Predestined Love Part 39

5.3K 312 16
                                    






•Happy Reading•

31 vote baru lanjut

{•Jinsoo•}_Predestined Love_{PL}

Kim Seokjin.
Akhirnya dia sampai di lokasi yang dikirimkan oleh penculik itu. Seokjin menghembuskan nafas dan mengirimkan pesan kepada nomor Jisoo yang ponselnya sedang dipegang oleh penculiknya.

Seokjin:
Aku sudah sampai di lokasi, disini hanya ada gedung tua.

Tidak ada balasan sampai beberapa menit kemudian, Seokjin mendengar teriakan yang sangat dia kenali. Teriakan Jisoo.

"AKH!!"

"JISOO-YA!!"

Seokjin langsung berlari masuk kedalam gedung itu, matanya membulat melihat orang berbadan besar yang sedang menjambak Jisoo yang duduk di kursi kayu dan diikat dengan tali.

"JISOO!!"

Seokjin kembali berlari ke arah Jisoo membuat Jisoo yang tadi memejamkan matanya, membukanya dan melihat Seokjin. "Seokjin oppa," panggilnya lemas. Dia benar-benar khawatir dengan keadaan Seokjin, masalahnya Seokjin pasti akan terjadi sesuatu dengannya.

Seokjin langsung menonjok orang yang menjambak Jisoo hingga tersungkur ke lantai. Dia memegang kerah kemeja putih yang dipakainya, walau dibaluti jas. "KAU BRENGSEK!! BERANI SEKALI KAU MENJAMBAK JISOO, KAU MAU MATI, HAH?!" teriak Seokjin marah.

"Seokjin. Jangan memukulnya lagi, aku yang menyuruhnya untuk menjambak cintamu itu."

Seokjin menoleh kesamping dan menemukan seorang namja dengan senyuman licik tengah duduk di kursi kayu, menghadap ke arah Jisoo. Seokjin melepas cengkramannya, memandang namja itu dengan tajam. Pasti inilah dalang dari semua yang terjadi.

Seokjin menoleh ke arah Jisoo dan langsung menghampirinya. "Jisoo-ya, mianhae." Seokjin memegang pipi Jisoo yang tersenyum ke arahnya. "Mianhae, aku terlambat."

"Ani oppa, gwaenchana," ucap Jisoo berusaha untuk tidak membuat Seokjin khawatir. "Seokjin oppa, pergilah. Jangan sampai terjadi sesuatu kepadamu. Pergilah. Dia bisa melakukan sesuatu kepadamu." Jisoo benar-benar khawatir.

Seokjin mengeleng. "Aku tidak akan pergi, sama sepertimu yang tidak pergi ketika aku diculik."

Jisoo tersentak, ingatannya kembali ke saat dia datang, berusaha melindungi Seokjin yang diculik oelh Wonwoo saat itu. Dia memandang Seokjin dengan tatapan terkejut, tentu saja, dia tidak menyangka Seokjin masih mengingat hal itu.

Seokjin hanya tersenyum. "Aku akan melindungimu," ucapnya lagi dengan tulus.
Jisoo benar-benar terharu dengan ucapan Seokjin, matanya memanas. Seokjin berdiri, ingin membuka ikatan yang melilit tubuh Jisoo. Tapi baru saja ingin membukanya, suara Bon-Hwa menghentikannya.

"Et.. Aku sudah berbaik hati membiarkanmu bertemu dengannya. Tapi aku tidak akan membiarkanmu membuka ikatannya."

Seokjin berhenti sesaat, berusaha menahan amarahnya. Tapi tidak lama, dia kembali membukakan ikatan dk tubuh Jisoo, namun baru setengah, Seokjin ditendang oleh anak buah Bon-Hwa yang entah dari kapan sudah di depannya sehingga Seokjin tersungkur.

Mata Jisoo melebar. "Seokjin oppa!!"

Seokjin muntah darah karena pukulan yang cukup keras itu. Namun dia berusaha untuk bangkit, menatap Bon-Hwa tajam.

"Siapa kau? Kenapa kau melakukan ini?" tanyanya tanpa basa-basi, tangannya menghapus darah dari mulutnya.

"Ah ya, aku belum memperkenalkan diriku kepadamu." Bon-Hwa berdiri, mendekati Seokjin yang menatapnya tajam. "Aku adalah Bon-Hwa, musuh dari appa mantan istrimu itu."

Predestined Love [JS]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang