Chapter 33

1.9K 71 0
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya jika kalian memberikan vote untuk Cerita nya. Kalau Sudah? Terimakasih..
Happy reading ❤

Hari pagi yang cerah. Suara kicauan burung yang merdu membuat para insan yang tertidur enggan membuka matanya. Ditambah dengan udara segar dan angin kecil yang meniup serta menggoyangkan pelan dedaunan dari beberapa pohon rindang yang tumbuh di kota itu.

Tidak terkecuali gadis cantik yang masih dalam mimpi indahnya itu. Ia perlahan mulai terusik dengan sinar matahari yang menyorot tepat kearahnya.

Dia adalah Kaisha, seorang gadis yang masih sangat enggan beranjak dari kasurnya yang sangat empuk itu.

Drrtttt.

Drrtttt.

Ponselnya bergetar, menandakan bahwa ada panggilan masuk.

Tangan miliknya merambet ponsel nya uang berada di atas nakas. Kemudian men dial salah satu kontak yang menelpon nya.

"Selamat pagi,Aish!!!!"

Suara itu,Kaisha mengenali nya.

"Kebiasaan,pasti belum bangun ya? "

Kaisha masih asik dengan keterdiamannya. Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun .

"Aish? Kenapa? Alfi ganggu ya? Alfi mau tanya, kenapa gak bales pesan Alfi kemarin-kemarin? Aish?"

"Ya,kenapa Al?"

"Aish,kenapa kaya gak seneng gitu Alfi telepon? Gak kangen emang? Aku aja rasanya mau pulang,gak betah disini lama-lama."

Kaisha Tersenyum kecil. Ia heran dengan perasaannya untuk Alfi sekarang. Semenjak pertemuan nya dengan Ellard dua bulan yang lalu. Mengapa sekarang rasanya perasaan kepada Alfi menjadi ragu? Mengapa ia tidak seantusias dulu ketika mendapat pesan atau panggilan dari Alfi?

"Kai juga kangen Alfi."

"Kai? Sejak kapan nama panggilan Aish jadi kai?"

Kaisha menutup mulutnya,itu panggilan Ellard untuknya.

"Eh, maksudnya aish. Hehe,"

"Kenapa Aish berubah?"

"Berubah? Apa yang berubah?"

"Gak usah dibahas. Alfi harus berangkat kerumah sakit. Alfi matiin yang teleponnya. Bye Aish, "

Tuutt.

Panggilan terputus. Kaisha membuang nafasnya pelan. Kemudian ia bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum melakukan aktivitas selanjutnya.

Setelah dirasa sudah rapih, Kaisha pun keluar dari kamarnya. Namun, langkahnya terhenti Tatkala ia melihat sosok ayah dan ibunya yang berduduk si sofa Ruang keluarga.

"Papa,mama,"

Kedua manusia paruh baya berbeda jenis itu menengok kearah nya.

"Sayang,Mama kangen kamu nak," Tania,mama Kaisha berlari memeluk nya.

Kaisha membalas pelukan sang mama,ia sungguh rindu dengan mama nya itu.

"Gimana kabar kamu,baik kan?mama sangat merindukan kamu sayang." Tanya Tania sembari membelai wajah mulus putrinya.

"Aku pun merindukan mama,juga papa," Kaisha tersenyum kearah kedua orangtuanya.

"Gimana,udah dapet kerjaan Disini?" Suara sang ayah berhasil membuat pelukannya bersama sang ibu terlepas.

"Kaisha sempet jadi sekretaris di perusahaan besar di kota ini,Pa. Tapi ya gitu, Kaisha cuma kuat Tiga setengah tahun, Kaisha kurang nyaman."

"Papa kuliahin kamu di universitas elit loh,Sha. Papa berharap kamu bekerja di London,bukan di sini. "

"Pa, Kaisha udah nyaman di Indonesia."

"Sampai Lima tahun lebih? Gak cukup Lima tahun kamu ninggalin papa dan mama?" Jordan mulai menduduki dirinya di sofa.

"Pa, Kaisha akan menetap di Indonesia, mungkin selamanya. Kaisah gak bisa balik ke London lagi,maaf."

"Apa alasannya? Papa denger-denger,Alfi berada di London. Bukannya kalian pacaran? Kenapa kamu gak ikut Alfi balik ke London?,"

"Pa, aku sama Alfi cuma sahabatan."

"Mas, Kaisha,udah ya. Sayang,kamu belum sarapan kan? Mama buatin roti bakar kesukaan kamu ya,kamilu tunggu di meja makan aja." Tania beralih menatap nya, lalu bertanya pada nya.

***

"Sayang kamu mau kemana?" Tanya Tania,pada saat melihat Kaisha berjalan kearahnya dengan pakaian tidak seperti pakaian rumahan.

"Aku mau izin keluar sebentar,Ma." Jawab Kaisha seraya menghampiri Tania dan mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

Tidak ada tujuan lain selain ke cafe favoritnya. Disana, Kaisha bisa lebih baik, dibandingkan dengan dirumahnya.

"Kaisha?."

Kaisha mendongak,detik kemudian bola matanya membola.

-----

Mau lanjut?

Vote and komen.

My Bos, My Forbidden Love (CERITA TERSEDIA VERSI EBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang