Mia datang ke rumah Queenie tepat sebelum jam makan malam. Gadis itu sungguh sangat penasaran dan akan membenci Queenie jika sahabat bodohnya itu masih ingin menyembunyikan rahasia besar darinya.
Saat ini Mia sedang berada di meja makan untuk menyantap makan malam bersama keluarga Queenie. Dia dan Keluarga Anderson memang sudah sangat dekat. Mia sangat mengenal orangtua Queenie dengan baik, mungkin tidak ada yang paling dekat dengan mereka selain Mia sendiri.
"Sering-seringlah menginap di sini, Mia. Kau tahu sendiri kalau Queenie tidak punya banyak teman dekat," Ucap Alaina sambil menatap Mia. Gadis itu tertawa ringan dan mengangguk setuju. Sebenarnya Mia punya janji kencan malam ini dengan pacarnya, tapi demi menghilangkan rasa penasarannya akan rahasia yang disembunyikan Queenie, Mia memutuskan untuk menunda kencannya dulu. Mia harap Queenie bisa berkata sejujur-jujurnya.
Setelah selesai makan malam, Queenie dan Mia kembali ke dalam kamar. Queenie tidak tahu harus mulai berkata dari mana, mungkin dia akan membiarkan Mia menginterogasi dirinya seperti seorang penjahat.
Keduanya duduk di atas ranjang dan saling berhadapan. Mia menatap Queenie dengan penuh rasa ingin tahu sebelum dia bertanya.
"Jadi apa yang mau kau jelaskan soal yang terjadi selama seminggu ini? Kau pergi ke mana?"
"Oke... Aku hanya pergi untuk melakukan sesuatu yang mungkin menurut mu akan sangat aneh."
"Ke mana?"
"Apartemen seseorang..."
"Apa?! Apartemen siapa? Kau punya pacar?!" Tanyanya tanpa bisa bersabar. Queenie menutup mulut Mia yang berbicara terlalu keras. Gadis itu berdecak kesal karena Mia bisa saja membuatnya ketahuan.
"Aku akan cerita, tapi jangan bersuara yang keras!" Desisnya. Mia mengangguk mengerti.
"Ingat kan kalau aku pernah cerita soal anak perempuan yang aku temui di kampus?"
Mia mengangguk.
"Aku menginap di apartemen bocah itu. Dengan ayahnya juga."
Kali ini Mia tidak bisa diam. "Apa?!"
"Mia! Kecilkan suaramu, tolong!?" Queenie melempar selimut ke depan wajah temannya berharap suara Mia mampu teredam.
"Tunggu! Jadi... Kau benar-benar berkencan dengan pria tua?" Queenie menduga kalau Mia lupa kalau bocah perempuan itu merupakan putri Profesor mereka sendiri. Sungguh, dia malu untuk menjelaskan kepada Mia tentang yang terjadi padanya Minggu ini.
"Dia bukan pria tua."
"Lalu? Pria beristri dan kau rela jadi selingkuhan?" Queenie benar-benar ingin menjahit mulut sahabatnya ini. Keterlaluan sekali memang, Mia pikir dia serendah itu dengan menjadi benalu di dalam hubungan orang lain?
"Bukan, bodoh! Dia punya anak, tapi tidak menikah dan juga bukan seorang duda."
Alis Mia bertaut menanggapi jawaban Queenie. Dia memikirkan seseorang di dalam kepalanya, tapi rasanya tidak ada yang memiliki kriteria seperti itu.
"Siapa pacarmu ini, Queen?"
"Berjanjilah untuk tidak teriak lagi."
"Hmm, iya."
Queenie menarik napas pelan sebelum berbisik,"Profesor kita... Profesor Douglas."
"APA?!"
...
Christian sedang berada di apartemennya ketika dia mendengar suara ponsel menggema di dalam kamar. Dia yang tadinya sedang melanjutkan untuk mengoreksi lembar jawaban mahasiswa lantas berdiri untuk mengambil ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty Job ✔️ |ANDERSON SERIES #1| [END]
RomancePART MASIH LENGKAP 18+ BUKU PERTAMA ANDERSON SERIES❤️ Christian adalah seorang pria berhati keras yang bekerja sebagai seorang Professor di salah satu Universitas ternama Seattle. Dia dibesarkan di dalam lingkungan tanpa cinta. Ia seorang pemabuk, m...