Beam jarang mau membonceng Forth naik motor. Ia lebih memilih mereka berdua naik mobilnya saja. Lebih aman katanya.
Iya, aman untuk keselamatan dan aman untuk privasi jika mereka tiba-tiba... Ya begitu lah di mobil. Kaca film mobil Beam 80% soalnya.
Ya tapi kadang Beam tidak ada pilihan, seperti pagi ini. Ketika aki mobilnya soak, ia terpaksa minta jemput.
Forth datang langsung menyodorkan helm "Pegangan..."
Beam menurut. Jika tidak, ia bisa terjungkal saat pacarnya menancap gas. Tapi ya karena Beam nurut, Forth santai menyetir motornya.
"Lu pake parfum?" Tanya Beam di sela angin.
"Iya. Biasanya nggak berasa?" karena Biasanya Forth pakai jaket Teknik birunya. Tidak seperti sekarang, kemeja putih karena akan presentasi.
"Nggak begini tapi..."
"Wangi ya?"
"Hmm..." Beam tidak menutup kaca helm, hidungnya makin dekat dengan leher Forth.
Forth tidak protes, justru tertawa "Kalo mau cium-cium, harusnya di condo aja sih..."
"Lah, yang ada nanti lu nggak jadi presentasi..." Jawab Beam. Kali ini hidungnya menempel di leher Forth.
Kalau begini sih... Setelah kelas pagi mereka akan ada agenda lain...
.
.
.
End
.
.
.
Kata Dome, Pavel wanginya enak. Apalagi bagian leher. Iyain ajalah
