Kau menggerutu sejak tadi. Pasalnya, hari ini kau harus sudah menyelesaikan penelitian objek di taman untuk tugasmu. Sayang, karena hujan yang turun mendadak, kau batal meneliti di taman dan terpaksa berteduh.
Kau mendesah pasrah sebelum menengadahkan tanganmu, menampung tetes air hujan yang kemudian memenuhi tanganmu dengan cepat.
Pikiranmu mulai berkelana, mulai dari tugas yang menumpuk hingga tiba-tiba berhenti pada pengakuan seseorang yang selalu bisa membuatmu salah tingkah jika mengingatnya. Kau tidak pernah menyangka, bahwa berawal dari pertemuanmu dengan Tenn yang tidak disengaja berakhir dengan dia yang menyatakan perasaannya padamu.
Awalnya kau ragu untuk menerimanya. Karena bagaimana pun, Tenn adalah seorang idol. Pastinya agensi Tenn tidak akan membiarkan artis mereka terlibat skandal apapun, apalagi masalah percintaan. Karena jika fansnya tau dan mereka tidak bisa menerimanya, pasti dampaknya akan berpengaruh pada karir Tenn juga.
Tapi Tenn terus meyakinkanmu bahwa semuanya akan baik-baik saja, hingga kau akhirnya mengangguk dan kalian pun berpacaran sekarang.
Ah, mengingat hal itu membuatmu kembali tersenyum layaknya orang bodoh. Apalagi kini kau mengetahui jika ternyata Tenn juga berkuliah di universitas yang sama denganmu.
Bagaimana mungkin kau tidak tahu, jika selama ini ternyata kau satu kampus dengan orang terkenal? Terkadang kau merutuki sikap tidak peduli pada sekitarmu itu.
"Orang lain akan mengira bahwa kau gila karena tersenyum sendiri seperti itu."
Sebuah suara membuatmu melonjak kaget hingga tak sengaja menumpahkan(?) air hujan di tanganmu tepat mengenai mantel yang dipakai oleh si pemilik suara tersebut.
"Ya ampun. Maafkan aku, Tenn." ucapmu panik sebelum mengambil sapu tangan di dalam tas selempangmu dan mulai menyeka mantel yang Tenn kenakan.
"Sudahlah. Tidak apa-apa." Tenn menghentikan kegiatanmu dengan menggenggam tanganmu. Dan saat itu juga dia mengernyit karena merasakan tanganmu yang begitu dingin. "Berapa lama kau di sini?"
Kau mengangkat bahu mendengar pertanyaannya, "Cukup lama, kurasa."
Tenn menghela napas sebelum melepaskan syal yang melilit di lehernya dan segera memakaikannya padamu.
"Tenn... " Kau hanya bisa terpaku mendapat perlakuan yang begitu manis darinya.
"Kuharap ini cukup hangat untukmu." Tenn tersenyum dan kembali menggenggam tanganmu, "Ayo pergi."
"Kemana?"
"Ke pelaminan."
"Apa?!"
Tenn tertawa dan mengacak rambutmu dengan gemas, "Aku bercanda. Tentu saja kita ke taman. Kau harus menyelesaikan penelitianmu, kan?"
"Tapi kan sedang hujan."
"Kau lupa kampus kita punya taman di dalam ruangan?"
Kau segera menepuk jidatmu begitu mendengar kalimatnya. "Aku lupa. Hehe."
Tenn mendengus. Dia segera merentangkan(?) payungnya dan menarikmu mendekat hingga kalian pun mulai berjalan membelah hujan di bawah naungan payung yang sama.
###########
A/N : Musim hujan nih gengs. Jangan lupa sedia hujan sebelum payung ya, eh salah, maksudnya sedia payung sebelum hujan :v
Meskipun mendung belum tentu hujan sih, sama kayak jalan bareng belum tentu jadian //ahaqYang kerja, yang kuliah, yang sekolah, hati-hati di jalan. Dan yang di hati, kapan nih kita jalan-jalan //plak
KAMU SEDANG MEMBACA
DRABBLE | Kujo Tenn [✓]
FanfictionIsinya halu doang Bagi yang bukan bucinnya si sayTenn-nirrojim jangan baca, nanti bisa gila