Kau atau aku, salah satu dari kita adalah orang bodoh
Kita tak bisa pergi ataupun saling mendekat
Aku melihatmu menatapnya
Aku mencoba menghibur diriku dan mataku berkaca-kacaーBest Friend, IKON
•••
"TAEHYUNG!" teriakan melengking seorang wanita membuat pintu pagar rumah yang ia teriaki terbuka.
"Taehyungnya masih tidur tuh Rin, kamu bangunin aja." Seorang wanita paruh baya tersenyum kemudian merangkul bahu kecil Yerin.
"Udah sarapan belum?" tanyanya pada Yerin.
"Udah kok Bunda tadi bareng Mami," jawab Yerin menampilkan senyumnya.
"Yaudah sana bangunin Taehyungnya, ngebo mulu tuh anaknya."
Yerin mengangguk kemudian memperagakan tangannya seperti tengah hormat pada bendera yang berhasil membuat wanita yang tadi ia panggil Bunda tersebut terkekeh kecil. "Yerin keatas dulu Bun," ujarnya yang tak lupa menambahi kecupan singkat dipipi wanita itu.
"Jangan lari-lari Rin, nanti jatuh." Bunda hanya menggeleng sambil terkekeh kecil masih bingung dengan Yerin yang kelakuannya seperti anak kecil saja padahal sudah 22 tahun.
Yerin yang ditegur hanya mengangkat kedua ibu jarinya, kemudian segera membuka pintu bercat putih dengan gantungan bertuliskan 'Taehyung Ananda Fienace'.
Setelah berhasil membuka pintu tersebut, Yerin berdecak kesal sambil menggeleng. "Taehyung ih bangun!" ucapnya sambil berjalan mendekati ranjang Taehyung dengan kaki yang dihentak-hentakan ke lantai.
Tangan Yerin mulai menarik selimut yang sedari tadi menggulung Taehyung, membuat sang empu yang tidurnya terganggu kini mengerang kecil. "Tae ih bangun! Kan ada kelas pagi!" gertak Yerin mulai menarik bantal yang Taehyung gunakan untuk kepalanya dan memukulkannya pada badan Taehyung.
"Tae bangun!"
"Engghh apaansi, Tae masih ngantuk Bun ih!" Taehyung tetap tak berniat sedikitpun membuka matanya.
"TAEHYUNG!"
Teriakan Yerin berhasil membuat Taehyung seketika menegakan tubuhnya menjadi duduk dengan mata yang membulat sempurna.
"Duh ampun tuan putri," panik Taehyung ketika mendapati wajah memerah Yerin. "Jangan marah pagi-pagi dong, ntar cantiknya ilang lagi," katanya mulai beranjak mengambil handuk.
"Tunggu 15 menit oke." Taehyung mengecup singkat pipi Yerin dan langsung berlari kekamar mandi sebelum kena pukulan Yerin.
"TAE IH!" raung Yerin kesal dengan perlakuan Taehyung.
___
Yerin menghentakan kakinya kesal, pasalnya ia kembali mendapatkan nilai jelek pada kuis pagi ini. Namun, matanya yang tadi hanya menampilkan kilatan merah mematikan seketika berbinar ketika mendapati Hanbin--pacarnya--kini tengah duduk dicafetaria bersama..
Jennie Agustina?
Mata Yerin membulat ketika mendapati Hanbin tengah memeluk Jennie, ugh rasanya sakit sekali. Senyum yang awalnya terpancar kini berubah menjadi masam. Yerin mulai menghapus air mata yang mengalir dari matanya yang tak dapat ia tahan, jujur saja Yerin itu memang cengeng jika sudah berhubungan soal cinta. Yerin memukul dadanya yang terasa sesak, membuat mahasiswa yang berlalu lalang didekatnya merasa heran dan ada juga yang merasa iba ketika mengetahui alasan Yerin menangis. Namun, Hanbin dan Jennie tetap saja tak menyadari kehadiran Yerin di pintu utama cafetaria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Remember [Taerin & Sinkook] || HIATUS
FanfictionKetika kau ingin melupakan semuanya, namun tidak semudah yang kau bayangkan. Kau akan selalu teringat, kau akan selalu mengenang dan kau akan selalu merindukannya. [Oneshoot]