Prolog

5.2K 310 3
                                    

- HAPPY READING

"WOY! JANGAN MAIN KEROYOKAN KAYA GITU, BANCI BANGET SIH!" Teriak seorang gadis yang tidak sengaja melihat perkelahian, dimana 1 melawan 5 orang, tidak adil bukan.

"Ga usah ikut campur lu," sahut salah satu lelaki yang memegang kerah baju sang lawan.

"Berantem boleh, tapi jangan kaya banci gitu lahh!" sahut Laila, nama gadis tersebut.

"Lu mending pergi sekarang juga, sebelum nasib lu sama kaya ni cowo,"  perintah lelaki itu, dan langsung menghempas sang lawan hingga tersungkar.

"Kalo gua ga mau gimana?" tantang Laila.

"Nyari mati ternyata ni cewe," ujar salah satu dari mereka.

"Nyawa gua itu lebih berharga dari pada nyawa lo semua, karna ada atau engga nya nyawa kalian itu ga berguna, alias sampah," ujar Laila acuh.

"Kurang ajar lu ya!" sahut lelaki yang tadi menghempas lawan nya, sambil mengepalkan tangan menahan amarah.

"Apa?" Laila menaikan sebelah alis nya. "Bener kan," sambung Laila meledek.

"LU ...."  Tunjuk lelaki itu mulai terpancing emosi.

"HAJAR!" Instruksi lelaki tersebut kepada teman-teman nya.

Dengan sigap Laila memasang kuda-kuda untuk melawan mereka, sedangkan kelima lelaki tersebut langsung berlari menyerang  Laila, dengan tenang nya Laila menangkis semua serangan kelima lelaki tersebut.

Dan tanpa Laila sadari, salah satu kelima lelaki tersebut sudah berada di belakangnya sambil membawa sebuah balok kayu, dan detik berikut nya lelaki tersebut langsung memukul punggung Laila menggunakan balok kayu tersebut.

BUK!

... Switch ...

"Ssshhhttt ...." ringis Laila saat merasakan pusing di kepala nya.

Dengan perlahan Laila membuka kedua mata nya, Laila merejab-rejabkan kedua bola mata nya, Laila meresa heran dengan yang dia lihat sekarang, dimana dia berada, pikir Laila heran.

Laila mengarahkan pandangan ke seluruh rungan tersebut, ternyata dia berada di rumah sakit, pantes saja dia merasa asing.

"Kok gua bisa di sini ya?" monolok Laila pada diri nya sendiri.

"Au amat lahh, mending gua balik," ujar Laila langsung duduk, dan berusaha turun dari berangka.

'Untung kaga di infus,' batin Laila senang, karna jika di infus mungkin dia akan susah untuk keluar dari sini.

Ceklek.

"Lohh lista udah sadar," ujar seorang wanita berparuh baya yang baru saja memasuki ruangan Laila.

'Lista siapa lagi? nama gua kan Laila,' batin Laila merasa heran.

"Kamu gimana sih sayang, kok kamu tadi bisa di serempet motor, untung kamu ga kenapa-napa, lain kali kamu harus lebih hati-hati, jangan bikin kawatir kaya gini," ujar wanita tersebut sambil mengelus lembut Laila.

SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang