(4)

49 9 1
                                    

~Devan POV~

Malam yang membosankan, aku dipaksa adik sepupuku untuk menghadiri acara pernikahan teman sekelasnya, itupun aku rasa karena dia kasihan melihatku bermalas-malasan dirumah yang hampir setiap hari kerjaanku hanya tidur-tiduran, bukan salahku, skripsiku sudah selesai dan aku sudah sidang, aku hanya menunggu waktu wisuda ku yang sangat panjang hampir 2 bulan lamanya dan profesiku sebagai CEO pun tidak terlalu sibuk karena ayahku menyuruhku beristirahat dan mengumpulkan energiku sebelum akhirnya aku akan bekerja melanjutkan perusahaan ayahku,dan kembali lagi mengenai pesta tadi sebenarnya aku bisa saja menolak, tapi aku tidak sampai hati menghancurkan niat baiknya itu membiarkan adik sepupuku itu pergi sendirian, selain aku juga sudah berjanji kepada tanteku untuk terus mengawasinya agar tidak pulang larut malam, dan disinilah aku di sebuah pesta pernikahan yang lumayan elegan untuk setara anak kuliahan, kalau aku tidak salah dengar teman sekelas adik sepupuku ini menikah dengan seorang pemuda, ee maksudku seperti om-om lebih tepatnya, dikarenakan jika aku lihat sangat tidak cocok dengan mempelai wanitanya yang masih kuliah di semester akhir, Kira-kira umurnya 40 sampai 45 an deeh kalau aku perhatikan yang lebih tepatnya menjadi paman wanita itu dan kalau aku tidak salah dia juga adalah seorang duda yang sudah memiliki anak yang seumuran dengan istri barunya itu dan istrinya yang lama sudah lama meninggal, tapi yaa dia adalah seorang pengusaha sukses dalam bidang properti di Jakarta jadi tidak salah dia bisa mendapatkan istri dari kalangan muda. "Huuuh" Batinku. "Apa wanita hanya memandang dari segi finansial? " Tapi pikiran ku langsung ku bubarkan karena aku tahu tidak semua wanita seperti itu, contohnya saja ibuku dia menikah dengan ayahku ketika ayahku dahulu masih miskin dan dia mulai membangun perusahaannya dari nol, jadi aku tidak boleh langsung menjudge kalau semua wanita itu hanya memandang finansial.

"Hey mas, kok ngelamun aja, yuk gabung sama teman-teman gue, mana tahukan ada yang menarik perhatian Lo, terus bisa la Lo gandeng nanti pas acara wisudaan Lo" Kata boy adik sepupu yang ku ceritakan itu, dengan tiba-tiba dia menarik paksa tanganku, dan aku pun pasrah saja dengan apa yang dilakukannya, selama ia tidak membuatku malu di depan teman-temannya aku fine saja. Dan disinilah aku berkumpul dengan teman-temannya, hanya saja pandanganku mengarah kepada seorang wanita berkerudung yang sangat anggun didepanku dan itu pun aku sadar ketika adik sepupuku itu menyapanya.

"Hello syil".ya namanya Syila teman sekelas adik sepupuku, aku tidak tahu apa yang membuatku tertarik melihatnya, hanya saja saat ini aku berlagak stay cool ala-ala bule cool jangan sampai aku terlihat sangat penasaran dengannya. Diiringi lagu Perfect aku mulai melirik nya dari jarah yang lumayan dekat, hanya saja belum sempat lagu itu selesai , tiba-tiba aku melihatnya keluar pesta dengan tergesa-gesa dengan menarik paksa temannya, aku tidak tahu mengapa ia sangat tergesa-gesa tapi itulah yang kulihat. Sampai dirumah aku mulai penasaran dengan wanita yang kutemui tadi senyumannya sangat memukau diriku tapi yaa maklum lah dahulu aku tidak terlalu memperhatikan lawan jenisku karena aku hanya berfokus pada duniaku, Astagfirullah jangan sampai ini menjadi zina pikiranku, tidakk... Terakhir jadilah aku bertanya dengan boy siapa wanita yang tadi ku temui.

