Senin kembali datang, Jungkook berjalan di lorong kampus dengan menundukkan kepalanya belum lagi topi yang dia pakai tentu semakin menutupi wajah cantiknya.
Duk!
Jungkook lagi-lagi bertabrakan dengan orang dan membuatnya meringis sedikit
"Yak! kau tidak punya mata?" bentak orang yang ditabrak tidak sengaja oleh Jungkook, Jungkook mendongak sedikit terkejut dengan orang yang dia tabrak tadi namun akhirnya dia pergi begitu saja tanpa menanggapi omelan orang itu, kesaal dengan kelakuan Jungkook dirinya menarik rambut Jungkook mebuat jungkook meringis dan menghentikan langkahnya, segera menoleh kearah orang itu
"apa maumu?" tanya Jungkook dengan nada dinginnya
"oh Jeon kau disini? apa kau di deportasi dari Edinburgh hah? hahaha hey teman-teman kenal kan ini Jeon Jungkook dia yang sudah memfitnahku hingga aku di DO dari Edinburgh, cantik sih tapi hatinya busuk" kata orang itu, Jungkook? hanya merollingkan matanya malas dan menepis tangan orang itu dari tubuhnya dan kembali berbalik berniat pergi dari sana
"kenapa kau pergi hah? kau pikir karena kau cantik, pintar, kaya bisa berbuat semaunya? hahaha bahkan kau selalu dikucilkan Jeon, itu artinya kelebihan yang kau miliki tidak berguna sama sekali" kata orang itu
"orang pintar tidak perlu menanggapi orang bodoh sepertimu" kata Jungkook dan segera menjauh
"Kau! awas kau Jeon aku akan membuatmu tidak bisa kuliah dimana pun lagi" kata orang itu tak dihiraukan oleh Jungkook
-------
Jungkook sudah sampai dikelas melepas topi dan menelungkupkan wajahnya pad lipatan tangan nya yg dia posisikan di meja.
Seorang namja menghampiri dan mengelus surai Jungkook, hal itu nyaman menurut Jungkook namun dia lebih penasaran siapa pelakunya, perlahan jungkook mengangkat wajahnya mencoba mencari tau si pelaku elusan dan saat berhasil melihat wajah si pelaku Jungkook refleks berdiri hingga kakinya terkantuk mejanya sendiri dan kembali meringis
"uuhh sial sekali aku dari sabtu lalu" gumam Jungkook sambil mengusap-usap kakinya lebih tepatnya lututnya
"kau yang ceroboh tidak berhati-hati" kata namja itu jungkook menatap tajam namja itu
"ini gara-gara kau, tanggung jawab" kata jungkook menghentikan langkah para mahasiswa lain yang baru saja masuk termasuk ada sahabat namja ini
"Woah Tae kau baru saja bertemu beberapa hari dengannya sudah membuat dia berbadan dua? keren benihmu manjur seka-akkh" seru sahabat Taehyung yang mendapat lemparan ransel dari Taehyung
"otakmu perlu dibersihkan" kata Taehyung dingin pada sahabatnya
"tidak perlu melemparku dengan ransel Tae, wajah tampanku nanti penyok gimana? kau mau donorkan wajah mu itu padaku hah?" gerutu jimin
"kau kembalilah ke play group bahkan anak balita pun tau wajah tidak bisa di donorkan dasar bodoh" ketus Taehyung dan duduk di kursinya
"yak! aku tidak bodoh" protes jimin dan diabaikan Taehyung
Setelah duduk, taehyung kembali melirikan matanya pada Jungkook yang sudah duduk juga namun masih mengelus-ngelus lututnya yang terkantuk meja tadi dengan wajah yang cemberutnya.
-------
Beberapa jam berlalu dan sudah tidak ada kelas lagi, Taehyung dan Jimin segera bangkit dari duduk mereka namun Taehyung urung melangkahkan kakinya kala melihat Jungkook meringis saat berdiri dan mulai melangkahkan kakinya dengan tertatih-tatih
'sesakit itu kah?' batin Taehyung dan tanpa babibu Taehyung berjalan kearah Jungkook dan menggendong Jungkook ala bridal membuat Jungkook terkejut dan blank begitu saja, melihat pemandangan roman picisan didepannya Jimin hanya menggeleng dan kabur ingin menemui dosen kesayangannya Min Yoongi