BINGUNG

1.3K 108 4
                                    

"Sebenarnya Sana itu. . ."













"Nayeon !" Teriak seseorang dari luar kamar Nayeon
"Iya ma ?" - nayeon

Oh ternyata itu adalah mama Nayeon, Nayeon disuruh mamanya membantunya di dapur.

Kata-kata itu terngiang-ngiang dikepala Dahyun. Ada apa dengan Sana ? Dahyun semakin penasaran.

Skip besok pagi

"Dubu, ayo bangun" kata Tzuyu sambil menggungcang tubuh Dahyun
"Dub udah jam segini loh" - Tzuyu
"Juwi, Dubu, ayo cepet" - Momo
"Bentar ini Mo, si Dubu gak mau bangun" - Tzuyu

Momo sesekali mengguncang Dahyun. Pada akhirnya Tzuyu memutuskan untuk memeriksa jidat Dahyun. Dan ternyata. . .




Dahyun demam.

Momo dan Tzuyu tidak tau harus melakukan apa, akhirnya mereka mengambil keputusan. Momo tetap pergi ke sekolah untuk meminta izin Dahyun tidak bisa masuk, dan Tzuyu tetap di kos-an menjaga Dahyun.

🌿🌿🌿🌿

Sana POV

"Sana !"
"Apasih ma ?"
"Mama sama Papa berangkat cepat hari ini, kamu ikut gak ?"
"Yaelah ma, masih jam segini"
"Jadi mau ikut atau sendirian di rumah hm ?"
"Yaudah iya Sana mandi"

Aku memang berangkat lebih awal hari ini, jika bukan karna mereka aku pasti sedang tidur dengan enaknya sekarang ini.

"Oiya"

Pikiranku langsung menuju kepada seseorang. Bukankah dia dan temannya itu biasa datang pagi ?

Aku melihat salah satu temannya sedang berjalan di lorong, siapa sih namanya ? Aduh mau negur susah banget lagi.

"Heh lo" teriakku padanya
"Saya ?" Jawabnya sekaligus bertanya
"Iya lo, temen lo yang putih itu kemana ?" Tanyaku
"Oh Dahyun" katanya
"Iya siapapun itulah" samberku
"Oh dia lagi sakit." Jawabnya

Aku benar-benar langsung terkejut. Kutarik kerah bajunya dan mulai melontarkan pertanyaan dengan nada sedikit lebih tinggi.

"DIA SAKIT LO TINGGAL SENDIRIAN ?! LO MIKIR GAK SIH, KALO DIA KENAPA-NAPA GIMANA ?! DIMANA SIKAP MANUSIAWI LO ?!"

"Ah gue ngerasa bersalah banget ngeliat mukanya, apa gue salah ucap ?" Batinku

"E-em di-dia ditemenin Tzuyu k-kok" jawabnya terbata-bata

"Aduh malu berat nih gue" batinku lagi

Aku langsung berlari ke kelasku, meninggalkannya masih dengan ekspresi takut. Huh, rasanya aneh sekarang. Aku malu berat. Apalagi aku sudah membentaknya

Momo POV

Aku masih tak mengerti mengapa Sana membentakku begitu, padahal aku belum menjelaskan apapun. Huh, dasar wanita sok tau. Aku tak tau apa yang ada didalam pikirannya, yang aku tau dia bukan tipikal cewek baik.

  🌿🌿🌿🌿

Author POV

Kring-kringg

Bel sudah berbunyi menandakan sudah waktunya mereka untuk pulang. Sampai sekarang Momo masih sulit melupakan kejadian tadi pagi. Ia sudah memutuskan untuk tidak menceritakannya terlebih dahulu pada Dahyun, karna ia takut Dahyun bertambah beban pikiran.

Sana POV

"Hyo, anak baru yang duduk disebelah lu kemana ?"
"Gatau deh, gue juga ga liat dia dari pagi. Mungkin izin"

"Oiya, begonya gue, tadi pagi kan temennya itu udah bilang" batinku

Aku awalnya ber-inisiatif untuk menjenguknya, tapi ya, siapa dia siapa gue.

"Eh anak itu lagi, samperin ah, sekalian minta maaf"

"Eh lo, gue minta maaf ya soal tadi pagi, gue bener-bener ga sengaja" jelasku
"I-iya ga-gapapa k-kok" jawabnya masih terbata-bata

Mungkin dia masih takut, tapi ya, whatever. Yang penting gue udah minta maaf.

Momo POV

"Ni cewek ngapain pake nyamperin lagi sih ?"

Oh dia minta maaf, yaudahlah gapapa. Toh dia nggak tau ini.

"Gue Sana" katanya sambil menjulurkan tangannya

Yaudah kubales aja, gak sopan juga kalau main nyelonong gitu aja.

"Saya Momo"
"Okay, lu balik naik apa ?"
"Jalan sih, gak terlalu jauh soalnya"

Huh, dia pake ngajak basa-basi lagi

"Mau bareng gue gak ?"
"Gausah San, makasih"
"Gue traktir deh nanti di jalan"
"Yaudah kalo Sana maksa"

Yuhuu ! Makan gratiss.

Author POV

Momo masih segan untuk memanggil Sana lo / gue. Jadi ia memutuskan untuk tetap memanggil namanya, walaupun jadinya agak sedikit canggung sih.

Mereka berhenti di sebuah restoran bintang 5 tak jauh dari kos-an Momo.

"Waaah, gede banget" batin Momo

Momo masih melamun melihat sekeliling restoran tersebut. Tiba-tiba. . .

"Mo, mau pesen apa ?" - Sana
"Serius nih San ?" - Momo
"Iya udah pesen aja" - Sana
"Yaudah ini aja, jokbal with special sauce" - Momo
"Mohon maaf itu menu alkohol dek" - waiter

Momo merasa sangat malu

"Oh yaudah jokbal biasanya aja" - Momo
"Saya ramen sama kimchi aja" - Sana

Sambil menunggu mereka banyak membasa-basi, Sana pun mencari kesempatan untuk menggali informasi tentang Dahyun, ya Dahyun, nama yang Sana ketahui dari Momo baru tadi pagi.

"Jadi Dahyun sakit apa Mo ?" - Sana
"Agak anget aja sih tadi" - Momo

Tak lama makanan mereka datang. Sana berbalik dengan Momo yang langsung makan lahap dan memesan menu yang sama lagi. Sana hanya menikmati makanannya, entahlah, makanannya tidak terlihat menarik baginya. Dia hanya ingin menanyakan tentang Dahyun kepada Momo.

"Dahyun tuh sukanya apa aja Mo ?" - Sana
"Ya dia mah suka apa aja, penerima banget anaknya" - Momo

Sana POV

"Enaknya kasih apa ya ? Oiya, gue beliin makanan aja. Kan dia lagi sakit"

Akhirnya ku bungkuskan beberapa makanan untuk Dahyun. Semuanya adalah pilihan Momo, aku hanya mempercayainya karna ia memang sahabat dekatnya.

Aku masih tak tau mengapa aku merasa berbeda kepadanya. Sejak pertama kali ia masuk, dia sudah mencuri pandangku. Aku rasa ada yang berbeda dalam dirinya. Aku merasa sudah akrab dengannya. Aku pun sudah menceritakan semua kepada Nayeon Unnie.

Author POV

"Makasih ya Mo, udah mau nemenin gue hari ini" - Sana
"Harusnya Momo yang makasih sama Sana, hehe" - Momo
"Yaudah gapapa, eh btw Mo, gue boleh main ke kos-an lu kan ?" - Sana
"Iyaa boleh bangett" - Momo

˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
Lagi males gantungin kkk ~
Masih ada kah yang nunggu upload cerita ini ?
Atau udah gak ada ?
Jangan lupa votment ndee !
Votment kalian sangat membantu aku untuk makin semangat lanjutin cerita ini >.<

NO I'M NOT || SAIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang