Texting (Republish) ✔

3 - Sunday

Sunday should come with a pause button

***

Keira | Aiden

Akhirnya aku terjaga karena perut yang keroncongan. Syukurlah, ini hari Minggu, artinya aku bebas dari kuliah, bisa sedikit nyantai. Usai sholat Dzuhur, kuambil dompet dan ponsel, berniat keluar untuk mencari makan siang. Biasanya order delivery, tapi kali ini aku lagi pengin nasi bebek madura di pinggir jalan depan.

Selagi mengambil ponselku, pandangan pun jatuh pada ponsel milik orang yang sementara menginap di kamar kos ini, bawa nggak, ya? Setelah menimbang-nimbang, kuputuskan dibawa saja, mana tahu ada panggilan masuk yang bisa kasih info tentang keberadaan pemiliknya.

Walaupun hanya di gerobak, tapi tempat ini adalah salah satu tempat makan favoritku. Apalagi kalau Minggu siang gini. Seperti biasa kupesan satu porsi nasi bebek madura ekstra sambal dan taburan lengkuas parutnya. Karena sudah langganan, Abang penjualnya sampai sudah hafal preferensiku.

Dari gerobak nasi bebek aku beralih ke gerobak sebelahnya dan memesan segelas es jeruk.

Sembari duduk menunggu pesanan, aku membuka ponselku sendiri, sementara ponsel Refly ada di kantong jaket. Ada chat dari nomer asing.

Keira, temen-temen Refly yang gue kenal juga uda banyak yang gak kontak sama dia.

Atau coba lo email dia, harusnya di fb lo bisa lihat email dia kan

Oh iya kenapa nggak kepikiran ya. By the way, rupanya Aiden yang chat via aplikasi WhatsApp

Wah kenapa tadi gak kepikiran ya gue, oke ntar gue coba email deh.

Thanks idenya.

Btw, temen lo ini pasti tajir mlintir ya, masa kehilangan HP mewah gini gak nyadar.

Hmm... Gue gak tau si kondisi finansial dia skrg gimana.

Duhh, gue bcanda keleus.

Pesanan pun datang, entah kenapa aku malah mengambil gambar makananku menggunakan kamera ponsel dan mengirimnya ke Aiden.