Hallo, Sawa!(4)

262 82 34
                                    

HAI SAGOVERS!

Siapa yang nungguin banget HALLO, SAWA! update, nih??!

Kalian berasal dari daerah mana aja, nih???????????

🍀HAPPY READING🍀

"Gue nggak suka lo seenaknya nindas cewek yang lebih lemah dari lo!" pungkas Gaolin.

Lalu cowok itu tanpa memperdulikan keadaan Sawa langsung menggendong tubuh Geby dan membawa gadis itu ke UKS, takutnya Geby terluka.

"Kasihan banget habis ditampar? Sakiiit, ya? Uhhh!" ejek Tari sambil tertawa bersama Tara. Sawa ingin segera menjambak rambut gadis itu, sialan memang!

Setelah kepergian Gaolin dan yang lainnya, tiba-tiba Sawa bertepuk tangan meriah sambil tertawa renyah, gila. Pacarnya bahkan lebih mementingkan cewek lain di hadapannya, itukah yang disebut sebagai kepedulian?

Kepedulian macam apa yang Gaolin berikan padanya? Sawa meringis ngilu saat tamparan Gaolin ternyata sakitnya menyalur sampai ke kepalanya.

"Putusin aja kenapa sih, Wa! Gue nggak terima lo diperlakuin kayak tadi sama cowok berengsek itu!" maki Alex, ternyata cowok itu melihat kejadiannya dari kejauhan. Sawa terkekeh prihatin. "Lo aja nggak berniat bantu gue tadi, kan? Lo cuma liatin gue doang. Terus, hak lo apa nyuruh-nyuruh gue buat putusin Gaolin? Caper lo?" kelakar Sawa membuat Alex terdiam.

"Tadi Rucika nyuruh gue buat nyamperin lo, lo tadi jatuh. Mananya yang sakit?" tanya Alex perhatian. Mendengar itu Sawa menoleh, dia menunjuk kedua kakinya yang terluka. "Ini sama ini. Lo bisa gendong gue kan? Kayak tadi Gaolin gendong Geby. Iri gue tadi sumpah." Alex tersenyum masam, dia sangat merasa kasihan dengan Sawa, gadis itu sudah terlalu banyak disakiti.

"Gue gendong lo di belakang aja. Lo berat gue nggak tahan gendong lo terlalu lama," jawab asal Alex membuat Sawa tertawa lepas, langsung saja gadis itu berlari menghampiri Alex dan begitu Alex berjongkok, Sawa langsung naik ke punggung cowok itu dengan girang.

"Kok semenjak gue ngejauhin lo, lo jadi makin perhatian sama gue? Niat mau capernya kelihatan banget. Masih berharap gue mau balikan sama lo?" celoteh Sawa, mulut gadis itu tidak mau diam dalam perjalanan. Sampai pada akjirnya mulut Sawa seakan terkunci rapat begitu keduanya memasuki UKS.

Alex melirik keberadaan Gaolin dan Geby, lalu dia melangkah masuk untuk segera menurunkan Sawa ke atas brankar. "Kata Rucika lo laper, lo istirahat dulu di sini. Gue mau beli makanan dulu, boleh request juga, mau makan apa hari ini?" Sawa terkekeh lalu memukul lengan cowok itu.

"Lebay banget. Gue mau siomay aja, sama es teh kalau lo nggak keberatan. Kebetulan gue nggak bawa duit—" Ucapan Sawa terpaksa berhenti kala dua lembar uang lima puluh ribuan mengenai wajahnya. Ternyata pelakunya adalah Gaolin yang kini sedang menatapnya dengan tajam.

"Lo pake duit gue dulu aja. Nggak usah pake punya Alex," perintah Gaolin membuat Sawa terkekeh prihatin. Lalu gadis itu memungut uang yang dilemparkan oleh Gaolin padanya.

Sawa menoleh, lalu menyodorkan uang Gaolin ke pemiliknya. "Nih. Gue nggak bilang kalau gue mau minjem uang lo. Lagian, gue nggak minjem Alex, kok. Dia ngasih makanan ke gue itu free." Karena kesal Gaolin tidak mau mengambil uangnya, lantas gadis itu berdecak.

"Ini uang lo, ambil aja. Buat beli plester aja buat Geby, lukanya parah banget, kan? Lebih parah dari luka gue." Sawa sengaja bilang seperti itu.

Hallo, Sawa! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang