Panik!!!

1.6K 175 22
                                    

"Ayaaah~" Jagat merengek, memeluk tubuh besar Chakra yang sekarang sedang duduk santai diatas ranjangnya "Ada apa hm?" Balasan dari Chakra sembari mengecup puncak kepala Jagat

"Ayaaah~" Jagat kembali merengek untuk yang kesekian kalinya di dalam dekapan sang ayah.

"Ada apa sayang?" Tanya Chakra lagi dengan sabar, sedangkan ipad nya sekarang sudah ia letakan di nakas dan fokus kepada Jagat yang tidak biasanya seperti ini.

Hiks

Sampai akhirnya terdengar suara isakan yang membuat tubuh Chakra sedikit merinding. Chakra menolehkan pandangannya tetapi tidak menemukan apapun

Hiks hiks

Isakan itu kembali terdengar, membuat Chakra menunduk dan mengetahui bahwa isakan itu berasal dari putra bungsunya ini

"Ada apa Jagat?" Tanya Chakra lagi yang hanya dibalas dengan isakan yang semakin menjadi dari Jagat.

Sejujurnya Chakra sangat bingung, ini baru yang pertama kalinya ia rasakan saat ada anak yang menangis di dalam dekapannya. Dia bingung setengah mati, apa yang harus dia perbuat.

"Jagat kenapa hm? Dijahatin sama kedua kakak kamu? Atau para maid disini?" Pertanyaan Chakra hanya dibalas dengan gelengan ribut dari Jagat

"Ayo gapapa bilang aja sama ayah, nanti biar ayah marahin kakak kamu dan pecat maid yang berani jahatin kamu, okay?" Ucapnya lagi pelan, mengusap punggung Jagat

"Ayaaah~ hiiks" ucapan dari Jagat membuat Chakra menghembuskan nafasnya pasrah

"Kalo Jagat gamau cerita sama ayah gapapa. Sini ayah peluk, biar sedihnya cepat hilang. Ayah gasuka liat anak ayah sedih" perkataan Chakra barusan bukannya membuat tangisan Jagat reda tetapi hanya makin keras.

"AYAAAH, GAGATT KANGEN BUNDAA HUWEEE" dan berakhir dengan Jagat yang berteriak sehingga memancing Chandra dan Senja yang menghampiri kamar sang ayah.

Chakra mengisyaratkan mereka agar tetap berada di pintu, sedangkan dirinya berusaha menenangkan putranya yang ternyata sedang merindukan bundanya itu.

"Ayaah, bundaa!! Jagat mau bundaa!! Jagat kangen sama bunda ayaah!!!" Jagat masih menangis keras

Chakra hanya mengngguk dan membawa Jagat kembali kedalam pelukannya lalu mengusap puncak kepala Jagat

"Iya sayang, sabar ya bunda lagi ada urusan" kata Chakra berusaha menenangkan Jagat

"Gamaauu, jagat mau bunda sekarang"

"Tapi bunda lagi sibuk sayang, sabar ya. Nanti pasti kalo urusan bunda sudah selesai dia pasti akan pulang dan hidup disini sama Jagat, ayah, dan juga kedua kakak kamu"

"Mauu bundaaaaaa ayaaaaahh"

"Cup cup cup jangan nangis, udah ya nangisnya. Udah malam, Jagat tidur dulu. Nanti hari minggu urusan bunda sudah selesai, nanti dia bakalan balik kesini" perkataan Chakra mampu membuat Jagat terdiam

"Beneran?" Tanya Jagat memiringkan kepalanya, menatap penuh harap ayahnya yang sedang menahan gemas ditempatnya

"Iyaa jagat" balasan Chakra membuat Jagat mengangguk anggukan kepalanya mengerti

"Janji?" Jagat lalu menyodorkan kelingkingnya kehadapan wajah tampan Chakra, yang langsung Chakra kaitkan kelingkingnya dengan kelingking Jagat

"Janjii" balas Chakra dengan menjawil kedua pipi Jagat "Jagat tidur dulu makanya, udah malam ini" suruh Chakra dan Jagat kembali menggeleng

"Jagat mau tidur sama ayah aja" ucap Jagat lalu membaringkan tubuhnya disamping ayahnya itu, Chakra hanya tersenyum singkat melihat kelakuan menggemaskan putra bungsunya ini lalu ikut berbaring disamping tubuh Jagat.

SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang