Klarifikasi

1.2K 153 5
                                    

"Eh apaansi lo pada? Lepasin gue njir lo pada mau bawa gue kemana?"

"Elah Chan pelan pelan anjrot sakit lengan gue"

"Jagat juga, aduh bangsat sakit! Kalian pada mau bawa gue kemanasih?"

Gumam Senja sebal karena ketika bel istirahat berbunyi dia langsung ditarik paksa oleh Chandra dan Jagat yang mencakal kedua lengannya lalu menggeretnya pergi dengan langkah terburu melewati banyaknya siswa yang ingin pergi ke kantin.

"Woy apa apaan sih anjir kalian" ucapnya lagi tapi tidak dihiraukan oleh Chandra maupun Jagat

"Kantinnya kelewatan bangsat, ayo puter balik keburu rame tu kantin" ucaonya lagi tapi masih tidak dihiaraukan

"Woy anjing kalian kenapasih?"

"Gausah banyak bacot bisa?" Ketus Jagat menatap datar kearah Senja membuat nyali Senja menciut dan memilih untuk diam.

Gubrakk

"Woy! Kalian berdua ngajakin ribut ya?" Teriak Senja saat tubuhnya dilempar begitu saja oleh kedua orang tadi cukup keras kearah pintu toilet

"Sakit anjing, aduh punggung gue" ringis Senja berusaha mengelus area punggung belakangnya dengan wajah yang menahan kesakitan.

"Sekarang jelasin ke kita!" Ucap Chandra membuat Senja melirik sekilas kearah Chandra lalu kembali melanjutkan mengusap bagian punggung belakangnya.

"Jelasin apaan etdah" balasnya acuh

"Gausah sok gak ngerti lo jingan! Kemana aja lo kemaren?" Tanya Chandra membuat Senja menatap bingung kearahnya "Gue jalan jalan lah, holiday mamen, Refresing sejenak lur~" balas Senja membuat Chandra mendecih tak suka

"Tukan! Setiap lo Holiday pasti gapernah ajak gue! Gue kan juga mau jalan jalan sambil main di Dufan" kali ini Jagat yang membuka suara, mengerucutkan bibirnya lucu membuat Senja merasa bersalah kepada Jagat.

"Jagat diem dulu!! Gue lagi mau sok sangar! Jangan ngerusak momen deh lo" ucap Chandra menatap kesal kearah Jagat.

"Apaansih chan?" Tanya Senja kembali melihat Chandra yang sedang menatapnya sinis dengan kedua tangan yang dia lipat didepan dada membuatnya terlihat angkuh, dan sedang emosi.

"Hal besar apalagi yang lo sembunyiin dari kita Senja Altair?" Tanya Chandra lagi

"Lah gue ngapain sih emang?" Balas Senja lalu menghembuskan nafasnya berat "Coba jelasin ke gue apa yang lo pengen tau, biar gue kasih tau. Jangan kek gini, nyelesain masalah engga malah makin salah paham anjir" ucapnya lagi, Jagat sudah berdiri disamping Senja, sekarang dia sedang membantu Senja mengusap punggungnya.

"Tadi gue sama Chandra ngelempar lo kekerasan ya? Minta maaf! Abisnya gue kesel! Lo main rahasia-rahasian mulusih" ucap Jagat menunjukan raut wajah khawatirnya membuat Senja tersenyum

"Engga papa kok, mungkin kalian ngelakuin ini ke gue karena gue ngelakuin kesalahan? Atau mungkin kalian mau negur gue? Gapapa Gat santai aja" balas Senja tersenyum membuat jagat kembali tersenyum kearahnya.

"Woy markidi! Balas dulu pertanyaan gue kambing!" Kesal Chandra

"Lo nya aja gak ada nanya njir, terus gue kudu jawab apaan sukamto?" Balas Senja menatap kesal kearah Chandra yang sekarang sedang menunjukan cengiran konyolnya itu.

"Jujur sama gue, lo kerja part-time kan?" Tanya Chandra membuat Senja sedikit terkejut ditempatnya tetapi kembali menyembunyikan rasa keterkejutannya dengan menunjukan raut wajah bingung.

"H-hah? Eng-enggak! Ngaco lo" balasnya berusaha tidak melakuan kontak mata dengan Chandra sedangkan Jagat sesang asik meminum susu ultramilk miliknya di tengah-tengah mereka

Berasa nonton bioskop anjir, batin Jagat

"Jangan bohong" ucap Chandra dingin membuat Senja merinding ditempatnya "em, iya...gue kerja part time" aku Senja kemudian meununduk.

"Gothca, dugaan gue bener kan?" Tanya Chandra melirik kearah Jagat, membuat Jagat menangguk mengiyakan pertanyaan Chandra.

"Em uang jajan yang dikasih bunda kurang banyak ya Ja? Nanti deh gue minta dia tambahin biar lo gak capek-capek kerja Part time giru" Jagat berucap pelan, membuat Senja mangangkat kepalanya kemudia menatap Jagat tidak enak.

"Eh? Enggak kok Gat. Uang jajan yang dikasih bunda lebih dari cukup"

"Terus kenapa lo masih kerja gitu?"

"Ya.... ya gue gak enak sama lo dan juga  Bunda. Gue udah numpang tidur, numpang makan, dikasi uang jajan segala. Kek gimana ya? Gue takut ngebebani bunda. Sedangkan kita sendiri tau kalo bunda nyari nafkah, dia yang nyari uang bikin gue makin gak enak" balas Senja menatap manik mata Hitam milik Jagat dalam-dalam.

Jagat mengangguk, dia sudah merasa Senja pasti merasa tidak enak.

"Gue bukannya mau ngelarang lo buat kerja atau apalah itu" ucap chandra membuat atensi Jagat dan Senja menatap kearahnya "Tapi yang harus lo inget. Lo itu masih pelajar, tugas utama lo belajar. Kalo gue jadi lo, mungkin gue gak bakal sia-sia in kebaikan bunda yang nyekolahin gue" lanjutnya

"Gue bakalan sekolah bener-bener, gakbakalan main-main ataupun punya pikiran untuk kerja atau apalah itu, yang gue pastiin gue fokus sama pelajaran.  berusaha buat terus rajin belajar buat dapatin beasiswa terus lulus dengan nilai terbaik. Ngelanjuti kuliah dan jadi orang yang sukses" ucap Chandra lagi menatap kosong kearah depan.

"Dan disaat gue sudah bener-bener berhasil jadi orang sukses. Semua kebaikan dan bantuan dari Bunda maupun orang-orang yang sudah mau bantu gue, gue balikin berkali-kali lipat"

"Lo pernah bayangin gak? Kalo misalnya lo kerja, terus lo capek tapi gak punya waktu buat istirahat, sasaran pertama lo pasti bakalan istirahat di sekolah kan? Yang ada itu malah ganggu pikiran, buat lu stres dan mungkin gak berhasil malah bikin bunda kecewa"

"Maka dari itu gue bakalan sekuat tenaga gue bikin bunda bangga dan gak kecewa karena gue gagal. Gue pengen tunjukin ke bunda kalo usahanya selama ini untuk menuhi semua kebutuhan dan sekolah gue gak sia-sia. Buat dia ngerasa nyesel karena udah bayarin semuanya untuk gue sedangkan gue gagal bikin bunda bangga"

"Bukan sekarang, tapi nanti. Pasti ada waktunya" ucap Chandra lagiembuat Senja dan Jagat terdiam ditempatnya.

Ucapan Chandra benar, sangat benar membuat Senja mengerang ditempatnya.

"Gue rasa ucapan lo tadi bener" ucap Senja lalu tersenyum kearah Chandra "Emang pikiran gue terlalu sempit buat mahami semuanya, tq ya Chan lo udah nyadarin gue" lanjutnya memeluk tubuh Chandra yang lebih pendek darinya. Sedangkan Jagat hanya terdiam ditempatnya.

Terharu soalnya, Jagat kaget kalo Chandra bisa ngomong hal yang benar-benar berfaedah untuk kali ini.

"Udah kan? Yok ke kantin!" Ajak Senja menarik tangan Chandra dan Jagat tetapi buru-buru ditarik kembali oleh Jagat ketempatnya semula.

"Apaan lagi sih Gat?" Tanya Senja membuat Jagat menatap kearahnya dingin lalu mengambil sesuatu di kantung celananya dan mengeluarkan benda itu kemudian menunjukannya kepada Senja.

"Masih ada satu hal lagi, jadi bisa lo jelasin kenapa lo ngonsumi obat-obatan kek gini?"






















To be continueee...

SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang