Nose

3.5K 277 11
                                    

Beam sedang ikut makan bareng dengan gank Forth. Mereka sedang membicarakan acara fakultas sebenarnya, sedangkan Beam anteng mereview bahan kuliah.

"Huatchi!" Tiba-tiba Beam bersin. Ini murni karena aroma masakan yang menyengat tercium.

"Flu ya, kamu?" Tegur Forth.

Beam menggeleng, dengan punggung tangan menutupi hidung, sementara tangan lain menggapai wadah tissue yang ternyata kosong.

Tanpa diminta, Forth mengambil tissue dari meja lain, lalu mengusapkan ke hidung pacarnya. Ia benar-benar memastikan hidung lancip itu benar-benar bersih.

Beam? Jelas malu parah diperlakukan begitu. Apalagi melihat tatapan Laem, Bank, Sharp padanya.

"Udah ih, Forth. Kan jorok..." Protes Beam menyingkirkan tangan Forth.

"Jorok?" Kening Forth mengkerut heran "We even suck each other's--hmp"

Omongan Forth terpotong karena Beam menjejalkan potongan timun ke mulutnya.

Forth melepeh timun itu "Beam, itu timun udah jatoh tadi. Kamu yang jorok."

"Ya lagian berisik..." Gumam Beam. Pipinya merah seperti kebanyakan makan sambal.

"Iya. Berisik lu..." Laem melempar potongan timun.

"Padahal bener..." Forth masih membantah. Ia santai saja menyeruput es teh.

"TMI tau nggak lu. Too Much Information!" Kali ini Sharp dan Bank ikut melempar potongan timun.
.
.
.
End
.
.
.
Lagi suka aja bikin ginian

Daily DairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang