Taeyong membuka matanya perlahan. Dia meregangkan lengannya sambil mengerang. Begitu kesadarannya kembali, seketika Taeyong mengangkat tubuhnya seraya memekik dalam hati. OH MY GOD! Di mana Harin?!
"A-a-ah!!", rintihnya ketika lengan kiri yang menjadi bantal tidurnya semalam mulai bereaksi. Punggungnya juga mulai terasa pegal akibat tidur dalam keadaan duduk. Lebih tepatnya dia tertidur di tepi kasur saat menjaga Harin.
Taeyong beranjak dari tempatnya sambil memijit lengan untuk mengurangi rasa kramnya. Baru beberapa langkah berjalan, ada sesuatu terjatuh dari kepalanya. Taeyong langsung memungut benda yang ternyata adalah secarik kertas post-it yang tanpa disadarinya sudah tertempel di kepalanya sejak dia bangun.
"Terimakasih sudah ngerawat gue. Gue udah baikan. Ada cheese toast di meja makan. Makanlah! Selebihnya bakal gue bayar nanti.
Gue janji! Sekali lagi terimakasih!""Gimana gue percaya kalo lo udah baikan? Minum obat enggak, bangun-bangun udah ilang! Jangan bilang lo masih ngehindarin gue?", ucap Taeyong pada secuil kertas. Seakan sedang berbicara dengan penulisnya.
"Ck! Lagian ke mana ya dia pagi-pagi begini? ke tokonya kah?" Taeyong bermonolog lalu segera merogoh HP di kantong celananya untuk menghubungi Harin. Dia harus tau keberadaan dan keadaan Harin yang sebenarnya.
Baru saja HPnya menyala, Taeyong langsung disuguhkan dengan sebuah pesan singkat yang tertera di kotak pemberitahuan. Matanya melebar dan tangannya yang tidak memegang HP mengacak rambutnya dengan frustasi.
"Aarrggghh!!!! Sial!"
-----
Tap...
Tap...
Tap..."Laporan bulanan sudah beres, daephyonim"
"Baik, saya akan mencoba hubungi beliau setelah ini"
"Yang itu, jangan khawatir. Saya akan selesaikan hari ini juga"
Jungwoo berjalan cepat menuju ruangannya. Sesekali dia agak membungkuk untuk membalas salam dari karyawan yang berpapasan dengannya. Di telinga kanannya terpasang earphone wireless yang terhubung dengan Taeyong, sementara tangannya sibuk memegang sebuah tab sambil memeriksa dan mencatat segala kebutuhan dan tugas tambahan yang diberikan Taeyong kepadanya.
"Siap! Akan saya update terus perkembangannya. Apakah ada lagi yang bisa saya bantu?"
Ceklek
"Kalau itu... hari ini saya belum mendapat pesan dari-", kalimat Jungwoo terjeda saat melihat seseorang sudah berada di dalam ruangannya.
"d-dari Nona Harin", lanjutnya terbata.
Harin memiringkan kepala dan alisnya terangkat mendengar namanya disebut. Dia terus memperhatikan Jungwoo yang masih berbicara dengan telepon sambil menerka-nerka dengan siapa karyawan termuda di LE Group itu berbicara dan ke mana arah pembicaraan mereka.
"B-baik, daephyonim"
Mendengar kata itu, Harin sudah bisa menebak siapa sosok di balik telepon itu. Dia menempelkan jari telunjuknya di depan bibirnya yang mengerucut, memberi isyarat agar Jungwoo tidak memeberitahukan tentang keberadaannya di sana.
Jungwoo mengangguk mengerti dan tidak lama kemudian mengakhiri teleponnya.
"Kenapa anda sudah berada di sini pagi-pagi begini, Nona Harin? Ah, tidak, m-maksut saya selamat pagi. Apakah ada yang bisa saya bantu? Bagaimana keadaan anda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
End to Start
Fanfiction[Taeyong✖️OC] We don't meet people by accident. They are meant to cross our paths for a reason