisa percaya kamu bisa menjadi ayah yang baik untuknya, Bagaimaana mau jadi ayah yang baik jika jadi suami aja gak mampu, urusin aja jalang mu dan anak yang di kandungannya, karena jelas mereka lebih butuh kamu dari pada kevan." Ucapan fanny terdengar sangat pelan namun mampu menusuk kevin.
"Dan buat kamu, sebentar lagi kamu jadi ibu, rubahlah sikap kamu, jangan sampai anakmu mencontoh ibunya yang mempunyai sifat tak baik." Pesan fanny yang langsung mendapat tatapan tajam dari shilla tanda tak terima dengan ucapan fanny.
"Yuk len kita pulang, semuanya udah selesai." Ajak fanny menggenggam tangan lena untuk meninggalkan tempat tersebut.
●●●●●●●●●●●●●●
Fanny sudah membereskan semua pakaiannya, untuk saat ini dia akan tinggal di rumah lena bersama buah hatinya.
"Siapa yang ijinin kamu pergi." Tanya kevin yang kini tengah berada di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Marriage (Tersedia Di Dreame)
Romance18+⚠ "Jalang macam lo itu tidak akan pernah pantas jadi istri gue" bentak Revan penuh amarah. "Jika begitu, ceraikan aku" "Gak bakal sampai lo mati di tangan gue camkan itu Bitch" senyum evil di tampilkan revan. Dulu monica memang terlalu naif. Kar...