DIAA-1

16.5K 793 39
                                    

Elang Susiono Albarek, semua orang tau, ia adalah cowok tampan yang digandrungi banyak gadis tapi hanya memantapkan hati pada gadis yang bernama Clarista.

Rahang yang tegas, alis tebal, bibir kissable, iris mata berwarna hitam dan jangan lupakan hidung mancung bak prosotan anak TK, serta rambut yang lumayan panjang menambah kesan tersendiri bagi para pengaggumnya yang tak lain adalah para kaum hawa. Banyak yang bilang bahwa dia adalah titisan Dewa Yunani.

Elang adalah cowok SMA yang paling digandrungi banyak cewek-cewek di SMA Barrek Highschool. Ya, sekolahan swasta milik keluarganya. Bisnis keluarganya ada di segala bidang dan tersebar di seluruh penjuru negeri.

Meskipun banyak yang mendambakan sosok Elang, cowok itu hanya terpikat oleh satu gadis bernama Clarista Adipati Suseno. Anak pengusaha kaya di Indonesia yang juga merupakan mitra kerja keluarga Elang

Clarista termasuk salah satu gadis yang beruntung, karena benda apapun yang Clarista mau, dapat gadis itu beli. Sama seperti Elang, apapun yang Elang mau, bisa didapatkannya dengan mudah. Dan, mereka berdua adalah pasangan yang paling serasi. Ya, sangat serasi dan sayangnya tidak bisa melengkapi. Mereka hanya berjalan sebagai orang yang sama-sama menghabiskan harta kedua orang tua.

Clarista terlihat hampir sempurna dengan tubuh dan wajah yang cantik. Bagaimana tidak, apapun yang gadis itu inginkan pasti akan terpenuhi. Merawat diri di klinik kecantikan ternama, pun Clarista bisa. Bahkan tak jarang Clarista pergi ke luar negeri untuk itu. Pakaian yang dikenakannya jarang sekali tidak bermerk.

Sayangnya, segala sesuatu yang gadis itu punya menjadikannya sedikit congkak terhadap kaum dibawahnya. Meski begitu, bagi Elang itu tidak masalah. Tentu tidak masalah, karena keduanya memiliki sifat yang sama. Sama-sama menjunjung tinggi kekayaan orang tua mereka di depan semua orang.

Elang berdiri di dalam kamarnya, melamun lewat kaca jendela yang ada dan memandangi pemandangan di luar. Acara belum selesai, tapi ia muak berada di sana. Ia memutuskan ke dalam dengan alasan pusing, sementara Clarista masih bersama kedua orang tuanya berbincang-bincang.

Banyak yang Elang pikirkan. "Hidup gue, nggak pernah tenang," gumamnya pelan. "Kenapa Mama, Papa harus nikahin gue sama cewek yatim yang gak ada cantik-cantiknya sama sekali." Elang menunduk, menghembuskan napas pelan.

Susiono dan Erika adalah pasangan suami istri dengan jiwa sosial yang cukup tinggi. Apalagi mereka terkenal sebagai pengusaha kaya raya di Indonesia--maka dari itu kedua orang tuanya itu seakan ingin membuat image keluarga menjadi lebih baik lagi dengan cara menikahkannya dengan Sabina.

Sebenarnya, omong kosong apa itu? Harusnya, bisa saja orang tuanya menhjodohkannya dengan gadis lain yang lebih jelas asal-usulnya. Kalaupun ingin merubahnya, ia tidak perlu sampai harus menikah.

Mereka beralasan, dengan menikahkannya dengan Sabina maka orang-orang akan menilai keluarga Susiono bukanlah keluarga yang memandang derajat seseorang ketika menjalin hubungan kekeluargaan. Dalam artian, siapapun bisa menjadi keluarga mereka. Dari kalangan manapun.

Yang Elang tahu, orang tuanya memang sudah mengenal Sabina cukup lama. Kemungkinan, semenjak keduanya sering sekali memberi donasi kepada panti asuhan di mana Sabina tinggal. Itu yang pernah ia dengar sedikit dari kakaknya.

Dan katanya, mereka berharap bahwa dengan menikahkannya dengan Sabina maka Sabina perlahan bisa merubah sifatnya yang terlalu pemarah, congkak dan segala sifat yang tidak baik darinya.

Elang mengeram frustasi menarik kuat-kuat rambutnya. Sungguh, omong kosong macam apa ini?!!

***

Sabina memang tak seberuntung Clarista yang bisa membeli apapun yang gadis itu mau. Tapi, Sabina selalu dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya. Seperti pemilik panti asuhan, misalnya.

Dua Istri Abu-abu(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang