6

51.8K 2.4K 192
                                    

Christian memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Queenie. Karena ini hari Sabtu, jadi tidak ada jadwal mengajar di kampus. Pria itu membuka pintu mobil lalu melangkah pasti ke pekarangan rumah Queenie. Ia berdiri di depan pintu lalu menekan bel nya dua kali. Sebenarnya Christian tidak terlalu yakin untuk datang kemari dan menemui ayahnya Queenie, tapi entah kenapa ia merasa kalau dirinya perlu datang kemari. Selain karena dirinya ingin meminta bantuan Stefan soal kematian ayahnya, Christian juga mengharapkan sesuatu yang lain dari pria itu. Seperti memercayakan Queenie kepadanya? Oh sialan, bahkan dia ingin lebih dari itu. Christian ingin memiliki Queenie seutuhnya.

Beberapa saat kemudian pintu pun dibuka. Seorang wanita berusia 50 an menyambutnya dengan satu alis yang terangkat-- tanda kalau dia tidak mengenal siapa yang sedang ingin bertamu.

Christian tersenyum kecil seraya memperkenalkan dirinya,"Halo, Nyonya Anderson. Aku Christian Douglas, apakah suamimu ada di rumah?"

Alaina mengangguk pelan,"Ada keperluan apa dengan suamiku?"

"Ada hal yang mesti aku bahas dengannya, Nyonya Anderson. Kalau tidak keberatan, bolehkah aku bertemu dengan suami Anda?" Tanyanya dengan sopan. Alaina tersenyum kecil lalu mempersilahkan Christian untuk masuk. Pria itu menilik wajah Nyonya Anderson di depannya ini dan ia takjub karena istri Paman Stefan begitu cantik dan terlihat masih muda padahal usianya sudah menyentuh kepala lima. Satu hal yang membuat ia juga kagum, Queenie begitu mirip dengan Mamanya. Wajarlah Queenie bisa mendapatkan wajah cantik seperti itu, ternyata Mamanya adalah wanita yang cantik.

"Suamiku berada di ruang kerjanya. Kau boleh tunggu di sini sebentar, aku akan memberitahu suamiku kalau dia kedatangan tamu," Jelasnya. Christian mengangguk kecil dan ia pun mendudukkan dirinya di atas sofa tamu ketika Alaina melangkah ke sebuah pintu yang ia yakini merupakan ruang kerja Stefan Anderson.

Mata biru Christian melirik ke semua foto-foto yang terpajang di dinding maupun di atas meja. Semuanya merupakan kenangan masa kecil Queenie dan saudara-saudaranya. Ia terkekeh pelan saat menemukan foto Queenie yang berusia dua tahun. Gadis itu memang menggemaskan sejak masih kecil.

Ada sebuah foto yang ukurannya paling besar, terpajang di tengah-tengah foto-foto lainnya. Itu sebuah foto keluarga. Di sana Queenie masih terlihat imut dengan gaun merah mudanya. Tanpa sadar Christian tersenyum. Queenie pasti mendapatkan cinta dari semua orang, maka dari itu dia terlihat seperti gadis manja.

"Suamiku ingin bertemu denganmu. Kau bisa masuk ke ruang kerjanya," Kepalanya menoleh ke kanan dan mendapati Alaina sudah kembali dari dalam ruangan itu. Christian berdiri dan ia pun mengangguk sopan sebelum pergi menemui Stefan.

Diketuknya sebentar pintu ruangan pria itu sebelum menekan tuas pintunya ke bawah. Ia melangkah masuk dan dilihatnya Stefan tengah duduk di sofa berukuran sedang sembari membaca beberapa berkas mengenai pekerjaannya.

"Selamat pagi Paman Stefan. Apa kau ingat denganku?"

Mata coklat itu melirik ke depan pintu sebelum ia mengangguk kaku,"Tentu saja, Christian. Aku ingat dengan nama keluargamu."

Christian melangkah semakin dekat lalu ia duduk di seberang Stefan. Pria itu tampaknya masih cukup sibuk membaca berkas miliknya tanpa bertanya lebih lanjut mengenai kedatangan Christian.

"Paman, apa kau sudah mendengar kalau ayahku mati dibunuh beberapa tahun lalu?" Tanyanya spontan. Stefan meliriknya sekilas lalu mengangguk. Pria itu menyimpan semua berkasnya sebelum matanya memandang serius ke arah Christian.

"Beritanya menyebar. Aku mendapatkan informasi dari informan ku, Milano. Aku turut berduka untuk ayahmu, Christian. Dia merupakan teman yang baik."

Christian menyetujui perkataan Stefan. Ayahnya memang orang baik dan kebaikannya itu membuat ia dimanfaatkan oleh orang tidak tahu diri.

"Paman tahu tujuan ku datang kemari, bukan? Paman pernah berada di dunia hitam, aku rasa Paman sudah mengerti maksudku."

Dirty Job ✔️ |ANDERSON SERIES #1| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang