K 03 🐣

6 3 0
                                    

Selamat membaca😊

****

Hari ini aku bangun kesiangan karena semalaman tidak bisa tidur, dengan sigap aku melesat ke kamar mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah karena jam sudah menunjukkan pukul 06.45 dan sebentar lagi bel masuk berbunyi, aku berangkat sekolah dengan berlari walaupun rumah ku dekat dengan sekolah tapi jam hampir menunjukkan pukul 7, aku harus segera masuk kelas. Dengan nafas yang terengah-engah akhirnya aku sampai di lingkungan sekolah sebelum jam 7, beruntungnya aku jam pertama gurunya gak killer, aku pergi menuju kelas dan secara tidak sengaja aku menabrak seseorang di depan menyebabkan semua kertas yang dia bawa jatuh berterbangan dan aku membantunya mengumpulkan semua kertas yang berterbangan, tak ku sangka ternyata orang itu adalah kak Rizal.
" Maafkan aku kak Rizal, gara-gara aku kertas nya pada berterbangan."
" tidak apa-apa kok, terima kasih ya kamu telah membantu mengumpulkannya kembali."
" iya, sama-sama kak sekali lagi aku minta maaf ya kak."
" iya, santai aja gak apa-apa kok, oh ya kamu mau kemana?"
" oh.., aku mau kelas."
"Bareng aja, arah nya sama kok ke ruang osis ya kan."
" oh iya, baiklah." Kami pun jalan bersama hingga sampai ke kelas ku dan kak Rizal pergi ke ruang osis.

Sejak kejadian tempo hari, aku dengan kak Rizal menjadi sangat dekat dan sering kali tanpa sengaja kita berpapasan dan tidak lupa memberikan senyuman satu sama lain walauapun hanya di sekolah. Hingga tanpa ku sadari aku mulai menyukai kak Rizal walaupun belum lama aku kenal dia tapi sudah meluluhkan hatiku dan yang paling aku suka dari dia adalah senyumannya yang membuat jantungku berdetak dengan sangat kencang hingga membuat ku menjadi salah tingkah.

Suatu hari saat istirahat aku melihat kak Rizal di perpus lagi dengan memberanikan diri aku meminta nomer Handphone kapadanya.
Beruntunganya aku dia mau memberikannya pada ku dengan senyuman hangat saat dia memberikan nomor ponselnya seolah - olah dia juga menginginkan nomor ku juga, saat itu aku ingin sekali berteriak sangat keras tetapi aku tunda karena aku ingat kalo saat ini masih di sekolah, hari itu adalah hari yang tak bisa ku lupakan seumur hidup ku bisa duduk disampingnya dan mengobrol bersamanya dan aku berharap waktu gak akan berhenti begitu saja dan hilang sekejap dari harapanku. Tapi, semua itu memang tidak bisa bertahan lebih lama.

Keesokanya hari nya saat guru sedang mengajar entah mengapa aku tak bisa berkonsentrasi sedikit pun selama pelajaran bahkan aku tak mendengar apa yang guru sedang bicarakan di depan sana yang ada di pikiranku hanyalah kak Rizal sampai Nisa mengangetkan ku
"Nao!!,apa sedang kamu pikirkan? Jangan - jangan kamu kerasukan sesuatu." Kata Nisa sambil bercanda. "Eh.. gak kok, aku lagi mikirin apa - apa, jangan ngawur kamu nis sejak kapan aku mulai kerasukan?" jawab ku dengan kelagapan.
"Sejak tadi aku perhatikan kamu melamun terus kirain lagi kerasukan penunggu kelas ini hehehehe...." balasnya dengan tertawa kecil.
"Kamu ini bisa aja, aku gak apa - apa kok, Cuma lagi mikirin kakak kelas kemarin." Balasku.
"Kakak kelas siapa? Jangan - jangan yang kemarin ya, cerita donk! ya! ya!" balas Nisa dengan penasaran.
Melihat Nisa bersikeras untuk aku menceritakannya akhirnya aku pun menceritakan dari awal sampai akhir dan bel istirahat berbunyi aku pun menyudahi ceritaku dan pergi kek kantin dengan nisa. Sesampainya di kantin kami memesan makanan dan duduk di kursi kosong yang ada di pojok, Nisa menghujani aku dengan pertanyaan-pertanyaan tentang kak Rizal dengan sabar aku menjawab semua pertanyaan nya, tanpa kita sadari bek masuk berbunyi kami menyudahi acara makan kami dan kembali ke kelas, kegiatan belajar pun dilanjutkan seperti biasa sampai waktunya untuk pulang tiba, aku membereskan barang-barang ku dan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah aku di sambut oleh kedua orang tua ku
"Ra, sudah pulang?" katanya ayah ku. "Sudah yahh" balasku.
"Sana mandi setelah itu kita makan siang bersama." Sahut ibu ku.

Aku langsung pergi ke kamar untuk membersihkan diri, beberaapa menit kemudian aku sudah selesai dan keluar dari kamar untuk makan malam bersama orang tua ku, kami makan seperti orang biasa lainnya hanya saja ibu ku selalu saja menanyakan tetang sekolah ku terus tanpa henti sampai aku lelah untuk menjawabnya, makan malam pun telah berakhir aku membantu ibu ku untuk membereskannya dan pergi ke kamar ku untuk mengerjakan PR yang sangat banyak karena beberapa hari ini aku tidak bisa fokus mengerjakannya yang ada di dalam pikiran ku hanya kak Rizal saja. Tanpa kusadari waktu sudah menunjukkaan pukul 21.00 aku mulai merasa lelah dan tak lama kemudian aku pun terlelap dalam tidur ku dan segera menuju alam mimpi.

###

Sorry for typo
Jangan lupa tinggalkan jejak (^_-)

Vote and coment (^_^)

@fitriakeche

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakak Kelas🍁🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang