Bagian 5

20 2 2
                                    

Pagi ini seluruh siswa siswi kelas tujuh dikumpulkan dilapangan karena ada pengumuman yang harus diumumkan.

Yang berbicara adalah osis. "Pagi semuanya!"

Sapa siketos (ketua osis). Luna merasa kenal dengan wajah itu. "Pagi... kak" sahut seluruh murid.

Luna menyenggol lengan Fredly yang duduk disampingnya. "Fred, gue kayak kenal tuh sama siketos"

"Bodo amat, semua juga kenal dia kali"

"Lah kok gitu?"

"Iya lah dia kan ketos jadi semua kenal"

"Si geblek! Makasud gue namanya"
Luna geram dengan Fredly.

"Oh gue gak peduli"

Luna komat kamit pingin mukul Fredly tapi mending perhatiin dulu mukanya soalnya Luna duduk jauh jadi tidak terlalu jelad penglihataanya.

"Oke... kalian udah kenal gue?" Tanya siketos.

"Sudah!!"

Lune mengecilkan matanya, semua pada kenal tapi kenapa Luna saja yang kebingungan. Dan kenapa ia berfikir mengenal dia, padahal Luna hanya kenal Fredly dan..... kak Gio.

HMMM?! Luna membelakkan matanya. Apa itu kak Gio? Gak gak mungkin! Ketos kan udah terkenal sama juteknya sampe-sampe dibilang 'ice' lah kak Gio kan baik.

Luna melipat tangan didepan dada karena kesal dan menghebuskan nafas panjang. Fredly yang duduk disampinyapun tidak mengerti dengan Luna, mungkin ia sedang kesal entah apa yang membuatnya kesal.

Fredly mengeluarkan permen dari kantungnya, ia tahu bahwa Luna suka cepat bosan. Fredly memberikanya didepan mata Luna. "Nih... suka rasa ini kan?"

Luna tersenyum dan mengangguk ke arah Fredly. Membuat sipaapun yang melihatnya jadi salah tingkah, untung Fredly sudah terbiasa tapi ada rasa deg-deg an sedikit.

Fredly memakan permen yang satunya lagi.

15 menit berlalu.

Rasanya kaki pada murid kelad tujuh sudah mau patah saja. Luna menggerakan sedikit kakinya supaya tidak keram.

Fredly yang melihat itupun berbicara. "Duduk gini doang keram gimana duduk bareng sama gue dipelaminan sambil salamin tamu?"

Luna memukul bahu Fredly. "Bodo amat! Kaki gue sakit lo ga usah ngeselin ya?"

Fredly tertawa.  gak asik lo!"

"Aish... mau gue tampol?" Luna menyiapkan satu tanganya untuk memukul Fredly.

Fredly menggeleng. "Nanti wajah ganteng gue hilang kan kasian Fans gue"

"BODO AMAT! " Luna berteriak kencang sehingga seluruh mata menatap Luna, Luna memyatukan tanganya. "Hehe Maaf..."

Terdengar suara tawa kecil dari ketos karena mic belum dimatikan, semua orang tahu bahwa ketos itu jarang tersenyum apa lagi tertawa, dan anggota osis lainya saling bertanya mengapa ia tertawa? Bukanya marah jika ada murid yang berteriak seperti itu kan tandanya murid itu tidak mendengarkan ucapannya.

Luna melihat Fredly. "Dih ngapain dia ketawa kan harusnya marah?" Bisik Luna.

"Udah bagus tu shetan ketawa, kalo marah emang lo mau dihukum?"

Luna menggeleng sambil melihat Fredly, lalu Fredly meletakan telunjuknya didepan bibir dan mereka mendengarkan semua pengumuman.

10 menit berlalu....

"Ahkirnya selesai juga....akh..." Luna meregangkan seluruh tubuhnya. Fredly berdiri dan menggenggam tangan Luna. "Ayo ke kelas" Luna mengangguk dan mengikuti kemana Fredly membawanya.

Be mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang