10/10

1.4K 174 10
                                    

Malam natal yang indah dihiasi taburan butiran salju berwarna putih pekat menjadi bagian yang paling ditunggu di setiap penghujung bulan Desember. Seperti halnya kebanyakan orang yang bersenandung ria menyambut malam natal yang penuh keindahan, begitu pun denganmu yang sedari tadi selalu mengulum senyuman manis sembari memandangi setiap butiran salju yang jatuh ke bumi.

Tanganmu terulur untuk dapat merasakan dinginnya butiran salju yang jatuh, dan bagaimana rasanya saat butiran tersebut mencair di telapak tangan lembutmu. Meski dinginnya menusuk hingga ke tulang-tulang di sekujur tubuhmu.

"Hmmm, memang tak salah aku selalu menyukai malam natal yang di penuhi dengan salju meskipun hawa dinginnya membuatku tidak tahan." Ucapmu bermnolog dengan senyuman yang setia terpatri di wajahmu.

"[Name]!"

Kegiatanmu terhenti saat seseorang memanggil namamu, mengintrupsi tubuhmu untuk mencari keberadaan sosok yang memanggilmu.

Senyummu bertambah lebar saat netramu menangkap siapa sosok yang memanggilmu tadi, "Tenn..."

"Kenapa kau di sini? Bukankah aku menyuruhmu menunggu di dalam kafe?" tanya Tenn begitu dia tiba di depanmu.

"Lihat, Tenn. Ini salju pertama! Jadi kita tidak boleh melewatkannya!" Kau menunjukkan gumpalan salju di telapak tanganmu.

Tenn menghela napas melihat ke-antusiasanmu. Dia segera melepaskan sarung tangan sebelah kanannya sebelum memakaikannya pada tanganmu yang memang tidak memakai sarung tangan.

Kebiasaan burukmu yang lupa memakai sarung tangan ketika keluar rumah di musim dingin memang tidak pernah hilang. Dan itu selalu bisa membuat Tenn ingin memarahimu karena begitu ceroboh.

"Kau dari mana? Kenapa lama sekali?" tanyamu penasaran, mengingat Tenn meninggalkanmu begitu saja ketika kalian tiba di tempat janjian kalian.

Tenn meraih tangan kirimu yang tidak tertutup sarung tangan dan menggenggamnya sebelum memasukkan tangan kalian ke dalam saku mantel yang Tenn kenakan.

"Aku ada urusan." jawabnya tanpa menatapmu.

"Hari ini kau benar-benar tidak ada jadwal, kan?" Kau menatapnya curiga.

Tenn segera menoleh ke arahmu, "Apa? Tentu saja tidak ada."

"Benar?"

"Tentu saja! Untuk apa aku berbohong?"

"Lalu kau dari mana tadi?"

Tenn mendekatkan wajahnya ke arahmu dan berbisik, "Kau ingin tau?"

Kau mengangguk sebagai jawaban. Tenn segera menyuruhmu untuk menutup mata. Meskipun bingung, kau segera melakukannya. Ketika kau menutup matamu, kau mulai merasakan Tenn melepaskan syal yang kau kenakan.

"Tenn, apa yang mau lakukan?" tanyamu kaget. Namun meskipun begitu, kau masih menutup matamu.

"Nanti kau juga tau."

"Jangan macam-macam!"

"Tenang, hanya satu macam saja."

Ketika kau hendak membalas kalimatnya, kau merasakan sesuatu yang dingin menyentuh lehermu.

"Sekarang, buka matamu." perintah Tenn, dan perlahan kau pun membuka kedua matamu.

Kau melihat Tenn tersenyum lembut padamu. Tanganmu segera terangkat untuk menyentuh sesuatu yang kini melingkar di lehermu.

Iris [eye color] mu seketika membulat begitu mengetahui bahwa yang melingkar di lehermu sekarang adalah sebuah kalung dengan bandul bunga sakura yang mekar.

"Selamat Natal, [Name]."

Kau menatap Tenn dengan mata berkaca-kaca. Ini terlalu Indah. Kau bahkan hanya memberinya sebuah syal rajuatanmu sendiri untuk hadiah natalnya.

"Terimakasih, Tenn." Kau segera memeluk Tenn yang dibalas saat itu juga.

Cukup lama kalian berpelukan hingga ketika lampu berwarna-warni yang melilit pohon cemara besar di tengah kota Tokyo mulai dihidupkan, kalian pun memisahkan diri.

Bintang kuning cerah yang di sangkut di ujungnya selalu berhasil menenangkan hatimu. Tenggelam dalam keindahan, kau menutup mata. Genggaman Tenn masih kau rasakan di genggamanmu, hangat. Begitu pula Tenn, ia tak dapat menahan bibirnya untuk tidak tersungging.

Pada detik sempurna ini, kalian memanjatkan doa yang sama. Semoga tangan hangat kalian yang kini terkait, tak pernah saling melepaskan dan membiarkan salah satunya kedinginan.

Setelah kalian memohon, tatapan kalian saling bertemu, membuat gelak tawa dari kesunyian yang mereka buat pecah karena keakward-an. Malam itu terlalu banyak canda, tawa, dan senyuman menyelimuti kepuasan kalian. Malam itu dipenuhi kebahagiaan tersendiri bagimu dan juga kekasihmu yang sangat kau cintai.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DRABBLE | Kujo Tenn [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang