Karena Dia

350 10 3
                                    

Di tempat lain di rumah Adnan...

"Pagi sayang." ucap Mamcyk menyapa Adnan sambil mengoles roti tawar dengan selai kacang kesukaan Adnan

"Pagi Mam. Pagi juga Kak Lina Kakakku yang cantik." ucap Adnan menyapa Kakaknya yang sedang memainkan ponsel di meja makan

"Pagiii.. Tumben kamu Wangi banget Dek?" kata Lina menoleh ke arah Adnan yang berada di sampingnya

"Hah? Emang iya? Enggak ah biasa aja." balas Adnan sambil mencium-cium seragamnya

"Masa sih? Perasaan biasanya wanginya gak sampai senyengat ini loh Dek."

"Perasaan Kak Lina aja kali." balas Adnan

"Iya kali ya perasaan Kakak aja." ucap Lina yang kembali memainkan ponselnya

"Ini Roti selai kacang kesukaan Adnan anak Mamcyk paling kasep sudah jadi." ucap Mamcyk memberi roti pada Adnan

"Makasih Mam." jawab Adnan dan memakan roti buatan Mamcyk

"Papah kemana Mam? Kok gak ikut kita sarapan?" tanya Adnan yang tidak melihat Papahnya di meja makan

"Papah tadi pagi pergi ke rumah Pak Halim."

"Ngapain?"

"Biasa urusan pekerjaan. Besok kan Papah kamu balik lagi ke Jepang, Nan."

"Lah kok cepet banget, Mam? Perasaan Papah baru pulang kemarin, besok udah balik lagi aja ke Jepang." ucap Adnan

"Yah kan memang Papah biasanya balik ke Indonesia itu gak lama. Cuma 3-4 hari terus balik lagi ke Jepang buat kerja. Kalo Papah mu gak kerja kita mau makan apa disini, ya kan?"

"Iya juga sih."

Tiba-tiba ponsel Adnan berdering ada telepon masuk dari Zara dan Adnan pun mengangkat teleponnya.

"Gue udah di depan rumah lo nih." ucap Zara dari balik telepon to the point

Mendengar ucapan Zara seperti itu Adnan langsung mengarahkan matanya melihat ke arah jam dinding di ruang tamu yang masih menunjukkan pukul 05.50 wib.

"Bohong." jawab Adnan tak percaya

"Kalo gak percaya lo liat aja di jendela, gue beneran udah di luar."

Karena tak percaya Adnan pun jalan menuju ruang tamu dan membuka gorden jendela untuk memastikan perkataan Zara itu benar atau tidak. Dan benar saja dilihatnya ada Zara yang berdiri di depan rumah Adnan dengan pakaian seragamnya yang lengkap, tas totebag berwarna pink dengan gambar buah stoberi ditengahnya dan sebuah box makan yang ia jinjing di tangan kirinya. Melihat Adnan yang ada di balik jendela, Zara pun melambaikan tangannya setelah itu menyuruh Adnan untuk segera keluar dari rumahnya.

"Bener kan gue udah di depan rumah lo. Gak percayaan banget sih lo, Nan." ucap Zara

"Yaudah gue ambil tas dulu." ucap Adnan menggelengkan kepala masih tak percaya

"Oke, gue tunggu. Gak pake lama." ucap Zara dan mematikan sambungan telepon dengan Adnan

Adnan berlari menuju kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya, memakai sepatu dan pamit pada Mamcyk dan Kak Lina.

Hatsukoi no Kaori IchigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang