enambelas.

715 28 0
                                    

________________

Ini sudah hari ke-9 mereka berada di swiss. Selama disana mereka tidak hanya melakukan liburan ke gunung Mönch bermain salju, mereka juga pergi ke Titlis untuk melihat pemandangan pegunungan Alpen dengan kereta gantung.

Suhu di sana mencapai 0° derajat Celcius walaupun matahari masih bersinar tetap saja udaranya sangat dingin. Jimin dan Yoongi memakai pakaian yang bisa dibilang sangat tebal,

Setelah mereka puas melihat pegunungan Alpen, mereka pergi ke hotel untuk istirahat dan menenangkan pikiran sejenak dengan cokelat panas.

Jimin sedang membersihkan diri, Yoongi sedang menikmati cokelat panas-nya dengan melihat pemandangan gunung-gunung es,

Selesai Jimin membersihkan diri dan berpakaian, dia menghampiri Yoongi yang sedang bermain handphone,

"Hyung, sedang apa?"

Yoongi tersentak karena Jimin tiba-tiba memeluk lehernya dari belakang,

"Urusan dengan Dora,"

Jimin tau betul sifat Yoongi yang susah meninggalkan pekerjaan,

"Tinggalkan dulu pekerjaan, hyung bilang mau menenangkan pikiran kan?"

Jimin mengecup pipi kanan Yoongi lalu berpindah ke pangkuan Yoongi.

"Tumben manja"

"Huh? Jadi aku tidak boleh manja?" Balas Jimin dengan nada ketus.

"Tentu saja boleh, kapan lagi kita akan mendapatkan quality time seperti ini Min Jimin?" Ucap Yoongi tersenyum mesum ke Jimin.

"Jangan mengganti margaku sembarangan, aku belum menikah denganmu hyung."

"Apakah itu kode agar aku segera menikahkanmu, hm?" Ucap Yoongi, mengecup bibir Jimin.

Wajah Jimin merona malu,

"Sembarangan. Hyung bersihkan diri dulu setelah itu terserah hyung mau ngapain, Aku mau tidur dah~" Jimin beranjak dari pangkuan Yoongi, saat Jimin berdiri hendak jalan kearah kasur tangannya ditahan,

"Yak! Jangan tidur bantet, temani aku."

"Gak mau! Minta temani saja sana sama Dora!" Setelah itu Jimin menghempaskan tangan Yoongi kasar lalu merebahkan diri ke kasur, melirik sebentar ke Yoongi dan membuang muka lalu tertidur pulas.

Kacapean.

Yoongi menghela napas, lalu beranjak dari tempat duduknya. Merendam diri di bath-up untuk menenangkan pikiran.

.
.

Selesai berendam dan membersihkan diri dan memakai piyama, Yoongi jongkok dihadapan Jimin lalu mengecup keningnya lama,

Terlihat Jimin tersenyum di tidurnya, pasti ia sedang bermimpi indah.

Melihat itu Yoongi tersenyum dan mengecup pipi Jimin dan beranjak kekasur memeluk Jimin dari belakang dan menyusul Jimin ke alam mimpi.

-paginya

Yoongi meraba-raba kenapa tangannya kosong, padahal tadi malam dia meluk Jimin.

Yoongi mengernyitkan dahi, lalu membuka mata perlahan, terlihat Jimin sedang memilih baju walaupun terlihat samar-samar.

"Jimin"

Jimin yang merasa dipanggil, menghentikan kegiatan mencari baju. Menoleh kearah belakang dan tersenyum lebar,

"Ah, pagi hyungie"

Mata Yoongi sekekita menjadi segar karena melihat Jimin dengan senyuman bulan sabitnya, membuat Yoongi ingin mengeces, sangking cantiknya Jimin.

Mumpung ini masih pagi, jadi ia berbaik hati dulu. Sebenarnya dia masih kesal karena kemarin.

"Bangun jangan malas, katanya hyung pekerja keras." Sindir Jimin.

"Aku baru saja ingin bangun." Beranjak dari kasur, mendekati Jimin yang masih memasang muka malaikatnya,

Baru saja ingin memeluk dan menciumnya, Jimin malah menghindar.

"Jangan, hyung bau belum sikat gigi dan bau ketek. Sana mandi cepetan!" Geram Jimin.

"Jangan marah-marah, masih pagi."

"Suka-suka. Sana mandi, aku ingin pergi ke lobi untuk sarapan."

"Tungguin aku boo,"

"Gak mau."

Jimin mengambil baju, lalu memakainya.

Setelah memakai bajunya Jimin langsung pergi ke lobi.

Sepertinya ada yang marah Yoongi-ssi.

_______

"Nyonya Min, anda dicari tuan Min, Nyonya." Ucap sang pelayan kepada Jimin yang sedang menikmati jus appelnya.

"Saya laki-laki, dan bilang pada tuan Min kalau saya sudah pergi ke pusat perbelanjaan." Setelah mengatakan itu Jimin beranjak dari tempat duduknya. Pergi ke pusat perbelanjaan dengan taksi.

.
.

"Tuan Min sekarang sedang berada di pusat perbelanjaan, Tuan." Setelah itu pelayan tersebut pergi.

Yoongi menghela napas berat,

.
.

"Biar saja dia sendiri disana, aku sedang malas melihat mukanya."

"Tapi hyung gak kasihan sama pacar hyung?"

"Yak, terserah aku lah, dia juga sering mengabaikanku, aku ingin balas dendam."

"Yak! Park Jihoon, kau sedang apa huh?!"

"Santai hyung, aku hanya menelpon Appa Park."
__________

Hai?
Hehehehe lama gak update ?
Gatau lagi kapan ngelanjutin, bentar lagi mau simulasi again T_T

Bbynchim, minggu 26 januari 2020

Mate [ym]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang