Predestined Love Part 38

4.4K 277 16
                                    






•Happy Reading•

30 vote baru lanjut

{•Jinsoo•},_Predestined Love_{PL}

Kim Jisoo.
Yeoja itu berada didepan kaca sembari merapikan rambut dan melihat penampilannya. Sekarang sudah jam 12 siang, Jisoo hari ini ingin bertemu dengan Seokjin. Kebetulan juga Ryujin sedang berjalan-jalan dengan Soobin, semenjak kesalahpahaman mereka sudah selesai.

Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah 1 bulan semenjak kejadian itu. Jisoo masih tinggal di Busan karena dia memang cukup nyaman di Busan. Seokjin dan Jisoo sudah berbaikan, Seokjin berusaha memperbaiki segalanya, mengobati rasa kecewa Jisoo. Tapi itu semua tetap tidak membuat Jisoo ingin menerima Seokjin kembali sebagai suaminya.

Mereka masih berusaha memperbaiki hubungan dan Jisoo berusaha untuk mengobati rasa kecewanya bersama Seokjin. Mengenai penjelasan? Sampai sekarang mereka belum tahu karena Seokjin tidak bisa memaksa Jisoo yang belum ingin mendengarnya.

Tapi hari ini, di pertemuan mereka, akhirnya Jisoo bersedia mendengar semua kesalahpahaman yang sebenarnya terjadi. Jisoo menarik nafas dan membuangnya, sebelum dia mengambil tasnya dan beranjak pergi, menuju ke taman yang sudah menjadi tempat pertemuannya dengan Seokjin.

Ketika dia sudah keluar rumah, berjalan untuk mencari taksi yang ada di dekat halte bus. Kening Jisoo mergenyit karena taksi yang tak kunjung lewat dan jalanan sepi, memang disini biasanya sepi, tapi biasanya masih ada taksi lewat. Tanpa Jisoo sadari, ada yang memperhatikannya dari samping.

Namja itu tersenyum miring. "Aku menemukan Kim Jisoo," ucap namja itu di sambungan teleponnya dengan seseorang. Tampaknya dia hanyalah suruhan.

"...."

"Aku akan menangkapnya."

Namja itu mematikan sambungan telepon, kemudian mengeluarkan sapu tangannya, berjalan pelan ke arah Jisoo. Jisoo yang merasakan sesuatu, berusaha menepisnya, tapi akhirnya namja itu berada disamping Jisoo dan Jisoo menoleh ke arahnya.

Tapi tepat saat itu, mulut Jisoo langsung ditutup dengan kain dan seketika itu juga, matanya terasa berat dan kepalanya pusing membuatnya kehilangan kesadaran.

Semuanya gelap.

Sedangkan Seokjin, sekarang namja itu gusar karena cemas. Bagaimana tidak? Jisoo sudah terlambat 1 jam! Itu bukan hal yang wajar. Dia sudah menunggu cukup lama. Seokjin sudah berusaha menghubungi Jisoo, tapi tidak diangkat membuat Seokjin benar-benar khawatir.

"Kim Jisoo," ucapnya panik. Seokjin berusaha kembali menelpon Jisoo, berharap akan ada jawaban.

"...."

Mata Seokjin seketika langsung membulat ketika akhirnya ada yang mengangkat telepon Jisoo, tapi sayangnya yang mengangkat bukan Jisoo. Melainkan namja dengan suara beratnya yang Seokjin tidak kenali siapa suaranya.

"Nugu-ya? Kenapa kau yang mengangkat telepon Jisoo?" tanya Seokjin curiga.

"...."

"Apa maksudmu?! Tidak perlu berbasa-basi!"

"...."

Seokjin tersentak mendengar jawaban namja itu. Dia langsung berdiri dari kursinya karena terkejut sekaligus cemas.

"Yak! Siapa kau?! Kalau kau berani menyentuh atau menyakiti Jisoo sekali saja! Aku akan membunuhmu!!"

"...."

"JISOO-YA!! HEI!! JANGAN MENYENTUHNYA!!"

Tangan Seokjin mengepal, amarahnya memuncak, rahangnya mengeras seketika. Mendengar Jisoo merintih kesakitan membuat Seokjin ingin membunuh namja itu sekarang juga. Seokjin tidak peduli jika dia sudah menjadi tontonan orang-orang di kafe.

Predestined Love [JS]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang