Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu Park Minyoung. Yah makan malam bersama calon suami dan calon anak-anaknya.
Dia telah menyiapkan gaun yang cantik untuk makan malam hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bahkan Jihoon saja tidak boleh menyentuh gaun tersebut. "Yak! anak nakal, jangan sentuh gaun ibu. Nanti kotor"
"oh ayolah bu, ini hanya makan malam. Tak usah membeli gaun baru. Gaun ibu banyak di lemari"
"Aku ingin terlihat cantik didepan calon suamiku dan anakny. Mengertilah Jihoon-ah"
"Hah baiklah baiklah. Memang setampan apa calon suami ibu itu hm hm?" Goda Jihoon
"Kau juga akan tau nanti. Awas jangan tergoda dengan ketampanan calon ayahmu" Minyoung terkekeh
"Cih, siapa yang mau dengan om om seperti itu" Lalu Jihoon berlalu pergi
Setelah itu Minyoung pergi kesalon untuk di make up dan menata rambuttnya. Jihoon? oh dia bermain game dikamarnya. Karena ya dia hanya harus memakai tuxedo yang dibelikan ibunya kemaren.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sangat malas untuk menghadiri makan malam mewah seperti itu. Tiba-tiba ponsel Jihoon berdering.
"Baby, ayo kita bermain malam ini, aku merindukan lubangmu" kata suara lelaki di seberang sana
"aku tidak bisa malam ini guanlin, aku ada urusan dengan ibuku"
"Ohh baby, apa aku harus bermain solo hm??" Guanlin berganti nada manja
"Kkkk iya bermainlah solo untuk malam ini"
"Tak bisakah kau..."
belum selesai guanlin bicara jihoon sudah memotongnya.
"Tidak bisa, ini urusan yang sangat penting dan tidak bisa ku batalakan."
"Ah baiklah, cepat kabari aku"
"hm"
Setelah itu Jihoon menutup telponnya. Jihoon dan Guanlin bukanlah sepasang kekasih. Mereka hanya yahh... patner sex saja. Guanlin adik tingkat Jihoon dikampus. Dan mereka tidak sengaja bertemu ketika mereka berada di bar gay dan melakukan ons pada malam itu.
