Hilang- ditemukan

4.4K 315 29
                                    

16 Desember 2018

"Permisi Mr. Zafran sudah saatnya kita menuju lokasi tempat meet up kita dengan Mr. Ronald dari perusahaan Asaprodas." Ucap Prilly yang menghampiri Ali yang masih duduk di kursi kebanggaannya.

"5 menit lagi" Ucap Mr. Zafran yang langsung berdiri berlalu namun melangkahkan kakinya ke toilet. Prilly yang paham pun langsung membereskan barang yang perlu dibawa untuk pertemuan mereka bersama perusahaan yang disebutkab tadi. Prilly pun berjalan keluar ruangan lebih dulu, memang seperti itu biasanya.

Prilly menggoyang-goyangkan kakinya menunggu atasannya yang sebentar lagi akan datang menghampiri dirinya yang sudah menunggu di basement parkiran. Prilly mengusap keningnya yang berkeringat karena hawa pada siang itu sangat panas. Prilly terkejut ketika pundaknya di tepuk, dan ternyata Ali lah yang menepuk pundaknya. Tanpa berkata Ali memberi isyarat untuk Prilly ikut masuk ke dalam mobil Alphard miliknya. Tanpa ragu Prilly pun masuk ke dalam mobil itu. Suasana di mobil benar-benar sangat dingin, ditambah dengan Ac mobil yang sangat sejuk. Tidak ada obrolan hangat, dan jangan berharap itu akan ada. Prilly pun tidak berniat membuka topik obrolan, Prilly tahulah orang macam Ali pasti tidak akan berbual hanya dengan omong kosong yang tidak penting.

"Loh Mr. Zafran kok kita ke sini dulu?" tanpa menyahut Prilly, Ali langsun turun dari mobilnya membuat Prilly berdecak kesal dan juga ikut turun dari mobil mengikuti bossnya itu.

"Mr. Zafran kenapa kita ke sini? Mr. Zafran kenapa selalu tidak menjawab pertanyaan saya sih?" ucap Prilly sambil sedikit melajukan jalannya.

"Diam dan ikuti saja, kamu bawel." Prilly memegang dadanya bossnya itu jarang berbicara, sekali berbicara langsung nusuk begitu. Untung Prilly enggak baperan anaknya.

"Pedes amat," ucap Prilly pelan kemudian tetap mengikuti Ali berjalan.

"Duduk," Ucap Ali memerintah, benar kata Prilly jarang bicara sekali bicara memerintah.

"di sini ya boss?" tanya Prilly sambil menunjuk kursi di depan Ali.

"hmm," sahut Ali kemudian memanggil seorang pelayan hanya dengan menepuk tangannya.

"Dehem doang udah kayak orang bisu," ucap Prilly kecoplosan langsung membuat Ali menatap tajam pada Prilly.

"ya ampun pak bos kece serem banget tuh matanya, maaf ya pak bos kece enggak sengaja keceplosan ehe," ucap Prilly sambil menggaruk tengkuknya tidak enak karena mendapatkan pelototan dari Ali sedangkan Ali tidak menggubris ucapan Prilly. Ali malah memesan makanan, ya tepat sekali mereka sedang berada di dalam restoran.

"Nona ingin memesan apa?" tanya pelayan restoran itu dengan ramahnya menghampiri Prilly.

"aduh pesan apa ya bingung jadinya, em snack aja deh ya," ucap Prilly yang sebenarnya tidak lapar, mendadak kenyang karena kali ini makan siang cuma berdua dengan bos kecenya itu.

"Mini Wonton aja ya, minumnya milkshake stroberi aja," ucap Prilly menyebutkan menu itu dan langsung dicatat oleh pelayan perempuan itu.

"Baik Tuan dan Nona tunggulah sebentar pesanan Anda akan siap," ucap pelayan itu sebelum pergi menjauh.

Prilly menggoyang-goyangkan pahanya karena gugup sekaligus canggung sih, karena bosnya hanya diam sedangkan Prilly jadinya bingung mau ngapain. Mau membuka ponselnya pun rasanya tidak enak karena di depannya ada atasan. Prilly pun memilih hanya menundukkan pandangannya sambil mengetukkan pelan jari-jemarinya kebingungan.

"Hmm," Ali berdehem membuat Prilly mengangkat kepalanya untuk menatap Ali.

"Kenapa ya Mr?" tanya Prilly sambil memyampirkan poni sampingnya.

Golden BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang