Time flew so fast... And i tried my best to forgetting the memories.
*
"Tian!" Panggil ku saat ia sudah keluar dri kelas kuliahnya. Ia melihatku dan tak lama kemudian berlari kecil ke arahku .
"Mengapa kelasmu cepat selesai? Biasanya aku yang harus menunggu mu" tanya nya sembari berjalan.
"Hehehehe, dosen kami hari ini perlu melakukan sesuatu, jadi ia memulangkan kami lebih cepat"
"Hmm... Kalau begitu, kita mampir bentar ya" Ucapnya, aku pun mengangguk.
Sesampai diparkiran, ia tiba2 melihatku, meneliti ku dari atas hingga bawah. "Kau memakai rok? Aku baru menyadari nya" tanya nya.
"Iya, kenapa?? Kan bisa duduk cowok"
"Hadehh, serah kamu deh, udah tau naik motor malah pakai rok"
Kemudian aku pun naik ke motornya dan kami pun segera pergi.
"Mampir bentar ke cafe yaa, mau ketemu teman dulu" Jelas Tian saat dijalan.
"Oke deh"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tian keluar dri cafe dan membawa 2 minuman di kantong plastik. "Nih, Moccanya" ucapnya menyodorkan salah minuman untukku.
"Cielah, tau aja" ujarku mengambil minuman itu. "Thanks Tian"
"You're welcome my queen" ucapnya membungkuk ala pangeran di film drama. Aku pun reflek memukul lengannya.
Tian hanya tertawa, apakah pipiku saat ini merah?? Aihh, aku malu:(
Dan aku tak sengaja melihat sebuah mobil yang cukup familiar bagiku melewati kami.
Aku memandang mobil itu sampai menghilang dari pandanganku. Mengapa aku cukup familiar dengan mobil itu??
"Tiara!" Panggil Tian. Aku pun tersadar, "Hmm.. apaan?" Tanyaku. "Aku sudh memanggil mu 3 kali, ada apa? Tumben ngelamun?" Tanya nya.
"Aku tdi melihat mobil yg cukup familiar lewat. Sudh lama aku tidak melihat mobil itu" jelas ku.
"Hey, banyak yang mempunyai mobil seperti itu. Bagaimana pula kau bisa merasa familiar?" Tanyanya heran.
"Entah lah, Mungkin lebih kepada feel-nya kali ya" ucapku. Tian hanya geleng-geleng kepala saja.
"Emm.. sebenarnya aku ingin mengajak mu ke satu tempat lagi? Tidak apa kan?"
"Tentu, aku juga tidak tahu harus apa dirumh" ucapku.
Kami pun segera beranjak dri cafe itu dan pergi ke sebuah taman.
"Wah, ini baru buka? Kok aku baru tau?" Tanyaku melihat bunga2 disekitar ku.
"Kamunya aja yg jarang keluar rumah" ucap Tian mengacak rambut ku. "Hey!" Kesalku. Tian terkadang begitu lembut, dan terkadang ia sangat mengesalkan, kepribadian ganda kali ya? Bomat dah.
Aku pun melihat lihat sekitar taman.
Ketika sudah puas dan cukup lama melihat lihat sekitar, kmi pun mencari tempat duduk."Tiara" panggil Tian. Ia tampak gelisah.
"Aku menyukai mu" jelas Tian langsung ke intinya. Aku terkejut dan melihat nya.
"Ehm.. apa kau mau jadi pacar ku?" Tanya Tian lagi2 membuat ku terkejut.
Aku terdiam, aku cukup senang akan pengakuan nya, dan kemungkinan aku juga memiliki rasa yang sama kepadanya. Tapi sejujurnya, aku belum tahu pasti tentang perasaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiara (Never Alone)
Fiksi Remajaseorang gadis nerd yang selalu diejek dan dijauhi oleh teman-teman dan oleh kakak laki-laki. Ia selalu merasa sendirian. Kehidupannya baik-baik saja walaupun ia sering diejek. Kehidupannya berubah saat ia tak sengaja mendengar percakapan ibu dan kak...