6. [[🔞]] Trauma

291 30 3
                                    

"Ga terjadi apa-apa nih di antara kalian berdua? Padahal gue nungguin loh", kata Ten sambil membagikan kopi kepada Taeyong dan Johnny.

"Emang lo pengennya terjadi apa? Baku hantam gitu?", balas Taeyong.

Johnny hanya terkekeh sambil menyeruput americano panasnya.

"Gausa naif lu Yo-"

Seketika semua pandangan tertuju pada Harin yang keluar dari kamar di atas. Sementara itu, Harin terkejut melihat keramaian di bawah.

"Hei! Selamat pagi! Mau kopi ga?", sahut Ten.

Bingung dan malu terlihat dari sikap Harin. "Te-terimakasih aku akan turun setelah cuci muka".

Beberapa menit kemudian Harin turun dan bergabung bersama Taeyong dan teman-teman.

"Harin kenalin dia Ten, editor di tim kami. Kalo yang ini Johnny, dia bukan bagian dari tim sih tapi kita bertiga temenan sejak kuliah. Sekarang kesibukan Johnny-"

"Di rumah aja kok, lagi mikir-mikir mau bikin usaha. Hehe", sela Johnny kemudian mengulurkan tangannya. "Nice to meet you Harin. You look so beautiful in the morning", tambahnya.

Taeyong masih terlihat bingung kenapa Johnny memotong kalimatnya dan Johnny menyuruhnya diam dengan isyarat. Sementara Harin tersipu malu dan tidak tau harus bagaimana untuk menanggapi Johnny.

"Jangan kaget. Johnny memang begitu orangnya. Tadi pas beli kopi aja mba-mba kasirnya digodain sama dia", sahut Ten.

Taeyong hanya menggelengkan kepala sementara Johnny dan Ten berseteru dan saling membuka aib di depan Harin. Harin hanya tertawa canggung melihat kelakuan mereka.

"Udah woy, malu-maliin lo pada. Gimana keberangkatan besok, apa yang kurang?"

"Keberangkatan ke mana?" tanya Harin.

"Jadi sekalian gue kasi tau, besok gue sama beberapa tim produksi mau ke Jepang untuk ngurus beberapa hal. Mungkin sekitar 4 sampe 5 harian. Nah, Ruby nanti bakal dibawa Johnny. Sementara, gue titipin ke dia soalnya takut bakal ngerepotin lo. Gue tau lo akhir-akhir ini juga lagi sibuk".

Eh, harusnya gue yang minta maaf akhir-akhir ini jarang banget main sm Ruby tapi kalo lo mau pergi gue bakal urus Ruby kok".

"Tenang, kalo lo kangen atau pengen ketemu Ruby chat aja nanti gue kasih kontak ke lo", kata Johnny.

"Terus terusin aje John", sahut Ten.

"Oh ya, btw Ten ga ikut pergi dan jangan kaget kalo selama gue pergi dia keluar masuk sini buat ngambil barang di kamar gue"

Harin mengangguk.

"Jangan modus lo Ten!", sahut Johnny.

"Emang elo!"

Adu mulut Ten dan Johnny pun terjadi lagi. Harin hanya diam menyaksikan sementara Taeyong menggelengkan-gelengkan kepalanya sambil mengeluh. Oh shit, here we go again...

-----

Sudah lima hari sejak kepergian Taeyong ke Jepang dan Harin masih bertahan dengan kesibukannya yaitu menghadiri workshop florist dan survey tempat, bunga serta segala kebutuhan floristry. Harin sudah memantapkan hati untuk membuka flower shopnya sendiri.

Skill dan supplier kebutuhan sudah dikantongi, tinggal mencari tempat untuk merealisasikannya tapi mencari tempat strategis dengan harga sewa yang terjangkau ternyata tidak semudah yang dipikirkannya. Sebenarnya dia bisa saja minta uang ke Ayahnya untuk modal usaha tapi dia benar-benar ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia bisa memulai sesuatu dari nol dengan usahanya sandiri dan akan sukes pada waktunya.

End to StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang