Bagian 1

58 3 1
                                    

La Luna atau lebih simple panggil 'Luna' aja. Karena Luna tadi datang terlambat dan yang pasti waktu MOS yang dilakukannya juga semakin sedikit. Sedikit sih cuma tugas MOS hari pertama susah dan butuh waktu lama, yang lain sudah mendapatkan nomor kakak kelas yang laki-laki sudah lumayan banyak, sedangkan Luna? Satupun belum, waktu hanya tersisa 30 menit, dan butuh menggumpulkan nomor kakak kelas minimal 30 orang, tidak mungkim satu orang satu menit, sangat diluar pikiran.

Luna mengerutkan jidatnya dan wajahnya terlihat resah. "Sial! Gimana nih, yatuhan bantu Luna ya!" Luna tersenyum dan menggepalkan tanganya. "Oke! Gue bakal mulai!"

Pertama Luna minta nomor kakel cowo dideket kantin, untung mereka mau ngasih, setidaknya sepuluh orang sudah, walaupun Luna harus nerima resiko digodain, bodo amat.

Luna berjalan ke arah taman belakang sekolah, mungkin sedikit murid disana tapi mungkin Luna sedang beruntung karena disana ada lima orang laki-laki di sebelah pojok kanan dan kiri. Oke! Mari lakukan.

Luna menghampiri segerombolan kakel yang sibuk bermain hp disebelah kanan taman. "Maaf ka, boleh minta nomor telfonnya gak?"

Mereka saling memandang dan mematikan hp. "Lu duluan"

"Lu aja"

"Lu aja"

"Elu!"

"Dih lu aja!"

"Lu aja duluan!"

"Gue akiran aja"

"Gue juga!"

"Gue!"

"Gue juga!"

Luna dibuat kesal. Kenapa harus bertengkar, gak ada yang mau ngalah juga, untung ganteng nih kalo gak udah digibeng sama Luna.

"Kakak-kakak yang ganteng mending salah satu ngalah buat duluan ngasihnya, waktu aku lagi sedikit aja kak, plesae..." Luna memasang puppy eyes.

Salah satu dari mereka pun mengambil kertas milik Luna. Mungkin dia yang paling dewasa dibadingkan yang lainya, karena hanya dia yang tidak ikut dalam keributan tadi, ia lebih memilih memainkan hpnya.

"Makasih kak..." setelah semua memberikan tanda tangan secara bergantian Lunapun melirik name tag kakel (kakak kelas ) yang dibilang pagil cool. Gio Dananda, sip.

Waktu MOS tinggal 5 menit lagi, untung saja Luna sudah selesai. Wajahnya tampak senang apa lagi mendapat nomor cogan dari tugas MOS, gini dong tugas baru seru.

Luna duduk diantara murid-murid yang sedang mendengarkan bacotan Kakak OSIS. Bla bla bla bla.

20 menit berlalu dengan kicauan para OSIS.

Luna berdiri dan berbaris.

"Cukup sekian acara MOS hari ini. Kalian punya dua hari lagi untuk melaksanakan MOS lagi. Balik kanan bubar tanpa penghormatan! Jalan."

Semua anggota MOS berbalik kanan dan berjalan dengan tujuannya masing-masing. Luna berjalan ke arah dekat pohon ketapang, ia mengambil ranselnya dan berjalan ke tempat menunggu jemputan. Hari ini cukup melelahkan dan menyenangkan. Untung saja SMP ini tidak meminta untuk mengenakan hal-hal yang aneh.

Luna berharap ia tidak sekelas dengan Fredly tadi sih dibarisanya si Fredly gak keliatan berarti mungkin saja mereka berdua memang tidak sekelas, asiq.

Luna menunggu jemputan matanya celalatan liat kakel cogan kiri kanan oh indahnya pemandangan. Kalo begini mah Luna rela nunggu jemputan sampe sejam asalkan cogan ada disekitar.

Waktu Luna ngeliatin cogan lagi asik-asiknya, tiba-tiba ada yang ngusap wajah Luna dengan kasar. "Mata lu jaga! Celalatan banget!" Luna melihat ke arah kananya. Yah Fredly yang duduk disana, kirain cogan.

Be mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang