Chapter 36

3.1K 93 9
                                    


"Jangan! " Teriakan dari arah lain berhasil menghentikan Ellard yang hendak memasangkan cincin itu ke jadi Kaisha.

Kedua manusia berbeda jenis itu menoleh. Kaisha membulatkan matanya,dan Ellard mengepal tangannya.

Yang menghentikan aksi Ellard adalah Jehan. Wanita yang kini tengah berjalan kearahnya.

"Dia,dia bukan nya?"

"Ya! Gue orang yang pernah hampir membunuh Lo. Ternyata selain lemah,Lo juga bego ya!"

Kaisha membulatkan matanya. Apa maksud wanita itu?

Ellard mengepal tangannya. "Gak ada habis-habisnya ya Lo jadi benalu di hidup gue? Gak cukup 4 tahun didalam penjara? Kurang? Gue bisa kapan aja penjarakan Lo lagi!" Ketus Ellard dengan tatapan tajam kearah Jehan.

"Lo tau? Ellard deketin Lo itu ada maksud tertentu." Kaisha menoleh kearah Ellard.

Ellard mengeleng Kepalanya.

"Lo pikir Ellard tulus suka sama Lo? Hahahaha, Lo cantik,tapi sayangnya Lo bego!"

"Cukup! Lo lebih bego dari apapun. Sampe ngebedain gue sama Ashila aja Lo gak bisa. Dan Lo, orang terbego yang pernah gue tau!" Kaisha menatap Jehan. Sungguh,ia tidak bermaksud untuk mengatakan itu.

"Ellard cuma manfaatin Lo doang! Maybe, karena Lo mirip si pelakor itu, dimata Ellard Lo Itu Ashila!"

"Lebih baik Lo pergi dari sini! Sebelum gue..."

"Sebelum kamu apa El? Aku belum puas sebelum kamu hancur!"

"Dan ingat,aku akan ngelakuin apapun supaya kamu hancur El, hancur sehancur-hancur nya!" Jehan membalikkan tubuhnya,lalu melangkah meninggalkan Ellard dan Kaisha.

Kaisha diam.

"Kai,jangan percaya kata-kata wanita gila itu. " Ucap Ellard.

"Mas,aku mau pulang " pinta Kaisha.

"Kai,acara diner ini baru mau di mulai. Kenapa kamu malah minta pulang?" Ellard menatap Kaisha sayu.

"Mas,apa yang wanita itu katakan ada benarnya. Gak mungkin,dalam beberapa bulan ini kamu langsung suka sama aku, apalagi cinta. "

"Saya benar-benar suka sama kamu,Kai. Percayalah..."

"Mas,"

"Kai! Buat apa selama ini kita sering bersama kalau pada akhirnya kamu lebih percaya sama wanita gila itu? Saya tidak pernah memandang kamu sebagai Ashila, apalagi memanfaatkan kamu. Sungguh, saya benar-benar jatuh cinta sama kamu." Ellard menghentikan kalimat nya. "Apa yang harus saya lakukan supaya kamu percaya?"lanjut Ellard.

Kaisha diam.

"Kamu masih Mencintai Alfi? "Tanya Ellard.

Kaisha tidak mampu menjawab, ia bingung harus menjawab apa. Ia juga tidak tau apa yang sekarang ia rasakan untuk lelaki itu.

"Kai,jawab saya?"

"Mas,aku belum bisa Jawab pertanyaan mas. Yang pasti, perasaan aku ke Alfi gak sebesar dulu." Ellard Tersenyum kecil.

"Kalau perasaan kamu ke saya?"

Kaisha bungkam. Apa yang harus ia katakan?

"Kai?"

"Saya nyaman dekat mas. Saya udah bilang berapa kali kan? Kalau saya nyaman Deket mas. Tapi, soal perasaan lain saya belum tau, saya masih bingung." Kaisha menatap Ellard, lantas mendudukkan dirinya di kursi itu.

Ellard ikut duduk.

Lelaki itu menatap Kaisha, kenapa sesakit ini mendengar penuturan gadis itu? Ellard berharap malam ini akan menjadi malam terindah untuk dirinya dan Kaisha,tapi sepertinya takdir belum mengizinkannya.

"Mas gak marah,kan?" Tanya Kaisha melihat Ellard yang hanya diam tanpa berbicara sedikit kata pun.

Ellard mendongakkan kepalanya, kemudian ia mengeleng diiringi senyum kecil di bibir tipisnya.

"Buat apa saya marah? Saya tidak bisa memaksakan perasaan kamu. Cukup dulu, cukup dulu saya memaksa kehendak saya, sampai berakhir buruk. Saya tidak mau yang lalu terulang kembali. Saya tidak mau kamu pergi dari hidup saya,kai. " Pernyataan Ellard benar-benar membuat Kaisha bungkam untuk kedua kalinya.

"Saya boleh tanya sesuatu lagi ke,Mas?"

Ellard Mengangguk, "Tanyakan apapun yang ingin kamu tanyakan."

"Mas masuk Mencintai Ashila?"

Kaisha menutup matanya lalu menarik nafasnya. Ia harus benar-benar mendengarkan jawaban Ellard,apapun itu.

"Saya mencintai Ashila. " Aku Ellard, Kaisha tersenyum kecil. "Lebih tepatnya Mencintai Darah Ashila yang mengalir di tubuh Aiona,anak kami. "

"Saya tidak akan pernah menyuruh mas untuk melupakan Ashila. Bagaimanapun Ashila pernah ada di kehidupan mas."

"Saya tidak akan melupakan Ashila,meski hati saya pasti akan di isi penuh oleh kamu."




Mau lanjut?

My Bos, My Forbidden Love (CERITA TERSEDIA VERSI EBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang