Aznan kembali mencium bibir Dion ketika dirinya merasa bahwa Dion tidak melawan ataupun mengelak saat dirinya mencium bibir tipis merah pudar itu.
Ia tidak berniat untuk menutup matanya, dirinya ingin melihat keindahan wajah Dion yang saat ini terpejam sambil dengan bibir yang membalas perlahan lumatan Aznan yang sudah terjadi beberapa detik.
Namun seiring ciuman itu semakin mendalam, Aznan pun akhirnya memejamkan matanya dan mulai menikmati ciuman yang kini mereka berdua lakukan tepat di atas ranjang milik Aznan. Suasana hangat yang tadinya terjadi di ruangan itu pun kini berubah menjadi panas sehingga menimbulkan sedikit keringat di dahi keduanya. Apalagi saat Aznan mulai bergerak dan mengganti posisinya menjadi berada di atas tubuh Dion yang saat ini berbaring di bawahnya.
Dion ingin menyentuh wajah Aznan dengan kedua tangannya. Namun hal itu segera di hentikan oleh Aznan yang sigap menahan tangan Dion dan menekan kedua tangan tersebut di atas ranjang tepat berada di samping kepala Dion. Dan saat ini posisi mereka terlihat begitu panas, dengan Aznan yang menahan kedua tangan Dion dengan bibir yang terus melumat satu sama lain yang lambat-laun bertambah panas dan penuh dengan nafsu.
Ciuman itu terlepas untuk beberapa detik, nafas keduanya mulai menipis dan hal ini di gunakan untuk menghirup nafas sebanyak mungkin. Mereka melakukannya sembari menatap satu sama lain dengan kedua dada yang memburu dan jantung yang berdetak kencang. Tidak ada ucapan apapun yang keluar dari mulut keduanya. Hanya ada senyuman hangat yang di berikan Aznan yang tentu saja langsung di balas oleh Dion.
Detik berikutnya, Aznan kembali memajukan wajahnya. Begitu juga dengan Dion yang siap menerima ciuman selanjutnya dari Aznan, ia sudah memejamkan matanya sambil menunggu bibirnya kembali tersentuh oleh bibir tipis milik Aznan.
"Emhhh, akhh." desah Dion yang tidak sengaja keluar dari bibirnya. Ia segera membuka matanya begitu dirinya sadar kalau ciuman yang ia harapkan tidak terjadi, karena Aznan kini malah mengecup dan menghisap lehernya yang menimbulkan sensasi aneh yang baru kali ini ia rasakan.
"Azzhhh..lo ngapainh?" tanya Dion yang masih disertai dengan desahannya.
Aznan mengabaikan pertanyaan itu dan melanjutkan aksinya mengecup setiap inci leher Dion yang berbau coklat yang sudah biasa Aznan hirup selama ia dekat dan selalu bersama dengan Dion. Belum puas sudah mengecupi sebagian leher Dion yang tentu saja membuat Dion terus mendesah akibat perbuatan tersebut, Aznan pun beralih ke bagian leher Dion yang lainnya. Ia kembali mengecup leher itu, namun karena masih merasa belum puas. Aznan pun dengan kuat menghisap leher Dion dan dalam waktu yang cukup lama, Aznan menggigit leher itu sedikit kuat.
"Akhhhh. Sakit, Nan." ucap Dion sedikit memberontak. Namun Aznan lagi-lagi mengabaikan Dion dan tetap melanjutkan aksinya sampai akhirnya ia merasa cukup dan menyudahi kegiatannya mengigit leher Dion. Ia melihat leher itu dan tersenyum senang melihat hasil yang telah ia perbuat.
Aznan beralih menatap Dion yang masih dengan nafas memburu menatapnya. Lalu setelahnya Aznan kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Dion, dan ciuman penuh nafsu itu pun kembali terjadi.
Dion segera mengalungi wajah Aznan begitu kedua tangannya sudah bebas. Kini ia merasa leluasa dengan ciuman yang mereka lakukan. Apalagi saat Aznan mulai membuka satu-persatu kancing seragam baju yang ia kenakan. Membuat sesuatu yang berada di bawahnya berdiri tegak seiring dengan ciuman Aznan yang melambat dan beralih dari bibirnya menuju lehernya yang hanya di kecup singkat, karena setelahnya Aznan beralih ke bahu Dion dan berakhir tepat di bagian puting Dion yang berwarna coklat kemerahan. Tanpa menunggu lama, Aznan segera melahap puting tersebut dan menghisapnya kuat.
Dan lagi-lagi sensasi yang Dion rasakan begitu sangat nikmat dan membuatnya kembali mendesah kuat dengan kedua tangan yang menjambak pelan rambut Aznan yang saat ini sibuk menghisapi putingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Meet Badboy [END]
Teen FictionDion Fergian seorang Playboy kelas kakap yang kini harus menerima karam begitu dirinya telah salah memilih korban untuk disakitinya. Ia sudah mempermainkan hati Adik dari Aznan Syahrizal seorang Badboy yang terkenal akan kenakalan dan kekuasaannya d...