"Semesta memang baik, menjadikanmu bintang yang bersinar terang. Bintang yang kutemukan saat aku merasa gelisah dan tak terarah. Menemukanmu membuatku merasa sempurna. Kaulah pelipur lara saat tak ada lagi yang mampu menyembuhkan lukaku. I love you, Oppa."
Aku yakin, sejak kelahiranmu pada 16 November 1991 silam, kau memang diciptakan tuhan menjadi lelaki tampan. Di dunia ini memang tak ada yang sempurna, tapi bagiku kau sangat sempurna. Kau memiliki apapun yang diidamkan wanita. Tubuh yang tinggi dan ramping, wajah yang rupawan, serta senyum yang menawan. Bagiku, kau itu tidak ada kurang sedikit pun. Sekali pun ada, pasti akan tertutup dengan semua kelebihan yang kau miliki.
Seandainya aku lahir di kawasan Yongin - tempat di mana kau dilahirkan - pasti aku sudah mengenalmu sejak lama. Bukan tidak mungkin kita akan menjadi teman sejak kecil. Aku pasti akan sering berkunjung ke rumahmu. Mengajakmu bermain bersama. Menjadikanmu kakak satu-satunya. Dan ketika besar, aku akan menjadikanmu teman hidupku selamanya. Sayangnya, itu hanya mimpiku saja.
Meski tak mengenalmu sejak dulu - secara langsung dan pribadi - aku bersyukur bisa menjadikanmu bagian dari doa yang kusemogakan. Aku bersyukur bisa menjadikanmu bagian dari apa yang aku khawatirkan. Serta menjadikanmu obat untuk luka yang kurasakan.
Aku bersyukur bisa menjadikanmu bagian dari hidupku. Tapi percayalah, Oppa, di dunia ini tidak ada manusia yang selalu merasa cukup dan puas hanya dengan mensyukuri apa yang telah dimiliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary: Park Hyung Sik - You Are My Life
De TodoBertemu adalah obat paling ampuh saat rasa rindu menyeruak dalam kalbu. Rindu tak pernah mau mengerti akan batas dan jarak yang tak mungkin terlampaui. Ia hanya tahu, bahwa ia harus datang tanpa harus pergi lagi.
