Chapter 4

42 11 22
                                    

"Eh itu kan anak gedung sebelah, ya ampun ganteng banget sih."

"Mike, sapa aku dong."

"Mike kenapa nggak senyum sih."

"Muka nya glowing banget, Mike pakek skincare merk apa?"

Begitu lah beberapa celetuk an anak bahasa, ketika dikejutkan oleh anak sportclass yang berjalan menyusuri lorong gedung bahasa, karna itu adalah sesuatu yang langka terjadi.

Namun tak satupun sapaan mereka yang dibalas oleh Mike.
Ia tetap fokus pada tujuan nya, berjalan dengan muka datar namun tetap tidak mengurangi kadar ketampananya.

Sampai lah Mike dikelas Bahasa 1A, Ia berdiri didepan pintu dengan tangan kanan nya dimasukkan ke dalam saku. Seketika anak Bahasa yang ada didalam kelas menjadi histeris menyadari kehadiran Mike dikelas mereka.

"Eh ada apa sih?" tanya Bagas heran

"Entah, coba loe lihat Gas?" perintah Jihan

Bagas berjalan ke luar kelas dan terkejut melihat siapa yang datang. "Wah pantes pada heboh, ternyata pangeran gedung sebelah kesini. Ngapain kesini tumben?" tanya Bagas sambil terkekeh

Ternyata Bagas dan Mike saling mengenal

"Bisa ketemu sama anak osis?, informasi yang gue dengar ini kelasnya." ucap Mike

"Oh ada bentar ya.!"

Bagas menarik nafas dalam kemudian."Kyara!!, ada yang nyariin loe nih." Bagas berteriak memanggil Kyara berharap yang di panggil mendengar

"Busett suara lo Gas. Nggak bisa kalem dikit apa?"
Ucap Mike sampai tersenyum lebar

"Woles bro, kalau nggak gitu. Dia suka nggak denger."

"Apa maksud kamu nggak denger." Kyara datang sambil mengerucutkan bibirnya kesal

"Eh ini ada anaknya. Mike ini Kyara, dia itu sekretaris osis kalau ada perlu sesuatu menyangkut osis, bisa ngomong sama dia." ucap Bagas panjang lebar

"Okay. thanks Gas. " ucap Mike sambil bertos ria dengan Bagas

"Never mind. Tapi ati-ati sama dia. Ara suka gigit." ucap Bagas sebelum dia ngacir masuk kedalam kelas

Kyara menatap ke arah Bagas kesal kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah Mike.

Ara mendongak ke atas saat bertatapan dengan Mike, karna memang postur tubuh Mike yang tinggi membuat Kyara kesusahan saat harus berinteraksi

"Ada perlu apa?" tanya Ara gugup

"Bisa kita duduk."

"Oh iya," mereka pun duduk dibangku depan kelas Ara

"kedatangan gue kesini mau ngomongin soal event basket minggu depan. Loe tahu kan kalau ini kali pertama tim gue ikut Event?"

"Iya, aku tahu kok. Terus kenapa?"
Balas Kyara mencoba tenang

"Gue mau nanti anak osis mempersiapkan semua yang dibutuhin pemain saat akan tanding"

Ara mengerutkan dahinya bingung."Contohnya?"

"Ya dari seragam basket,konsumsi dan lain-lain"

"Harus banget anak osis yang siapin, yang tahun kemarin aja nggak kayak gitu, bukannya itu tanggungjawab kalian ya sebagai tim."

"Jadi loe nggak mau?" tuduh Mike

"Ya bukan nggak mau, anak osis itu tugasnya cuma jadi panitia. Mengkondisikan semua nya berjalan lancar saat pemain dari sekolah lain nanti datang."

Jatuh Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang