PART 9

29 15 2
                                    

Happy Reading guys :))

.
.
.
.

Setelah sampai, Mingyu dan Melka memilih untuk makan di lantai dua karna bisa menatap indahnya jalanan dikota seoul.

Setelah memesan, mereka menunggu dan kembali ketempat mereka disebelah kanan dekat kaca jendela. Tak lama kemudian pesanan mereka datang.

"Mel?" panggil Mingyu setelah selesai makan.

Melka juga telah selesai memakan makanannya, mendengar Mingyu memanggilnya ia menjawab."Apa?"

"Gue mau ngomong tapi tolong jangan marah, gue mau jujur sesuatu ke lo," ucap Mingyu dengan serius.

Melka tidak mengerti kenapa Mingyu menjadi seperti ini."Emang mau ngomong apa?" Ia memperhatikan laki laki didepannya dengan lekat.

"Sebenernya dari dulu ada satu cewek yang selalu bikin diri gue gak karuan, dari sekian banyak cewek yang deket sama gue, cuman satu itu doang yang berhasil ngambil hati gue, terus...," ujar Mingyu menggantung.

'Siapa cewek itu? Gue? Eh, kenapa sih gue jadi ngarep gini?' batin Melka."Terus apa?"

"Terus gue mau ngelamar cewek itu dibulan ini, karna gue gak akan sanggup lagi kalo jauh jauh dari dia. Kata lo gimana? Apa dia bakal nerima gue?" tanya Mingyu ragu.

'Dia? Berarti bukan gue? Tapi Mingyu cerita kegue kalo dia mau ngelamar cewek lain? Maksudnya apa? Setelah dia banyak ngegodain gue, tapi ternyata hati dia sama yang lain?' tiba tiba saja lidahnya menjadi kelu.

"Kenapa nanya ke gue?" tanya Melka berusaha tegar.

"Karna lo sahabat yang paling deket sama gue, jadi gue harus minta pendapat lo," jawab Mingyu dengan tenang.

Melka terkekeh pelan.'Sahabat, dia gak mikir apa kalo selama ini gue suka sama dia? Lo kenapa sih!! Hati gue hancur tau gak?' batin Melka.

"Kejar aja dia, jangan pernah bikin dia sakit hati, kalo lo bener bener cinta sama dia, jangan pernah menyerah. Yakinin hati lo sama apa yang lo pilih."

"Makasih karna lo selalu dukung gue," balas Mingyu tanpa rasa bersalah.

Bagaimana perasaan Melka sekarang? Dia sudah tidak tau harus melakukan apa lagi selain pasrah. Mungkin Mingyu bukan jodohnya.

"Tapi lo gimana kalo gue sama dia?" tanya Mingyu membuat Melka heran.

"Gimana apanya? Gue kan cuman sahabat lo. Gini ya, kalo lo bahagia, gue juga bakalan bahagia kok," Melka mengeluarkan senyum palsunya.

"Tapi sebelum itu gue punya sesuatu buat lo, bentar ya," lalu Mingyu mengambil sesuatu didalam tasnya. Ia mengeluarkan sebuah kotak biru laut, kecil namun sangat indah."Nih!"

Melka menerimanya, kotak itu mirip sekali dengan kotak cincin."Apaan ini?" tanyanya sambil memutar mutar kotak tersebut.

"Kalo gak dibuka ya lo gak akan tau lah," ujar Mingyu.

Melka membuka kotak tersebut, namun isinya adalah sebuah gantungan kunci berbentuk boneka.'Jangan ngarep Mel, Mingyu udah punya yang lain, buktinya dia cuman ngasih gantungan kunci,' ucap batin Melka berusaha tidak menangis.

"Ini buat gue?" tanya Melka.

"Iya, lo suka gak?" tanya Mingyu sambil menatap Melka.

Melka tersenyum kecut."Iya suka, makasih ya."

"Tapi sebenernya, hadiahnya ada didalem boneka itu, dibagian punggungnya ada sleting kecil kan? Coba deh buka," ujar Mingyu yang tersenyum.

'Maafin gue Mel,' batin Mingyu.

Something - All Will Be EvealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang