huehue gantung ya gaes...
still flashback
Ya, acha dan zia memang bukan anak satu" nya, tp knp kakaknya ga pernah ada yg muncul? disinilah certia baru dimulai. Keluarga mereka bukanlah keluarga sembarangan seperti layaknya bangsawan biasa, mereka selalu dalam pengawalan ketat. Banyaknya mafia lain yang mengincar mereka itu lah yang membuat mereka bahaya, apalagi mereka masih umur 10 thn. Kaarena itulah kakak" mereka sangat overprotektif, tp mereka tidak menyadari seprotektif apa mereka sampai membuat adik mereka trauma. Seorang Acha yang pendiam, yang selalu membela Zia kalau sudah dimarahi kakaknya", mengalami trauma berat karena kejadian tgl 1 Juni 2012.
Zia yg bermain bersama Chan didepan rumah tampak diawasi oleh Acha dr gerbang rumah. Acha sangat senang melihat adiknya bisa tertawa lepas tanpa memikirkan jika nanti kakak"nya akan marah kepadanya karena sudah keluar rumah dan bermain bersama tetangga. Zia mungkin berpikir bahwa dia dimarahi karena dia seorang cewe nyatanya bukan itu. Kakaknya tidak suka Zia akrab dengan cowo lain. Ya dia emang bungsu cewe dari 6 bersaudara. Dan ya dimana mereka lagi main, tiba" segerombolan bodyguard dateng dan menghampiri Acha. Acha saat itu sendirian dan dia pikir itu bodyguard milik ayahnya. Namun, tiba" mereka menutupi mulut Acha dan hampir membawanya pergi jika Zia dan Chan tidak berteriak dan menarik perhatian satpam mereka. Satpam mereka segera berlari mengejar gerombolan orang" itu yang berlari tidak terlalu jauh. Beruntunglah mereka tinggal di perumahan elite, mereka memiliki pasukan sendiri untuk para penghuni perumahan itu.
Acha emang berhasil diselamatin tapi dia punya trauma gara" itu. Dia hanya bisa dirawat dikamar dan tidak mau terbuka dengan semua kecuali Eychi. Sedangkan Eychi harus menanggung amarah ke 5 kakaknya. Kenalin keeenam kakak mereka berdua.
Raynathan Jeremy Klahan Cha
Panggil aja Ray, anak pertama dari keluarga Cha, kelahiran 1991.
Veresia Deani Klahan Cha
Panggil aja Dean, anak kedua, kelahiran 1993.
Herchio Jeansen Klahan Cha
Panggil aja Jean, anak ketiga, kelahiran 1994.
Bersea Arseo Klahan Cha
Panggil aja Seo, anak keempat, kelahiran 1996.
Givanno Kelvin Klahan Cha
Panggil aja Kelvin, anak kelima, kelahiran 1998.
Hanser Mark Klahan Cha
Panggil aja Mark, anak keenam, kelahiran 2000.
Jangan bingung kenapa aku cuma nyebutin 5 yang marahin Eychi, karena Mark tidak pernah tega dan seprotektif seperti kelima kakaknya. Dia tau Eychi hanya ingin bermain dengan anak itu, lagian Mark masih kecil dan juga seumuran dengan anak yang bermain dengan Eychi. DIa sendiri mengenal anak itu, ya si Chan jelas sekali Mark mengenal nya. Selain tetangga saat sd mereka adalah temen sekelas bahkan sebangku. Mereka sering sekali bermain beersama.
Ray: "EYCHI! sudah berapa kali kakak ingatkan km untuk tidak bermain diluar rumah?!"
Eychi: "ma..af.. kak.."
Seo: "km jangan seenaknya walaupun km anak terakhir dan perempuan sendiri, liat akibatnya, Acha hampir saja diculik! Bagaimana kalau km jg terculik!"
Eychi diam tidak menjawab dan menunduk menahan air mata. Mark tak tega melihat Eychi dimarahi seperti itu, baginya Eychi hanyalah anak perempuan yg lucu dan polos.
Kelvin: "siapa yang menyuruhmu menunduk Zeychia Rose Klahan Cha!"
Jean kesal dengan perilaku Eychi segera menarik dagu eychi agar tidak menunduk.
Eychi: "maafkan aku kak.. aku janji tidak mengulanginya."
Ray: "sudah berapa kali km mengatakannya padaku eychi? berkali kali dan tetap km ulangi.
Tidak menyadari ada seorang Chan mengawasi dari pintu rumah mereka, hampir saja Dean melakukan kekerasan kepada adik perempuannya itu. Dean hampir menarik kasar tangan Eychi dan menyeretnya, sebelum itu terjadi Mark dan Chan sudah melepas tangan Dean dr Eychi. Chan menyembunyikan Eychi dibelakangnya dan dijaga oleh Mark juga.
Mark: "KAKAK APA-APAAN?!"
Dean: "lepaskan eychi, km gausah ikut-ikut kalo gamau kena juga. Ini salah eychi biar dia lbh tanggung jawab."
Chan: "maaf kakak- kakak semua menganggu, tp eychi cuma bermain denganku, dan Acha td meminta duduk untuk mengawasi Zia."
Dean: "kau anak kecil gausa ikut-ikut, pergi sana sebelum km kena akibatnya juga."
Mark: "KAKAK KENAPA SIH? ZIA CUMA ANAK KECIL YANG PGN MAIN!"
Terjadi lah perdebatan diantara keduanya, Zia hanya menggenggam erat baju belakang milik Chan. Dia memikirkan seharusnya dia gaada dikeluarga ini, dia makin menangis namun dalam diam, dia berpikiran untuk pergi dari rumah ini. Tapi kemana? dia cuma anak kecilgapunya tujuan. Dia sangat sedih karean sikap kakak" nya terhadapnya. Zia lgsg melepaskan genggaman tangannya dari baju Chan, dia lari sekencang mungkin, namun takdir berkata lain, dia tersandung sesuatu dan di saat bersamaan Chan terkena pukulan dr Jean. Mereka berdua sama" tak sadarkan diri. Tak ada yang bergeming untuk sesaat namun Mark segera membawa Chan dan meminta tolong satpam, yang ternyata juga membawa Zi yang sudah berdarah". Mungkin ada bagusnya dia diberi supir pribadi oleh ayahnya, dia segera membawa Chan dan Zia kerumah sakit dan menelfon ayah bundanya.
Jangan bertanya kenapa bunda tidak tau dengan keaadan Zia maupun Chan. Bunda sedang menjaga Acha dikamarnya. Saat ditelfon bunda sangat panik dan menangis dengan kencang, berlari keluar kamar dan melihat kelima putranya hanya berdiam diri tidak berguna. Bunda tidak sempat memarahi kelima putranya itu dan segera meminta supir mengantarkannya ke rumah sakit.
Di depan UGD Mark ditemani sang supir yang mengantarkannya hanya terdiam, Mark menangis dalam diam hingga merasakan pelukan sang bunda yang sangat familiar. Dia membalas pelukan bundanya dan menangis lebih kencang.
Mark: "bundaa..kenapa ini harus terjadi dengan mereka bertiga.. hikss."
Bunda: "Mark..Mark harus bisa bersabar, tuhan emang nakdirin mereka bertiga kayak gt, mungkin ada positifnya. Mark udah nelfon ayah?"
Mark: "udah bun...tapi Mark takut, nada bicara ayah nyeremin."
Tiba-tiba....

KAMU SEDANG MEMBACA
Tatsache | no regret
Fanfictionwhen he realize his own fact... . . . . . . . . . . yaoi section (b×b) if u dont like dont read or even add to library thx. i will up randomly coz of my heavy schedule im sorry🙇♀️