Chapter 37

3.7K 73 5
                                    


Happy reading ❤

Lelaki tampan dengan setelan jas berwarna hitam itu tengah disibukkan dengan beberapa berkas yang menumpuk di atas meja kebesarannya. Lelaki itu adalah Ellard Devano.

Namun, pikirannya masih tidak fokus. Ia masih memikirkan kejadian semalam,dimana makan malamnya tidak sesuai dengan ekspektasi nya.

Kaisha,ya, gadis itu lah yang membuat Ellard tidak fokus sekaligus kepikiran.

Ketukan dari pintu ruangannya mengalihkan pandangannya kearah pintu. Tidak lama setelah ia mengizinkan orang tersebut masuk, munculnya Sesosok pemuda yang merupakan salah satu karyawan.

"Sir,  Ada tamu laki-laki yang ingin bertemu dengan anda. Tapi ketika saya tanya apakah dia sudah memiliki janji dengan anda atau belum katanya dia belum memiliki janji. Bagaimana? Izinkan dia masuk? Atau..."

"Izinkan dia masuk." Perintah Ellard seraya memotong ucapan karyawan nya.

Tidak lama kemudian. Muncullah seorang lelaki dengan setelan jas berwarna putih. Lelaki itu menghampirinya Ellard dengan mimik wajah yang datar.

"Dokter Alfi," spontan Ellard menyebut nama orang yang baru saja masuk itu.

"Jauhi Kaisha!" Itu bukan sebuah pernyataan, melainkan sebuah perintah yang tertuju kepada Ellard.

Ellard bangkit dari duduknya. Ia menatap Alfi dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jauhi Kaisha,saya!"

Ellard tertawa kecil. "Hak saya dong. Mau jauhin atau deketin Kaisha. Kalian berdua gak ada hubungan apapun kan?" Ellard bersuara.

Alfi mengepal tangannya, "Cukup anda merebut Ashila dari saya,dan saya minta dengan hormat,tolong jangan rebut Kaisha dari saya."

"Jika tidak ada perasaan apapun. Mungkin saya bisa untuk tidak mendekati Kaisha. Tapi, saya terlanjur memiliki perasaan untuk Kaisha. Jadi, sulit untuk saya menjauhi Kaisha."

Alfi memutar bola matanya. Jengah dengan lelaki berjas rapi di depan itu.

"Saya Mencintai Kaisha." Ungkap Alfi penuh ketegasan matanya terus menatap Ellard dengan tatapan tajam.

"Saya pun" Ellard tidak kalah tegas.

"Saya tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Kaisha kembali. Ingat,saya tidak akan pernah menyerah. " Alfi melangkah keluar dari ruangan Ellard, laki-laki itu benar-benar tidak habis pikir dengan Ellard, tidak ada puas-puasnya Ellard mengambil orang terdekatnya.

Ellard tersenyum miring setelah Alfi keluar dari ruangannya.

"Saya tidak akan pernah melepas apa yang sudah menjadi milik saya. " Ellard.

____

Ellard Devano : Saya tunggu didepan rumah kamu.

Kaisha menoleh menatap ponselnya yang berbunyi. Gadis itu meraihnya dari atas nakas,lalu melihat sesuatu yang membuat ponselnya berbunyi.

"Mas Ellard,di depan rumah? Apa!!" Setelah tersadar, Kaisha membulatkan matanya.

Buru-buru gadis itu keluar dari kamarnya untuk menemui Ellard yang sudah berada di depan pintu.

Ketika pintu itu terbuka, sosok Ellard terpampang jelas didepan Kaisha. Laki-laki berwajah tampan nan menawan itu kini tengah menatapnya penuh harapan.

Apa yang Ellard harapkan? Pikirnya.

"Mas, ada apa kesini tiba-tiba gini?" Tanya Kaisha.

Ellard merogoh Sesuatu dari saku jasnya.

"Kamu mau menikah dengan saya?"

Terkesan to the poin tapi kali ini Ellard benar-benar tidak Ingin kehilangan untuk kedua kalinya. Ellard rasa, hari ini adalah hari yang paling tepat untuk melamar Kaisha untuk menjadi istrinya.

Kaisha nampak terdiam karena saking terkejutnya.

"Kai,"

Kaisha mengedipkan matanya berulang kali. Mengatur nafasnya yang seakan-akan mendesak dadanya.

"Mas,"

"Saya benar-benar takut kehilanganmu,Kai. Apa perlu saya bersujud supaya kamu mau terima saya? "

Kaisha mengeleng.

"Tapi kenapa secepat ini?" Suaranya semakin pelan.

"Kalo bisa cepat,kenapa harus lama-lama? Saya mohon, demi saya,dan demi Aiona."

Kaisha benar-benar berada di ambang kebingungan. Disatu sisi, dirinya begitu nyaman berada di dekat Ellard. Tapi, disisi lain, Kaisha masih bimbang dengan perasaannya yang mengatakan bahwa masih ada Alfi disana.

Tapi memikirkan Aiona, anak Ellard, rasanya sulit bagi Kaisha menolaknya.

"Mas,aku butuh waktu," ujar Kaisha.

Ellard tersenyum masam.

"Kamu masih mencintai dokter Alfi? " Pertanyaan itu terasa seperti sebuah hantaman bagi Kaisha, pertanyaan yang sama sekali tidak ingin Kaisha dengar.

"Mas Ellard,"

"Kalau pada akhirnya seperti ini, seharusnya kita tidak pernah sedekat ini,Kai. Percuma kita dekat, tapi kenyataannya di hati kamu cuma ada laki-laki lain,"

Terdengar egois. Tapi, Ellard melakukan ini supaya Kaisha benar-benar menjadi miliknya.

"Saya mau,saya mau jadi istri mas," Kaisha menyentuh tangan Ellard.

Detik kemudian, senyum itu terbit dari bibir Ellard.

Dengan satu tarikan, Kaisha berada di dekapan hangat Ellard.

Kaisha tersenyum, sebahagia itu kah Ellard?

Dari tempat tidak jauh dari situ, Alfi meremas kuat tangannya melihat pemandangan menyakitkan itu.

"Kenapa kamu Setega itu,Ish?" Gumam Alfi.

Kepergian kedua nya Kembali mengambil orang yang ia cintai.

Dan perebut nya adalah Ellard, lagi-lagi Ellard.

"Aku gak akan pernah biarin kalian bahagia, liat aja,"

Bersambung

Bagaimana cerita selanjutnya?

Kepo?

Jangan lupa vote and Komen

Maaf baru update!!

My Bos, My Forbidden Love (CERITA TERSEDIA VERSI EBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang