Assalamualaikum, selamat datang di cerita "HALLO, SAWA!"
Jadi, aku sengaja pakai nama-nama tokoh di cerita I'm(Not)Netizen di cerita ini, sama persis. Bisa dibilang semacam I'm(Not)Netizen 2? Ya, semacam itu terserah kalian mau anggap ini sekuel atau apa bebas.
Tapi aku buat semacam ini cerita baru tapi tokohnya sama persis dengan yang ada di I'm(Not)Netizen, paham nggak? Pahamlah yah sama nggak.
Jadi alur di sini sangat jauh berbeda, sebenernya ada sekuel I'm(Not)Netizen nya, judulnya "Paper Plane" Udah aku publish 1 part dan akhirnya hiatus lama banget, hampir 1 tahun gilak.
Siapa aja nih yang udah kenal sama Sawa?
Adakah yang kangen Mas Gaolin?
Yang belum kenal, wajib banget baca I'm(Not)Netizen dulu, ya!!
Ok. Langsung baca ajah yach!!
🍀HAPPY READIN🍀
Sawa bersenandung ria sambil menatap penuh cinta ke arah cowok tampan dan tajir yang dilihatnya tepat di depannya. Tidak-tidak, sedikit jauh dari hadapannya. Kira-kita tiga atau empat meterlah.
Raut gadis itu yang mulanya cerah ceria penuh bunga-bunga kini berubah murung dengan perasaan gondok yang mengganjal di hati kecilnya.
Oh, tentu saja! Karena cowok tampan dan tajir itu tengah tertawa haha-hihi bersama gadis lain yang bernama Geby, tau kan Geby itu siapa?
Apa yang jadi masalah? Hoho tentu saja karena cowok tampan dan tajir itu adalah pacarnya! Kekasihnya! Cintanya, pujaan hatinya, hidupnya, puncak kebahagiaannya!
Dan semua itu sebenarnya preet!
Sawa kesal, gadis itu langsung melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju ke arah dimana pacarnya dan Geby tengah mengobrol santai tanpa beban.
Namun belum sampai ke tujuan, tangan kanannya sudah terlebih dahulu ditarik oleh seseorang dengan paksa, Sawa yang kesal pun langsung mengalihkan atensinya, dia menoleh dengan perasaan jengkel.
Ternyata yang menariknya adalah Alex, mantan pacarnya yang masih saja terus mengejar-ngejar dirinya untuk balikan, padahal Sawa sudah memiliki tambatan hatinya yang baru, ckck.
"Apa,sih, Lex! Ngapain, sih, lo narik-narik tangan gue segala! Lepasin gak?!" gertak Sawa sambil mencoba melepaskan cekalan Alex di lengannya yang semakin lama semakin erat saja!
"Diem dulu, Wa! Lo mau ngapain? Mau nyamperin Gaolin? Pacar baru lo itu? Lo lupa kalau kalian lagi ada masalah? Kalian udah gak akur selama satu bulan, kan?! Gak inget lo?" terang Alex membuat Sawa terdiam dalam beberapa saat.
Apa yang dikatakan Alex memang benar, Sawa dan Gaolin tengah bertengkar dan sudah satu bulan tidak saling sapa. Sekarang Sawa menoleh lagi, menatap keberadaan Gaolin dan Geby yang terlihat semakin hari semakin akur saja.
Saat itu juga, perkataan Gaolin 2 minggu yang lalu terngiang di otaknya tanpa diperintah.
"Gue nggak suka cewek bar-bar kayak lo. Gue nggak suka lo selalu kepoin masalah gue. Inget Wa, nggak semua sifat lo gue sukai. Termasuk ucapan julid lo ke orang-orang. Satu lagi, jangan selalu nyalahin Geby atas kesalahan yang lo setting sendiri, okay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Sawa! (On Going)
Teen FictionJangankan mendapat kebahagiaan, dijenguk mama dan papa-nya pada saat dirinya di rumah sakit saja hanya srbatas angan-angan. Jangankan dapat tertawa bahagia, saat dirinya nyaris mati saja kedua orangtuanya masih sibuk dengan urusannya sendiri. Jangan...