(9)

14 6 7
                                    

~Devan POV~

Aku tak mengerti perasaanku sekarang, rasanya hatiku tak mau mengikuti kehendakku, aku mencoba biasa-biasa saja, tetap menjadi devan yang biasa seperti hari-hari sebelumnya, namun sudah 3 hari ini setelah aku bertemu dengan dia... Asyila Naira, hatiku berubah 180°, yang dulunya aku hanya biasa saja ketika berbincang dengan kaum hawa, yang dulunya aku tidak terlalu kepikiran dengan siapapun yang dicoba untuk berkenalan denganku, yang dulunya aku hanya tersenyum palsu ketika berhadapan dengan wanita, yang dulu...yang dulu... namun tidak dengan yang ini, aku merasakan sesuatu yang sudah lama tak pernah ku pedulikan, cinta?? Terakhir aku merasakannya ketika aku duduk di kelas 6 SD, ya kalau jaman dulu masih disebut dengan cinta monyet, tetapi ketika kejadian tragis itu, ketika aku kehilangan orang yang paling aku sayangi yaitu ibuku, aku berjanji akan membanggakan orang yang aku miliki satu-satunya, yaitu ayahku. Maka tak pernah terlintas di kepala ku mengenai kaum hawa, yang aku tahu hanyalah belajar dan bekerja keras untuk membanggakan ayahku.

Drrrtt....
Drrrtt...
Drrrtt...

Handphone ku bergetar tanda pesan masuk dan terpampang jelas nama ayahku.
.
.
.
.

{Deddy}
➡Assalamu'alaikum Dev, kamu malam ini sibuk gak ? Malam ini ayah ingin mengajak kamu makan malam dengan teman kerja ayah, kamu bisa datangkan?

Wa'alaikumussalam yah, malam ini devan gak sibuk kok yah, lokasi nya dimana ya yah?

➡Ayah shareloc aja ya...

Oke yah

.
.
.
.

~

{Next}~

Direstoran mewah berbintang 5, dengan pelayan yang tersenyum tulus dengan para tamu, makanan lezat, udara ruangan yang sejuk dan wangi, tempat duduk yang elegan, kursi yang tertata rapi dan tidak ketinggalan para tamu dengan setelan jas dan gaun y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Direstoran mewah berbintang 5, dengan pelayan yang tersenyum tulus dengan para tamu, makanan lezat, udara ruangan yang sejuk dan wangi, tempat duduk yang elegan, kursi yang tertata rapi dan tidak ketinggalan para tamu dengan setelan jas dan gaun yang indah, hanya saja gaun yang digunakan para tamu wanita disini sangatlah minim, kalau bukan karena gaun yang minim itu pastilah wanita disini tampil dengan lebih cantik dan anggun. Disinilah aku mencari ayahku, masih melihat sekeliling ruangan.

"Dev, devan mari sini" Panggil ayahku dari beberapa meja di depanku.

Dengan tanpa berbicara lagi aku langsung menuju meja dimana ayahku duduk dengan teman kerjanya dan seorang gadis muda.

"Perkenalkan pak Denny, ni anak saya namanya Muhammad Devan Anjasmara, dia seorang mahasiswa S2 semester akhir dan sedang menunggu wisuda" Kata ayahku memperkenalkan.

"Ooo ini ya nak Devan, berarti sebentar lagi akan wisuda ya... Wah tampan sekali anak mu ini pak" Balasnya sambil melihat ayahku.

"Aaahh.. Tidak pak, saya biasa-biasa saja" Kataku jujur, yaa apalagi yang harus ku katakan, aku memang lah Devan yang biasa-biasa saja.

JODOHKU Followers Instagram KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang