Restoran

679 81 10
                                    

"Jadi-" ucapan Jagat menggantung.

"-Bunda selama ini masih hidup?"

... ...

"Bunda itu manusia apa bukan sih! Pusing deh pala berbie" Jagat merengut kesal karena tidak mendapatkan jawaban apa apa dari Dara

"Bunda?" Panggil Jagat kepada Dara yang sedari tadi hanya terdiam "Jujur sama Jagat, bunda ini setan kan? Ngaku ga? Ayo ngaku cepet!" Suruh Jagat lagi dan Dara hanya menghembuskan nafasnya berat, bagaimana cara dia menjelaskan semua ini kepada putranya?

"Jagat" panggil Dara dan Jagat yang sedari tadi sibuk menyelisik wajah Dara dengan tatapan yang sulit diartikan langsung menatap Dara

"Dengerin bunda, ini memang bunda, tapi-" ucapannya menggantung "Ini arwah bunda nak" lanjutnya lemah

"Tuhkan bener! Jadi selama ini Jagat ngomong sama setan!" Jagat bersorak kegirangan mengetahui bahwa wanita di hadapannya ini emang benar benar manusia.

"Ee yatapi serem juga anjir" lanjutnya yang lalu mendekatkan dirinya kepada dara. Jagat memeluk tubuh sang bunda, lalu menyembunyikan wajahnya dileher mulus Dara.

"Bunda-" omongan Jagat terhenti "-Jagat kangen" lanjutnya lagi dengan suara serak dan isakan yang keluar dari bibirnya.

Dara yang mendengar tangisan Jagat, airmata yang sedari tadi ia bendung tak kuasa lagi ia tahan. Ia menangis dengan memeluk tubuh putra kesayangannya itu sesekali membelai dengan lembut punggung dengan rambut hitamnya. Dan juga memastikan bahwa isakannya tidak dapat di dengar.

"Bunda juga sama kangennya dek" balas Dara dengan tangan kiri yang menghapus sisa airmata yang mengalir di kedua pipinya.

"Bunda jangan pergi, Jagat gamau" ucap Jagat dengan manja lalu mengeratkan pelukannya kepada tubuh kurus Dara.

"Jagat sendirian disini, Jagat butuh bunda" lanjutnya lagi dengan air mata yang berurai membasahi pakaian Dara

"Jangan tinggalin Jagat, bunda. Tolong jangan pergi hiks" perkataan Jagat mampu membuat hati Dara terasa sakit. Sakit yang sangat luar biasa, yang belum pernah ia alami. Melebihi rasa sakitnya saat Chakra menikahi perempuan lain di hari pernikahannya.

Maupun rasa sakit saat dia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Bunda jangan pergi hiks" Dara hanya diam, menggigit dengan keras bibir bawahnya agar suara isakannya tidak terdengar oleh putranya sembari terus mengelus surai hitam Jagat.

"Bunda seharusnya gausah ngedonorin jantung bunda buat Jagat" ucap Jagat dengan merenggangkan pelukan nya kepada Dara

"Karena bunda ngedonorin jantung ini, bikin Jagat menderita" lanjutnya lagi, dengan suara yang bergetar

"Jagat menderita karena ini semua salah bunda, bunda pergi untuk Jagat sedangkan bunda sendiri tau kalo Jagat bisa hidup bahagia cuman sama bunda" ucapan Jagat membuat Dara menangis, pertahanannya hancur.

Ia tidak sanggup lagi menahan semuanya, jika kalian bertanya apakah sekarang Dara menyesal?

Ya! Dara sangat menyesal meninggalkan putranya itu. Sejujurnya dia juga ingin hidup bersama dengan putranya itu lebih lama tanpa penyakit yang dialami Jagat yang mampu membuat Dara was was setiap malamnya, tapi ...

SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang