~Syila POV~
Siang terik, kerongkongan dahaga, kepala pusing, wajah kusut, punggung sakit (dikarenakan aku membawa laptop dan buku untuk bahan skripsi), perut lapar hehe..yaaa inilah keadaanku setelah menemui dosen ku tadi pagi untuk memberikan laporan skripsi ku, setelah menunggu nya cukup lama untuk memberikan bimbingan maka berakhirlah aku hari ini bimbingan dengan dosen PS ku, dengan proses dan perdebatan yang panjang namun tetap mengutamakan sopan santun, akhirnya dosen ku menandatangani laporan skripsi ku dan memintaku untuk mendaftarkan namaku ke jurusan untuk sempro minggu depan... Dan dengan antrian yang cukup panjang dan ruwet dengan mahasiswa lain yang ingin melakukan sempro juga, maka jadilah aku diantara mereka yang sempro minggu depan.. Walaupun sebenarnya jika ku hitung-hitung masih cukup panjang perjalanan hingga wisuda nanti, dari mulai revisian laporan sempro, penelitian yang kurang lebih 2 bulan, dapat ACC dari dosen, sidang, menunggu yudisium dan wisuda, setidaknya satu persatu sudah ku tuntaskan, dan yang pasti mencari pekerjaan yaa inilah dilema yang banyak dirasakan mereka yang akan segera sarjana, kalau kata orang sii..siap-siap jadi pengangguran...dan aku tidak mau itu terjadi, maka mulai sekarang aku sudah mulai mencari pekerjaan..dan dengan segala macam beban pikiranku maka berakhirlah aku disini, di salah satu meja baca yang paling ujung di perpustakaan universitas lantai 2, untuk sekedar mengademkan tubuhku dan merefreshingkan kepalaku (maklum saja perpustakaan ini di fasilitasi dengan AC dan WIFI), maka yang pertama kali aku lakukan adalah membuka handphone untuk memainkan game kesukaaanku, di sela-sela keseriusan dan keuletanku dalam memainkan game, tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara yang paling sering ku dengar selama kurang lebih 7 semester ini, yaaa ini suara komting kelas ku, siapa lagi kalau bukan Boy, yaa Boynanda.
"Oii!! Sendirian aja ni buk!!" Sapa Boy sambil menarik kursi di depanku.
"Dan.. what!!! Ini bukannya cowok yang aku lihat di pesta waktu itu ya?? " Kataku dalam hati sambil melihat cowok yang duduk disamping Boy.
"Lho kenapa syil? kok kayak terkejut gitu?? Bukannya jawab pertanyaan gue lagi" Tanya Boy kemudian melihat arah tatapan mataku.
"Ooo iya..yaa..Kenalin ni.. Sepupu gue.. Namanya Devan, kalau gak salah Lho berdua udah pernah jumpa deh, tapi dimana ya?? " Kata Boy sambil mengingat-ngingat.
"Ee iya.. Kita pernah jumpa deh pas acara pesta pernikahan teman sekelas kalian" Jawab sepupu Boy..ee maksudnya Devan sambil melirik kami berdua.
"Ooo iya.. Iya. Gue ingat kok, tapi tadi gue lupa nama Lho siapa" Kataku jujur.
"Yaudah deh... Kenalan aja sekarang. . Kan ada pepatah tu.. Tak kenal maka tak sayang.. Tak sayang maka tak cinta, tak cinta makaaa? Maka ta'aruf deh lho berdua" Sambung Boy sambil tertawa bak mak comblang.. Ee pak comblang deh.
"Apaan si Lho Boy" Jawabku ketus.
"Lah kan gue bener.. Ya kan? " Kata Boy sambil meminta pengiyaan dari Devan.
"Hehe.. Udah gak usah berantem, bener juga si kata Boy, gimana kalau kita kenalan aja dulu, perkenalkan namaku Muhammad Devan Anjasmara, panggilannya Devan" Jelasnya sambil memajukan tangannya untuk bersalaman.
"Hmm.. Maaf ya" Kataku sambil merapatkan kedua telapak tanganku, dan kulihat bahwa ia mengerti.
"Perkenalkan namaku Asyila Naira, biasa dipanggil Syila" Sambungku.
"Daaah... Dah pada kenalkan, oiya Syil, gue tadi barusan gue baca grub kelas katanya Lho mau sempro ya minggu depan?? " Tanya Boy memastikan.
"Hmm.Lho tau dari siapa? Kayaknya gue belum ada ngasih tau grub kelas deh" Jawabku masih mengingat-ngingat siapa tu yang membeberkan acara sempro ku.
"Tadi gue baca sii.. Yang ngasih tau si Rara, temen deket Lho" Jelas Boy.
"Aduuh... Rara.. Kan niatnya aku mau sembunyiin dulu.. Ntar banyak yang dateng lagi kan aku jadi tambah grogi" Sesal ku dalam hati.
"Lho kenapa diem aja? Gak papa kalii.. "
Tawa Boy melihat ekspresi ku yang seperti orang ketiban hutang." Ooo.. Jadi Lho udah mau sempro yaa.. Semangat dehh ✊" Kata Devan tiba-tiba sambil mengepal kan tangannya memberikan semangat.
"Hehe iya.. Iya.. Semangat ✊" Kataku sambil mengepal tanganku (tanda semangat).
"Lho kok aku jadi seneng gini ya.. Hehe.. Padahal cuma dikasih semangat" Kataku dalam hati.
"Alaaaah.. Dikasih semangat sama Devan aja Lho udah seneng banget" Papar Boy melihat ekspresi senangku.
"Apa..?! Gak seneng lho ya.. Lihat gue seneng?!" Kataku tak peduli, bisa-bisanya dia menghancurkan moodku yang lagi baik ini.. Hihi..
"Hahahah... Gini ni.. Kalo lagi FALLING IN LOVE, cinta pada pandangan pertama" Kata Boy tiba-tiba.
Sontak mataku dan Devan saling tatap-tatapan tak percaya dengan apa yang dikatakan Boy kemudian tanpa sadar kami berdua juga langsung melirik ke arah Boy."Hussh.. Apa sii.." Putus Devan malu-malu.
"Udah dehh.. Kita pulang dulu yaaa.. Ada urusan yang harus kita kerjakan" Kata Devan lagi sambil menarik paksa Boy pergi.
"Ee.. E.. Gak usah tarik-tarik juga bang, kan gue bisa jalan sendiri" Kata Boy tak Terima.
"Udah ayo...kan kita ada urusan lagi..masa Lho lupa sii" Kata Boy sambil matanya memaksa Boy mengiyakan.
" Hehe..Okey syil kita pulang dulu deh" Sambung Boy sambil cengar-cengir.
Dan berakhirlah aku disini, duduk terpaku sendirian di meja baca perpustakaan, merasakan perasaan yang campur aduk..aneh..masih tergiang-ngiang di kepalaku apa yang dikatakan Boy tadi, apakah sebenarnya Devan juga mulai tertarik padaku? Dan sering bertanya kepada Boy? Husshh..apa yang aku pikirkan..aduuh...belum syil..belum..perjalananmu masih panjang....wisuda..wisuda..ingat itu!!..tapi yaa..aku juga tidak bisa berbohong, sepertinya hatiku merasakan sesuatu yang tak biasa, sesuatu yang sudah lama ku paksa tertutup, Ya Allah apakah dia datang secepat itu?
.
.
.
.Wahai kamu... Calon imamku...
Penyempurna separuh agamaku...
Pembimbing ku dan lelaki terhebat kedua setelah ayahku...
Kamu cahaya hidupku... Penentuku menuju syurga-Nya
Setelah ridha orang tuaku maka ridhamu lah yang ku cari...
ridha dan keikhlasanmu adalah Syurgaku dan murkamu adalah nerakaku
Aku ingin melihat bidadari Syurga Cemburu kepadaku.. Karena aku dapat melakukan tugasku dan mencapai ridhamu..
Wahai calon imamku..
Pelipur lara hatiku, teman hati dan jiwaku..
Semoga Allah mengikat kita dalam tali pernikahan..
Dan menjadikan kita sepasang suami istri di dunia dan akhirat...
Aamiiinn ya Rabbal'alamiinn....
.
.
.
.Gimana guyss ceritanya???
Jangan lupa di vote and Coment yaa... 😅🙃🔥🔥🔥
Cerita ini akan di lanjutkan kalau vote nya udah 50++ dan komentnya 50++
Buruan di vote and coment yaa.. Buat kelanjutan cerita ini..
Big thanks.. 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU Followers Instagram KU
Romance"Sebelumnya, aku tak mengenalmu, Siapa namamu, bagaimana wajahmu. Tapi Tuhan punya caranya sendiri. Disini aku tahu hubungan yang terikat lama belum tentu membawaku berjanji di depan Tuhan Yang Maha Esa, namun waktu yang sesingkat ini mampu membawa...