•
•
•
•
•
•
•Happy Reading•{•Jinsoo•}_Predestined Love_{PL}
"Kau benar-benar akan baik-baik saja pergi sendiri Jisoo? Eomma mengkhawatirkanmu, kau bisa meminta Beom Seok untuk menemanimu." ucap Chun Hei kepada Jisoo dengan raut wajah khawatir. Jisoo tersenyum dan mengelengkan kepalanya sebagai jawaban berusaha menenangkan Chun Hei yang khawatir itu.
"Ani eomma, jangan khawatir, aku akan segera kembali. Aku akan menginap mungkin sampai besok atau 2 hari, proses penyelidikannya sepertinya akan panjang dan aku tidak boleh pergi. Eomma dan appa disini saja untuk memkabarkan aku jika ada perkembangan." ucap Jisoo sembari tersenyum berusaha menyembunyikan perasaan bersalah yang dia rasakan sekarang.
Ya, dia sebenarnya berbohong kepada Chun Hei. Dia mengatakan kalau dia ingin kerumah temannya yang bekerja sebagai polisi. Namun dia sebenarnya ingin pergi ke alamat yang sudah Wonwoo kirimkan kepadanya, Wonwoo sudah mengancam kalau dia akan membunuh Seokjin jika Jisoo berani memberitahukan hal ini kepada siapapun
Wonwoo benar-benar sudah merencanakan semuanya dengan baik, dia meminta Jisoo untuk menelponnya dan Wonwoo akan mendengar semua percakapan Jisoo, Jisoo meletakkan ponselnya di tasnya yang terbuka sehingga Wonwoo bisa mendengar semuanya.
Berbohong? Tentu saja tidak bisa. Setelah Wonwoo mematikan telepon, dia langsung mengirimkan alamatnya kepada Jisoo dan menelponnya sehingga Jisoo tidak memiliki kesempatan untuk mengatakan hal ini kepada siapapun.
Jisoo akhirnya terpaksa berbohong, Wonwoo mengatakan kalau Jisoo tidak boleh menatikan telepon sebelum dia sampai ke hadapan Wonwoo. Wonwoo benar-benar merencanakan semuanya dengan sangat baik.
"Hah... Geure, kalau begitu kau hati-hati ya." Jisoo kembali mengangguk. Kemudian dia pun pamit kepada Chun Hei dan juga Beom Seok, kemudian pergi. Sedangkan di tempat Wonwoo, Wonwoo tersenyum miring, rencananya semuanya berjalan mulus.
Sedangkan Seokjin, dia tidak berhenti memberontak. Di pikirannya, entah kenapa, dia selalu memikirkan Jisoo. Khawatir tentang Jisoo yang memutuskan untuk pergi, Wonwoo me-loudspeaker kan suara ponselnya sehingga Seokjin dapat mendengar semuanya dengan jelas.. Mulut Seokjin dilapban dengan lapban bewarna hitam.
"Aku sekarang akan jalan ke tempatmu! Ingat perkataanmu jangan lakukan apapun kepada Seokjin!" tegas Jisoo setelah dia berjalan menjauh dari rumah.
"Tenang, aku tidak akan melakukan apapun kepada Seokjin sampai kau datang. Lebih baik kau cepat datang saja, tidak bisa dipungkiri, aku tidak suka menunggu loh!"
Jisoo mengigit bibir, rasa takutnya bertambah. "Aku akan sampai sebentar lagi."
"Geure, aku tunggu. Et! Jangan matikan teleponnya ya."
Tanpa menjawab perkataan Wonwoo, Jisoo langsung berlari, mencari taksi dam segera ke menuju ke tempat dimana Wonwoo sudah kirimkan alamatnya. Sedangkan Seokjin, dia pasrah. Dia tidak bisa melakukan apapun, dia dalam hati merutuki Jisoo yang ingin datang kemari, Jisoo benar-benar bosan hidup.
"Jisoo, kenapa kau lakukan semua itu?" tanya Seokjin dalam hati.
•Predestined Love Part 14•
Jimin gelisah. Gelisah karena Seokjin belum juga ditemukan dan juga masalah dimana dia membentak Chaeyoung. Jimin benar-benar tidak mengerti, jelas-jelas dia tidak salah, kenapa dia justru malah merasa bersalah karena membentak Chaeyoung?. Dia hanya membentak saja, tidak memukul kan?
Tapi Jimin benar-benar tidak mengerti kenapa dengan dirinya. Dia tadi melihat Chaeyoung yang menangis melalui kaca mobil saja, dadanya sesak bukan main tanpa sebab. Setelah mobilnya sudah jauh dari tempatnya dan Chaeyoung berbicara, Jimin tidak tahan untuk memghentikan mobilnya dan memutar balik mobilnya kembali ke tempat awal dia dan Chaeyoung berbicara tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Predestined Love [JS]✅
RomanceJisoo, gadis berumur 25 tahun yang dijodohkan dengan pria berumur 26 tahun bernama Kim Seokjin. Awalnya perjodohan mereka dikarenakan Seokjin yang tidak mampu melupakan calon tunangannya sehingga diharapkan menikah dengan Jisoo dapat menjadi jalan k...