Festival yang sedang di adakan desa tersebut terlihat ramai. Dion sampai-sampai menatap tidak percaya orang-orang yang berlalu-lalang di hadapannya. Ia pikir dua orang penjaga itu hanya berbicara omong kosong saja. Karena daerah sini terlihat sangat sepi seperti saat dirinya dan Aznan terjebak mogok tadi.
Pikiran negatif kembali menghampiri benak Dion. Ia sudah berpikiran kalau desa ini benarlah desa hantu yang mungkin saja sama dengan cerita-cerita yang ia baca. Namun saat dirinya melihat senyuman yang di keluarkan Aznan ketika memandang beragam hal yang di jabarkan dalam Festival itu, membuat Dion urung dan akhirnya menyimpan untuknya sendirii tentang apa yang dia pikirkan sekarang ini.
"Kita nyobain makanannya, yuk." ajak Aznan dengan tangan yang masih merangkul Dion.
Mereka berjalan mendekat ke arah pedagang yang menjual makanan dengan bentuk yang unik. Yaitu berbentuk lilin dengan berbagai warna.
"Ini makanan kan, mas?" tanya Aznan begitu mereka sampai di tenda yang menjual kue itu.
"Iya, dek. Silahkan di coba. Semua yang ada disini itu gratis." ujar orang yang menjaga tempat itu.
Aznan tersenyum, lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil satu kue tersebut yang berbentuk lilin dan memilih yang berwarna merah. Ia mencium harum kue tersebut, lalu setelahnya Aznan pun mengigit dan merasakan kue yang berbentuk lilin tersebut.
"Enak." ucapnya begitu matanya bertemu dengan mata Dion yang menatapnya penuh tanya.
"Lo cobain deh." lanjutnya lalu berniat menyuapkan kue itu yang masih ada di tangannya.
Dion menerima suapan itu walaupun sebenarnya ia ragu dengan rasa yang akan ia rasakan nanti. Tapi jika Aznan bilang enak. Kemungkinan kue itu emang terasa enak. Dan ya, Dion mengakui rasa kue itu memang benar-benar terasa lezat. Bahkan ada sedikit rasa kesukaannya di dalam kue tersebut, yaitu coklat.
"Suka?" tanya Aznan saat menyadari tidak ada reaksi buruk yang keluar dari Dion.
Dion menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Oke, kita bawa beberapa ya buat nyemil sambil liat-liat." ujar Aznan, lalu setelahnya ia mengambil plastik kecil yang di sediakan di sana lalu mulai mengambil 5 buah kue berbentuk lilin tersebut dengan warna yang berbeda.
Selesai dengan kegiatannya, Aznan pun menenteng plastik tersebut dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya kembali ia rentangan untuk merangkul bahu Dion yang entah bagaimana terasa nyaman saat ia melakukannya.
"Kita mau kemana lagi?" tanya Dion, setelah mereka berdua sudah berjalan menjauh dari tempat tadi.
Aznan memperhatikan sekitarnya untuk mencari tempat selanjutnya yang akan mereka singgahi. Namun sepertinya semuanya sudah terlihat biasa saja seperti festival-festival lainnya. Acara-acaranya pun sangat jelas kalau itu sering terjadi di berbagai festival. Namun saat dirinya mendengar suara wanita yang besar karena bantuan toa yang wanita itu gunakan. Membuat Aznan sedikit tertarik hingga akhirnya ia pun memilih untuk mendekat ke arah wanita tersebut.
Sementara Dion masih tetap diam dengan pikiran negatif yang masih menghantuinya.
"AYO! AYO! BAGI SEMUA PASANGAN YANG HADIR, KALIAN BISA BERGABUNG DENGAN ACARA KAMI. DAN MENANGKAN LIONTIN LILIN EMAS SEBAGAI HADIAH UNTUK PASANGAN YANG BERHASIL MEMENANGKAN ACARA YANG KAMI ADAKAN!!" teriak wanita itu yang kini sudah bertambah jelas saat Aznan dan Dion sudah sampai tepat di samping wanita yang mengenakan pakaian serba putih dengan topi hitam di kepalanya.
"Apa kami masih bisa ikut?" tanya Aznan setelah wanita itu selesai dengan promosi acaranya.
Wanita itu menoleh dan memasang wajah jutek yang tentu saja membuat kesan mengesalkan di mata Dion. Melihatnya, membuat dirinya ingat akan teman sekelasnya yang selalu jutek dengannya. Dan itu mengesalkan. Tapi karena bukan dirinya yang di tatap seperti itu, jadi Dion memilih diam tanpa harus repot-repot memaki wanita itu dengan kata-kata jahat yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Meet Badboy [END]
Teen FictionDion Fergian seorang Playboy kelas kakap yang kini harus menerima karam begitu dirinya telah salah memilih korban untuk disakitinya. Ia sudah mempermainkan hati Adik dari Aznan Syahrizal seorang Badboy yang terkenal akan kenakalan dan kekuasaannya d...