Garisa

39 4 1
                                    

Panas yang begitu terik dilapangan bola basket membuat keringat membasahi baju putih abu abu ku.Berlari lari mengejar bola yang tak pernah berheti bermain denganku.
Hingga ku tak sadar jika ada yang memanggilku.

"Garisa!!! "dengan wajah yang tergesa gesa ia berlari.

"Kenapa??"

"Ayo ikut gue cepetan"dengan nada yang tergesa gesa.

"Apaan sih gua belum puas main nih" ucap garisa.

"Ayoh lah ada anak murid baru gue pengen lihat siapa tau ganteng".

garisa pun ditarik untuk menuju katin untuk melihat murid baru tersebut.sesampainya dikantin garisa pun memesan air putih untuk ia minum sambil ia menemani temanya yang bernama Dinda anandita.

"Mana gak ada tuh orangnya,mending gue main basket lagi buang buang waktu aja".

"Bentar tunggu dulu,sinta bilang tadi ke kantin sekolah dan kalau gak salah namanya danu deh".seru Dinda dengan wajah kebingungan ."Nah itu sa cowok baru disekolah kita".

"oh itu, ya udah sana samperin din."

"Gila apa gue tu cewek yang baik baik."seru dinda.

"Yang gila tu siapa terus kalau cewek nyamperin cowok tu namanya gak baik."

setelah dari katin mereka pun menuju kelas karena jam istirahat sudah berakhir.

"Sa cowok tadi kira kira masuk kelas mana ya."

"gue gak tau emang gue kepala sekolah." jawab garisa dengan santai.

"Ya elah sa gue juga cuma tanya jawabnya gitu amat jadi cewek tu yang asik kek diajak ngobrol."

"gue bukan cewek yang bisa dianjak ngerumpi kayak lo gibah sana sini." dengan tegas garisa menjawab.

"Habis gibah orang tu enak sih jadi nambah pengetahuan" seru dinda.

" Pengetahuan dosa yang lo dapet." jawab garisa sambil berlari menuju musola sekolah.

"Lo mau kemana sa!!"

"gue mau shalat dulu lo bilang aja gue telat masuk".seru garisa
"iya."seru dinda saat menuju kelas.

Sesampainya disana garisa melihat cowok yang tadi dinda bicarakan yang bernama danu.Cowok yang cukup tinggi berjalan dilorong sekolah.Cowok itu tiba tiba berjalan ke arahnya.

"Maaf saya boleh tanya kira kira kelas XII IPS2 dimana ya."

"gue gak tau cari aja sendiri lo bisa baca kan disetiap lorong kelas".gumam garisa yang sangat cuek.

"Gila ya gue nanya sama lo baik baik malah lo jawab kayak gitu dasar anak sekolah sini tu brandal semua." Ucap danu yang sangat santai.

"Lo bisa menyimpulkan orang dengan sangat cepat ya hanya melihat satu orang aja".

"Terserah gue mulut mulut gue."

Danu  pun pergi melewati garisa.setelah garisa selesai ia segera menuju kelasnya.Langkah dia pun terhenti saat melihat cowok itu yang sedang kebingungan.

"Lo bener bener gak tau."seru garisa

"Apa lo ikut campur urusan gue aja" danu bergumam.

Tiba tiba garisa menarik tangan cowok tersebut .

" Apaan sih lo tu malah ngotori tangan gue."

" Diem bisa gak sih." menjawab sambil menggambar peta sekolah.

"Nih gue udah gambarin peta menuju kelas lo." jawab garisa dengan cuek dan meninggalkan cowok tersebut.

Danu pun sampai ke kelas yang ia tuju menggunakan peta yang ada di tangan.sesampainya dikelas ia pun mengetok pitu kelas.

"Permisi ?

"iya silahkan masuk " jawab bu yuda  yang sedang mengajar.
cowok itu pun kaget saat masuk dan melihat cewek yang tadi cuek sekali dengannya.

"Kamu anak baru yang dari bandung ya?" Seru bu yuda

"Iya bu saya murid baru."

"Silahkan perkenalan dulu sebelum kamu duduk."

"Perkenalkan nama saya danung putra wijaya saya pindahan dari bandung."jawab danung yang melihat ekspresi yang jengkel kepada garisa.

" Baik anak anak kalian bisa berkenalan nanti saat istirahat sekarang kita lanjutkan pelajaran kita, dan kamu silahkan duduk di bangku yang kosong disebelah garisa." Seru bu yuda.Danung pun berjalan menuju bangkunya.

"Gue tau lo bohong tadi sama gue saat gue nanya jalan ke lo, gue akan bales perbuatan lo kali ini."ucap Danung yang mendekat ke garisa yang sedang sibuk dengan novel nya.

"Gak takut." Gumam garisa kepada danung .

"Ok lihat nanti permainan yang segera gue mulai."seru danu yang tampak marah karena deremehkan oleh garisa.

"Bisa mulai sekarang, gue tunggu permainan lo gue gak akan takut sedikit pun."

Seketika mereka hening tak saling menatap sedikit pun.Garisa hanya sibuk dengan buku yang ia baca sedangkan danung sibuk memperhatikan bu yuda yang sedang menerangkan pelajaran.Bel istirahat pun telah berbunyi semua murid berbondong bondong menuju kantin untuk menyatap makan yang berjejer dibangku katin.

"Garisa ayo kekantin gue udah laper nih." Gumam dinda yang tak sabar ingin menuju kantin.

" Lo aja sana gue gak laper." Seru garisa yang sedang memberesan buku yang dibangkunya.

" ya udah gue duluan, pasti lo mau main kan sama temen lo yang ada dibawah." Jawab dinda.

" Iya kayak biasa gue gak bisa sehari gak main sama dia din."

Dinda menuju kantin ia meninggalkan garisa dan danu yang sedang dikelas.Garisa pun beranjak pergi yang hendak meninggalkan kelas.

" Lo mau kemana." Seru danu.

" Gak usah ikut campur." Gumam garisa

"Gue juga cuma nanya ya sewot banget jadi cewek."

"Terserah gue, lo aja yang baperan."

"Awas ya lo." Seru danu yang mengancam garisa.

Garisa pun turun seperti biasa dia hanya menghabisakan waktu istirahatnya dilapangan basket bermain bola basket.Baginya bola basket adalah shabat terbaiknya yang ia selalu main kan setiap waktu luang. Garisa lebih suka bermain sendiri menghabisakan waktu bersama bola basket yang ia pegang dengan jemari tangannya.Sampai semua temannya heran dengan sikap tomboynya yang seperti laki laki.Padahal garisa adalah cewek paling cantik satu sekolah bahakan banyak cowok cowok yang suka kepadanya.Tapi garisa menanggapi hal itu dengan biasa baginya menyukai orang itu adalah hak setiap manusia jadi dia tidak melarangnya jika ada cowok yang suka kepadanya.Tapi sikap yang telalu dingin kebayakan cowok menyerah ditengah jalan untuk mendekatinya.Selama ini garisa belum pernah punya pacar, baginya pacaran hanya hubungan yang mengikat tubuhnya.

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang