~Syila POV~
Hari ini adalah hari yang membosankan dan membuat mood ku jelek seketika, bagaimana tidak? Seharusnya hari ini adalah hari dimana aku memberikan skripsiku kepada dosen PS ku untuk diperiksa tapi secara mendadak dosen ku mencancel pertemuan kami hari ini, dan yang sialnya aku sudah mempersiapkan diri dari pagi, bangun sebelum shubuh untuk melengkapi laporan skripsiku, dan sekarang aku sudah berada di kampus. tiba-tiba ada yang mengejutkanku, yang membuatku seketika mendongak kebelakang mencari tahu siapa yang menggangguku di saat-saat seperti ini.
"Heii.. Kenapa muka Lo ditekuk gitu? Belum makan? Tapi setahu gue tadi pagi Lo dah makan deh, apa ketabrak gojek Lo yaa".
Okey Siapa lagi yang berani nepuk pundak gue kuat-kuat selain rara, yaa rara adalah teman gue sejak Maba dahulu, sekaligus teman se-kost gue.
" Bukanlah. ..masa ketabrak gojek sii, Lo do'ain gue ya" Paparku sinis dengan muka yang ditekuk.
"E e jangan ngambek deh, gue bercanda aja tadi" Kata rara yang mulai takut gue tambah ngambek.
"Okey, iya iya gue bercanda juga tadi lho"Kataku sambil mengukir senyumku meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja.
" Okey, jadi ceritain dong kenapa muka Lo bisa ditekuk begini" tanya rara penasaran.
"Gini ra, tadi pagi kan gue ada bilang ke Lo kan kalau hari ini gue mau jumpai dosen PS gue"
"Terus? "
"Terus bapak itu cancel pertemuan kami hari ini karena ada urusan" Kataku mulai mengingat kekesalan ku tadi pagi.
"Ya ampun, malang bener nasib Lo, daah sabar ja, nantikan kalau ada waktu Lo bisa jumpai bapak itu lagi"
"Iya si" Kataku putus asa.
"Hmm.. Syil, Lho tau gak sii kalau si Tasya (salah satu nama teman sekelasku) dia ngundang kita ke acara pernikahannya lho, kita datang yaaa, sekalian mau lihat suaminya ganteng gak sii, hehe"
"Astaghfirullah, pikiran Lo tu ya, kalau di undang kita datang tapi niat yang buruk jangan diikut sertain deh" Kataku spontan.
"Hehe, mana tau kan sambil berenang minum air, sekalian cuci mata gitu"
Spontan jariku mencubit pipi sahabat ku yang satu ini, yang membuat pipinya memerah seketika."Iihhh... Sakit tau, udaah... Iya.. Iya.. Gak ngulang lagi deh.. Udaaah.. Lepasin, ntar pipi gue yang ngegemesin ini jadi kendur deh" Kata rara sambil memegangi pipinya.
"Okey yuk ke kantin makan siang, gue dah mulai laper ni" Kataku kepada rara sambil menarik tangannya sebelum sempat ia menjawab.
~{Next}~
Malam ini aku bersama rara sedang berada di pesta pernikahan teman sekelasku Tasya, mengapa malam? Ya Tasya sudah mengatur para tamunya, untuk pagi hari acara akad diutamakan tamu dari pihak keluarga dan kerabat serta teman-teman dari orangtua kedua mempelai, siang dan sore hari diutamakan untuk teman-teman Tasya dan suaminya sejak bangku SD sampai SMA, dan malam hari dikhususkan nya untuk teman-teman semasa kuliah, ya kalau menurutku sendiri malam adalah waktu yang pas untuk teman kuliah, selain tidak terlalu penuh dengan orang-orang tua dan tamu undangan lain yang tidak aku dan teman-temanku kenal, malam adalah waktu yang romantis dan kekinian buat anak muda zaman sekarang. Disinilah aku dengan baju gamis sampai mata kaki berwarna merah maroon yang tidak terlalu mencolok dengan sedikit renda-renda coklat susu dari ujung pinggang kananku hingga ujung pinggang kiriku serta beberapa batu permata ditengah gamisku pula, tak lupa aku menggunakan jilbab pasmina coklat susu sesuai dengan warna renda gamisku, baiklah malam ini tujuanku hanya menghadiri acara pernikahan temanku, setelah itu aku akan langsung pulang dan mimpi indah, aku harap malam ini semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada suatu hal yang membuatku kembali badmood seperti tadi pagi, huuh aku masih saja mengingat kekesalan ku.
"Syil, Lo ngelamun aja deh, Lo mikirin ap sih? " Tanya rara seketika membuyarkan lamunanku, ya aku sadar sii sejak tadi aku sudah melamun setelah makan di acara pernikahan ini, aku merasa tidak ada suatu hal yang menarik perhatianku.
"Dari pada ngelamun gak jelas disini, yuk kita ngumpul sama teman-teman sekelas kita tu disana" Kata rara sambil menunjuk ke arah kerumunan orang yang aku lihat memang teman-teman sekelasku.
"Hello syil" Sapa Boy, teman sekelasku sekaligus komting di kelas.
"Hello juga boy" Jawabku dengan agak malas.
"Hey.. Hey napa Lo syil, kok lemes gitu, senyum dong syil semangat, jangan skripsian aja yang Lo pikirin, mumet Lo kan, bawa happy ajaa" Kata boy menyemangatiku.
Yang dikatakan boy memang benar, tidak ada gunanya aku badmood seperti ini, malah tambah membuatku kepala ku pusing, baiknya sii aku bawa happy aja."Hehe iya boy, bener Lo" Kataku mulai mengukir senyum.
"Baiklah para hadirin yang berbahagia, disini kami akan mempersembahkan lagu untuk kedua mempelai dengan judul Perfect karya Ed Sheeran"
Spontan pandanganku dan teman-temanku mengarah ke atas podium, ku lihat disana ada beberapa cowok yang hendak menyanyi yang tidak lain adalah anggota kelasku. Aku mulai menikmati lagu itu, Perfect adalah salah satu lagu kesukaaanku, aku tidak tahu mulai kapan aku menyukai lagu ini, hanya saja lagu ini masuk ke daftar favorit di hp ku.
Well I found a women, stronger than anyone I know
She shares my dreams I hope that someday I'll share her home
I found the love to carry more than just my secrets, to carry love to carry children of our own
We are still kids, but we're so in love
Fighting against all odds
I know we'll be alright this time
Darling, just hold my hand
Be my girl, I'll be your man
I see my future in your eyesBelum habis lagu itu dinyanyikan, Tiba-tiba pandanganku tersentak melihat sosok pemuda yang berdiri tidak
Jauh dariku, pemuda itu, aku sangat tidak dapat melupakannya, pemuda yang dulunya kucintai ketika masih SMA, mengkhianatiku dan selingkuh dengan sahabatku sendiri, hal yang paling tidak bisa kumaafkan juga adalah bahwa sahabat serta orang yang kucintai itu menusukku dari belakang."Andre, yaa itu benar-benar Andre, aku harus cepat-cepat keluar dari sini, sebelum Andre melihatku, dan aku benci itu" Kataku dalam hati seraya menarik paksa tangan rara, dan menuju keluar pesta ini.
"Lo kenapa sii ra, narik paksa gue keluar, kan acaranya belum selesai" Tanya rara kepadaku setelah kami berdua keluar.
"Itu gue tadi lihat mantan gue pas SMA, dia yang dulu selingkuhin gue sama sahabat gue sendiri ra" Jelasku kepadanya.
"Apa? Sahabat Lo? Tega bener sii dia, gue janji gue gak akan gitu ra sama elo" Jawab rara dengan penuh semangat.
"Iya.. Iya gue percaya kok, Lo kan tipenya beda sama gue, yaa gak mungkin la Lo nikung gue, selera Lo kan Oppa.. Oppa"
"Hehe itu Lo tau.. Yaudah yukk kita pulang sebelum kemaleman ni, biasanya banyak begal tu daerah sini" Kata rara sambil memesan grab untuk kami berdua pulang ke kost.
"Iih Lo bikin gue merinding dehh ra" Kataku sambil ketakutan. Siapa juga yang gak takut malem-malem masih diluar, ya ampun gak gue bayangi deeh kalo jumpa begal daerah sini... Tidakkk!!!
. _._._._._._._._._._._._._._._._._._._.__._._._._._.
.
.
.
.
.Gimana cerita nya? :')
Jangan lupa di vote dan koment ya 🔥🔥🔥
Cerita ini asli dari pikiranku sendiri..
Semoga suka 🌹💐
Big thanks :')
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU Followers Instagram KU
Romance"Sebelumnya, aku tak mengenalmu, Siapa namamu, bagaimana wajahmu. Tapi Tuhan punya caranya sendiri. Disini aku tahu hubungan yang terikat lama belum tentu membawaku berjanji di depan Tuhan Yang Maha Esa, namun waktu yang sesingkat ini mampu membawa...