"Lepaskan aku lee sungmin...." lirih eunrim dinada suara nya yang sedikit tercekat. Pria itu sudah layaknya seperti predator yang ingin memangsa buruan nya hidup-hidup. Sedangkan ia, ya ia tak bisa melakukan apa-apa. Karna tubuhnya sudah terkunci oleh bringasnya eratan yang bersumber pada tangan kekarnya. Suara dengusan suara nya terdengar ditelinganya. Menghirup aroma wewangian rambut yang terurai menjuntai sebahu itu tanpa pandang bulu.
"Kau tau Rim~ah, sudah sedari awal aku menginginkan hal ini darimu. Karna aku mencintaimu. Tapi sekarang, kau sudah menikah. Dan aku rasa itu sama sekali tak menjadi kendala yang serius. Karna kau tidak mencintainya bukan?" ungkap Sungmin masih dengan dengusan nafasnya menjurus tengkuk gadis itu perlahan.
Eunrim membayangkan ucapan terakhir yang terlontar dari mulut pria itu. Memang ia mengakui awal ia mendekati seorang Cho Kyuhyun hanya untuk membantu Sungmin menghancurkan karirnya. Namun sekarang tidak dipungkiri rasa cinta itu semakin lama semakin tumbuh untuk pria yang sudah menjadi suaminya sekarang. Dan dia tidak akan bisa melihat pria itu menderita sedikitpun.
"Oh heyy babyhhh....kenapa setelah menikah kau begitu mempesona eummm? dimana sifat tomboymu itu?"
"Lepaskan aku Lee Sungmin, kau tidak berhak melakukan ini semua, aku sudah mempunyai suami kau harus mengetahui itu"
Ucapan itu terdengar cukup jelas ditelinga pria itu. Menjauhkan edaran kepalanya dari jangkauan tengkuk yeoja itu. Menatap penuh makna. Berjuta pertanyaan tergambar jelas di tatapan matanya ini. Geliat senyuman pula tergambar diwajah tampannya. Terlihat sebuah senyuman ketidakpercayaan.
"Jangan katakan kalau kau kini sudah mencintai pria itu? Apa kau lupa janji mu dulu padaku eoh? Kau dulu sudah berjanji untuk membantuku menyingkirkan pria itu. Dan sekarang dengan mudahnya kau melupakan itu semua dengan mencintai pria itu? Hah, bagus Kim Eunrim, kau memang bagus, ternyata dibalik sifat tomboymu masih ada juga rasa cintamu terhadap seorang pria eoh?"
plaaaakkkk......
Sebuah tamparan keras mendarat dipipi pria itu. Rona merah mengembang dengan jelas membentuk sebuah gambar kepemilikan yang tertera cukup lebar. Eunrim mendengus nafasnya kasar. Ia tidak menyangka sama sekali tangan itu berhasil menumpahkan amarahnya diwajah sahabatnya sendiri.
"Owhhh...kau berani menamparku sekarang"
plaaakkkk.....
Aliran darah keluar dari sudut bibir wanita itu. Tubuhnya tersungkur kebawah. Balasan tamparan yang diterimanya begitu sakit. Nafasnya memburu kini.
"Aku sudah menduga kau pasti akan berubah Kim Eunrim. Tapi jangan kau harap perubahan sikapmu itu bisa membuatku luluh. Itu tidak akan mungkin. Malah aku semakin gencar melakukan aksiku untuk menghabisi suamimu. Dan otomatis pula kau harus ikut dalam permainan ini. Karna kau juga ikut terlibat Kim Eunrim"
Eunrim merasakan jantungnya memburu dengan sangat cepat. Getaran tubuhnya tak dapat terelakkan lagi. Ucapan pria itu secara langsung sudah mulai mengancamnya. Cepat atau lambat akan melakukan aksinya untuk menghabisi suaminya. Ia bingung dengan keadaannya sekarang.
***
Dengan langkah cepat terlihat 2 orang pria saling berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir tepat didepan gedung apartement tersebut. Sebuah masker, topi dan kacamata hitam sudah menjadi ciri khasnya saat berada diluaran. Dan itu membuatnya sedikit terganggu. Ia tak bisa dengan leluasa membuka wajahnya dihadapan orang-orang banyak. Namun ya memang itulah resiko yang harus dijalani nya. Menjadi seorang publik figure memang tidaklah mudah. Apalagi dengan banyaknya kaum hawa yang terus mengejarnya. Entah apa yang akan terjadi padanya selanjutnya kalau saja ia tak hati-hati dalam melakukan tindakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Night - Complete
FanfictionDIKALA DENDAM HARUS MENGUJI PERJUANGAN CINTA Nb : FF INI DIKHUSUSKAN UNTUK DEWASA, YANG DIBAWAH UMUR DILARANG BACA 😆