" Hmm. Boy... Tadi cewek yang berkerudung itu teman sekelas Lo?"
Tatapan Boy mengarah ke arahku spontan setelah mendengar pertanyaanku. Apa ada yang salah dengan pertanyaanku? Batinku.

"Eeehhmm.. Ada apa gerangan mas ku yang ganteng luar biasa, cool dan klimis ini nanyain cewek? " Sindirnya diringi gelak tawanya.

"Gak gue cuma nanyak aja, emang salah ya kalau gue nanyak" Kataku cetus.

"E e jangan marah dulu toh mas, hehe gue bercanda aja, itu tadi namanya syila dia teman sekelas gue di kampus, Lo tertarik sama dia mas? Sikat aja mas, dia jomblo tu" Jelas Boy tanpa basa-basi.

"Ahh kan gue belum kenal, men sikat aja sii Lo, gue cuma nanyak gak ada tujuan apa pun kok" Kataku membela diri dan tidak lupa tetap Stay Cool.

"Hehe kirain kan mas, Lo stalker aja dulu mas dari Instagram nya dia biar Lo tau dia tu orangnya gimana, nama panjangnya Asyila Naira , carik aja mas mana tau jodoh Lo kan hehehe" Katanya boy yang tawanya mulai meledak melihat ekspresi mukaku yang bimbang.

"Ahhh gak tau laa.. Dah gue mau tidur" Kataku sambil melangkah ke kamar ku yang sedari tadi kami masih melepas lelah di sofa ruang tamu, yaa aku tinggal dirumahku dan boy juga tinggal disini bersamaku tapi berbeda kamar, hal itu karena jarak rumahnya dari kampus lumayan jauh, walaupun dapat dikatakan rumah orangtua boy masih daerah Jakarta tapi membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk sampai ke kampus, selain itu biaya ongkos pulang-pergi juga menguras isi dompet, dan keluarga boy juga merupakan keluarga yang sederhana tidak kaya dan tidak miskin, tapi aku dan ayahku menawarkan agar boy tinggal bersama kami selain dapat membantu mengurangi uang yang keluar, tapi juga meramaikan rumahku yang sepi dikarenakan hanya ayah, aku dan beberapa pembantu yang menempati rumah ini, jadilah ia tinggal bersamaku untuk saat ini.

~{Next}~
Dikamar, disinilah aku merebahkan tubuhku di ranjang ku yang empuk ini, melepaskan semua rasa penat ku satu harian ini, menghadapkan pandanganku ke langit-langit kamarku, tiba-tiba lamunanku buyar ketika aku mengingat wanita itu, yaa Asyila Naira, bergegas aku bangkit dari posisi wenakku mengambil ponsel dan membuka instagram ku, dan kucari namanya dan yaaahhh.... Dapat... Namanya disini @ASyil_Ra03, akunnya tidak privat sehingga aku dapat melihat postingannya, ku lihat satu-persatu postingannya dan tanpa sadar aku sudah mengukir senyuman di bibirku dan aku tidak tau mengapa perasaanku berbeda apakah aku jatuh cinta? Aku tidak tahu.. Tapi aku ingat "cinta diam-diam? Yaa aku pernah membaca cerita novel seperti itu, sebenarnya kalau dari cerita novel itu cinta diam-diam hanya akan membuat kita berakhir patah hati, tapi bagiku ini sangat ku butuhkan selama belum ada ikatan yang sah diantara aku dan dia maka cara ini sangat cocok bagiku... Dan secara tidak sadar jari ku sudah men "Klik" Kata "Follow" Disitu... Dan jadilah aku salah satu follower nya... Aku tidak tahu apakah dia jodohku atau tidak, yang pasti walaupun aku tidak bersamanya, berteman adalah salah satu cara memperbanyak relasikan? Hehe.. Kataku membela diri. Di malam itu, di keheningan kamarku aku mulai jatuh cinta dan merasakan yang tak biasa.
@ADevan_Ajsmr

JODOHKU Followers Instagram KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang