PART 10

27 13 0
                                    

Happy reading guys

Jangan lupa vote sebelum membaca, gratis kok.

.
.
.
.


Sekarang Kania ada jadwal kelas pagi bersama Jou ssaem. Dia adalah ssaem yang paling menyebalkan menurut mahasiswa. Setelah kelas selesai semua mahasiswa berhamburan keluar kelas sambil menghela nafasnya kasar. Kania dan sahabatnya langsung menuju ke kantin.

"Paling males kalo udah ada kelasnya Joe ssaem," Hyunjin mengambil nafas dalam dalam.

"Apa lagi ditambah kumisnya itu, tambah males gue liatnya," oceh Lya.

"Kalo udah ngomong pasti panjang kali lebar kali tinggi kali alas pake rumus fisika dan piramida," Rara yang sedang mengaduk minumannya ikut menambahkan.

"Kalo ngomong rem dulu Ra, emang sebegitu bencinya kah kalian terhadap Joe ssaem?" Kania mengeluarkan tingkah bakunya.

"Yah lo belum tau Kan, biasanya kalo Joe ssaem udah ngomong, banyak murid yang males, bukannya kita ngejek atau apa tapi emang fakta, kebangetan deh pokoknya," Hyunjin menjelaskan sambil mensipit sipitkan matanya.

Kania tertawa."Dasar mahasiswa laknat," ia menekan kata 'laknat' yang mengarah kepada wajah lima sahabatnya.

"Ya mau gimana lagi, masa gue harus gantiin dia sih," jawaban Hyunjin membuat gelak tawa diantara mereka.

Hyunjin memegang dagunya."Kayaknya kalo di ganti sama gue, sekolah pasti bahagia, aman dan tentram ya?"

"Pasti!" jawab Eunwoo dengan tampang meyakinkan.

Irene menampilkan senyum jailnya."Maksud lo pasti ancurkan kampus?" ucapan Irene seketika membuat semua tertawa.

"Lo jahat banget sih Ren," Hyunjin memanyunkan bibirnya.

"Biarin," Irene yang hedak meminum minumannya diambil oleh Hyunjin secara tiba tiba.

"Woy main ambil ambil aja lo, itukan punya gue," Irene yang tidak terima lantas langsung mengomel.

"Diem napa gue haus nih gak kasian apa kalo sahabatnya kehausan, lagian gara gara lo juga gue jadi bad mood," jawab Hyunjin tanpa dosa, ditambah lagi Eunwoo yang mengambil makanannya.

"Kalian tuh gak modal banget sih main habis habisin makanan orang, untung lo pada sahabat gue, kalo gak udah gue bunuh dari dulu," Kania dan Lya hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Gue laper Ren jan pelit napa," ucap Eunwoo sambil memakan makanan Irene yang sudah diambil alih olehnya.

"Cantik cantik ternyata lo ganas juga ya Re kayak singa," Hyunjin menyipitkan matanya sinis.

"Emang! Yaudah lah ambil aja tuh gue ikhlas," jawab Irene pasrah.

"Nah gitu dong, baru namanya sahabat," karna laper mereka langsung menghabiskan makanannya.

Kania menatap datar."Jangan keseringan juga kali, kalo keseringan, itu namanya morotin."

Hyunjin tersenyum jail."Ciee calon kakak iparku bersabda," ia tertawa.

"Apaan sih?" timpal Kania sinis.

"Sinis ae lo, emang bener kan lo calon kakak ipar gue?" Hyunjin menatap jail.

"Kan, kelakuan lo sama Hyunjin kalo udah disatuin gimana sih?" tanya Lya menyelidik.

"Kalo udah di satuin sih sama sama gila mereka, dan yang paling parahnya paling ada perang dunia ke tiga," Rara menjawab dengan sengiran khasnya.

"Iya juga sih ya, udah keliatan dari cara mereka ngomong satu sama lain," jawab Lya ikut berpendapat.

Lya menatap Kania serius."Eh Kan, gue mau nanya tapi lo jawab jujur ya!"

"Nanya paan?? Serius amat dah," Kania penasaran.

"Sebenernya lo suka gak sih sama si Jangkung, eh maksudnya Hyuka?" tanya Lya to the poin.

Eunwoo dan Hyunjin tiba tiba batuk dan mengagetkan mereka semua. Ditambah Hyunjin yang mengambil minuman Lya dan Eunwoo mengambil minuman Rara.

Rara melotot."Eh eh eh enak banget ya main embat aja punya orang."

"Sekalian aja sama makanannya," ucap Lya sinis dan Hyunjin malah mengambil makanan milik Lya."Woy gue juga laper kali kenapa diambil?"

"Lah tadikan lo bilang kenapa gak sekalian sama makanannya, yaudah gue ambil deh," Hyunjin berbicara seperti orang yang tidak mempunyai salah.

Eunwoo menatap Hyunjin."Bagus Hyun gue suka cara lo," iapun tertawa terbahak bahak.

"Tau tuh main ambil ambil aja gue haus tau," Rara mengeluh karna minuman dan makannanya diambil tapi ia hanya bercanda.

"Nih," dari arah belakang sebuah tangan menyodorkan minuman dingin kepada Rara. Para sahabatnya pun terdiam melihat orang yang memberi Rara minum tersebut dan saat Rara menoleh, ia terkejut kalau yang memberinya adalah Jimin.

Ia mengerutkan keningnya."Jimin??" Rara heran."Apaan nih?" ia berpura pura tidak tau.

"Katanya lo haus gimana sih?" Jimin menaruh minuman tersebut dihadapan meja Rara.

Ia berniat menolak karna merasa merepotkan orang."Gak usah repot repot."

"Ambil aja kali gak usah pake malu malu segala," ledek Kania menggoda Rara."Pake acara nolak segala lagi."

Irene mengibaskan tangannya."Aduh ada drama korea nyasar nih," yang lain pun ikut tertawa.

Jimin mengeluarkan senyuman khasnya yang bisa membuat semua perempuan takluk pada senyumannya yang manis itu."Yaudah, gue sekarang ada kelas, jangan lupa diminum."

Rara juga ikut tersenyum."Oke makasih ya."

Lya dan Kania berdeham keras."Apa sih yang gak buat orang yang dicintainya."

Sedangkan Rara hanya melemparkan tatapan tajamnya. Tapi ia melirik Jimin lagi."Yaudah bye, see you."

"See you too," ucap Jimin lalu melambaikan tangannya. Sebenarnya Rara sangat ingin tersenyum lebar atas apa yang dilakukan oleh Jimin walaupun sangat sederhana.

Irene menyenggol Rara."Pake acara see you see you segala lagi."

"Sirik ae lo, mau ya digituin nanti deh sama gue diucapin kayak gitu," dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi Eunwoo berbicara seperti itu. Tapi hanya dibalas delekan Irene.

Semua tertawa."Haha yang satu bahagia yang satunya lagi menderita, pas banget sih."

Eunwoo menekuk wajahnya kesal."Apaan sih risih amat deh."

Jimin berbelok lalu menghilang dari hadapan Rara namun ia masih saja menatap tempat hilangnya Jimin.

'Kenapa sih, lo bikin gue deg deg an kayak gini? Kenapa juga sikap lo anget ke gue?' batin Rara mengeluarkan beberapa pertanyaan.

Hyunjin menepuk tangannya didepan muka Rara."Woy sadar jangan ngelamun."

Tut..tut..tut...

Something - All Will Be EvealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang